Sunday, February 7, 2016

TOTONG WICAKSONO, dari 1980-an....


Temen lama banget. Bandel-bandelnya, kita berdua saling tahu satu sama lain…. Lalu, bikin album rekaman dan aku yang nanganin. Aduh, gimana ya? Gimana enaknya nih,’tong?

Otong Lennon gimana die kabarnya? Tanya seorang temen musisi “se-angkatan”, waktu mulai aku “tiup2in” bahwa dia mau ngeluarin solo album perdananya. Jadi, ini emang karena waktu dia mulai beredar namanya, pas juga pelawak bertubuh mungil, Otong Lennon, mulai dikenal lewat TVRI.
Tapi yang pasti, Totong beda dengan Otong Lennon. Walau kadang suka-suka konyol dan jahil juga. Kalau sudah lempar-lemparan candaan sama temen2 musisi se-band nya dulu, walah….banyak orang pasti bingung, ini ngomongin apaan sih mereka? Ada Ilyas Muhadji, pemain bass. Ada Deri Iskandar, kibor. Atau drummernya, Tb.Hendy Pratama. Itulah formasi awal Canizzaro, ditambah perkusionis, sekarang jadi banker, Agus “mbah” Windiarto dan penyanyinya, Komala Ayu dan Syarief.
Itu cerita luamaaaa banget. Cerita jamannya Light Music Contest lagi berkibar kencang, sebagai kontes band paling bergengsi saat itu. Yang lantas mengilhami tumbuhnya pelbagai kontes atawa kompetisi band sejenis. Nah, dia ini bareng Canizzaro-nya, latihan capek-capek di kawasan Jl.Tambak dulu, ya buat muncul ikutan di kontes-kontes itu.


Saktinya, waktu itu Canizzaro langganan juara dimana-mana. Dan dengan rakusnya, mereka juga melahap gelar-gelar Best Player. Dia malah juga ikutan memperkuat grup SMA-nya, di SMAN 6 Bulungan. Atau band kampusnya, Trisakti. Tetap saja, langganan juara dan dia juga sering banget menyabet gelar Gitaris Terbaik.
Di 1985, Canizzaro menembus final-round Light Music Contest. Waktu itu juaranya Krakatau yang “dahsyat” dan Cakra, ini grupnya Jopie Item+Henry Manuputty+Emmand Saleh+Tommy+Najib Oesman. Mereka ga dapat apa-apa. Di 1987, dia masuk final lagi di ajang sama tapi dengan nama Band Explosion. Kali ini dengan Ransiki, dimana dia main dengan Aryono Huboyo Jati+Budi Rahardjo+Prasetyo. Hasilnya, eh dia kebagian gelar gitaris terbaik!
Itu episode awal-awal karirnya. Kemudian aktifitas bermusiknya melambat, ia malah kerja kantoran. Canizzaro jalan, mulai jadi band yang keluar masuk kafe. Dia sendiri, seringkali juga jadi session player, gabung dengan Ireng Maulana Associates. Main di berbagai kafe, club, bar dan sejenisnya di seantero Jakarta.
Anehnya, Canizzaro setelah gonta-ganti personil, baru bisa merilis album rekaman di tahun 2000. Kemudian berlanjut di tahun 2003. Setelah itu, ternyata dia malah hengkang ninggalin grup yang ikut dibentuknya itu. Disusul juga oleh pendiri lainnya, Deri Iskandar. Serunya, waktu itu sebenarnya tinggal mereka berdua aja “anggota asli” Canizzaro, dan notabene juga pendiri, yang masih tersisa.
Tidak berapa lama, dia lantas membentuk lagi grup baru, Canzo namanya. Malah mengajak serta musisi muda, muka-muka baru. Sampai ada yang masih 13 tahun umurnya, waktu itu tahun 2006, pemain saxophone-nya, Dennis Junio.
Itulah episode selanjutnya. Dan sampailah di episode “hari ini”. Yaitu bahwa, gitaris dan komposer bernama lengkap Totong Wicaksono ini ternyata berkeinginan untuk merilis album solo. Ini debut albumnya. Dan semua lagu memang ciptaan dia, baik lagu maupun sebagian besar liriknya. Dan dia tampil nyaris total dengan accoustic-string guitarnya.
Beneran berani ngeluarin album solo? Udah berapa lagu, ‘tong? Eh ya berani, lagu-lagu mah udah ada, segudang tinggal pilih aja. Tinggal elo mau ga bantuin gw, kerja bareng gw, untuk ngedarin dan promoinnya. Bantuin gw dong…. Apa yang bisa aku jawab, namanya juga teman lamaaaaaa, selain…Ok, kalau elo yakin, gw bantu!

Judul albumnya, Smile Again. Kenapa tersenyum lagi, ‘tong? Maksudnya, semangat lagi ke musik? Itu sebenarnya salah satu karyanya, yang ditampilkannya juga di album ini. Lagu bernuansa smooth jazz, yang ditempatkan sebagai track ke 3. Semuanya ada 10 track. Tidak semua instrumental kok. Walau semua nyaris “satu rasa”, yaitu smooth jazz, jazzy tunes, jazzy, pokoknya yang sebangsanya itulah. Tapi bernuansa “tambahan” lain, relax, enjoyable, light…apa lagi sih, crispy kali. Maksudnya, ga sulit untuk didengar, dicerna kuping, lantas hati sambung ke otak. Tenang-tenang menghanyutkan.
Lebih menghanyutkan memang, karena alunan petikan gitarnya itu. Kayak siapa ya…ngghh, kayak…eitssss….ga jadi deh. Ga mau ngebiasain, mirip si anu, mirip si inu, kayak si unu. Totong Wicaksono, biar gimana juga berusaha untuk bisa tampil dengan karakternya sendiri. Beberapa gitaris, senior atau se-angkatan bilang, Totong memang lain dan unik juga….
Ada penyanyi-penyanyi juga yang dia libatkan untuk memberi “warna” lain pada album solonya ini. Jackie, ini salah satu ikon 80-an yang asli…warna vokalnya tuh, khas dan keren banget. Dia bawain, ‘Sweet Love’. Ini lagu pernah masuk di album Canzo, Jackie juga yang nyanyiin. Tapi kali ini, Totong masuk dengan permainan gitar yang beda selain di mixing ulang. Ada juga muka baru, malah kata Totong sebenarnya bukan penyanyi. Bukan penyanyi professional gitu. Dana namanya, cowok. Dia bawain,’Cinta Kita’. Ini jadi lagu andalan utama album ini.

Selain itu juga ada penyanyi berbakat, Sherly’O. Sherly dikasih tugas menyanyikan,’Haruskah Kembali’. Dan satu lagi, ini juga penyanyi nu-comer, Cindy Tachibana. Cindy bawain,’Soba Ni Iru’. Bahasa Jepang lho, liriknya dibuat Cindy juga, yang kabarnya kini memang tengah study di Jepang.
Fusion, jazzy, Light dan…Relax. Itu memang dasar musik album ini. Nyaman sih. Lalu gimana lagi,’tong? Ya udah edarinnya kapan? Mei ini juga edar kok. Tapi edar terbatas ya, hanya di jaringan toko Aquarius aja. Selain, di saat Totong Wicaksono main dengan bandnya yang dikasih nama, Totong Wicaksono and His Partners. Soalnya, teman-teman yang mendukungnya tuh, lebih ke partner. Rekan kerja. Bukan sekedar teman biasa. Ok, ok, ok…..
Tanggal 20 Mei nanti, mulai jam 19.00 WIB, Totong Wicaksono and His Partners ini bakalan tampil di Bentara Budaya Jakarta, yang depan gedung Kompas-Gramedia itu. Siap kan,’tong? Dia jawab mantap, ok dong, siap banget. Jadi, bagi yang pengen tahu “se-relax” apa jazzy racikannya Totong Wicaksono, so pasti jangan sampai ketinggalan nonton. Gratis kok. Sampai ketemu di Bentara Budaya ya………(Kata Totong, nanti khusus di Bentara Budaya Jakarta itu, CD-nya dijual dengan harga “perkenalan” khusus yang hanya berlaku hari itu doing…)
Totong Wicaksono – Smile Again. Produksi Alas Production. Distribution&Promotion by indiejazzINDONESIA.
R B T :
Forever Love 1000593(indosat)-12600831(xl)-6732503(flexi)
Haruskah Kembali 1000594 – 12600832 – 6712798
Feat.Sherly’O
Smile Again 1000591 – 12600833 – 6732505
Wake Me Up 1000587 – 12600834 – 6732507
Sweet Love 1000590 – 12600835 – 6732502
Feat.Jackie
Lunch Time 1000595 – 12600836 – 6732504
Cinta Kita 1000596 – 12600837 – 6712797
Feat.Dana
When We Pray 1000588 – 12600838 – 6732508
Soba Ni Iru 1000592 – 12600839 – 6732501
Feat.Cindy Tachibana
Sunday Morning 1000589 – 12600840 – 6732506
Ketikkan Kirim ke
SET(spasi)Kode I-Ring 808 (indosat)
Kode XL RBT 1818 (xl)
Ring(spasi)On(spasi)Kode RBT 1212






Wicaksono
Pilih Jazz atau Bekam?


Jazz atau Bekam? Maksudnya apa ya? Apa hubungannya juga, Jazz dengan Bekam? Yang satu adalah, jelaslah jenis musik. Nenek-nenek juga tahu ya.... Yang satunya lagi, seringkali disebut sebagai pengobatan alternatif.
Syahdan, pada satu ketika gitaris jazz yang sudah terbilang senior ini, menemani suatu seminar. Seminar itu mengenai bekam. Pembicaranya dokter dan profesor. Ia jadi tertarik. Dan makin tertarik ketika salah satu pembicara yang bergelar profesor mengatakan, bekam itu mudah dan semua orang bisa melakukannya. Masak sih?
Lalu keesokan harinya, sang gitaris lantas mendiskusikan dengan sang istri. Istrinya yang telah lebih dahulu tertarik, lantas sekarang jadi tertarik karena sang suami ikut-ikutan tertarik. Itulah, mereka masuk dalam lingkaran hukum tarik-menarik. Tapi bukan kayak tarik tambang, karena tidak ada yang menang ataupun kalah. Yang jelas begini saja, tertarik dan karena bekam adalah metode pengobatan kuno yang direstui dan diakui secara Islam.
Begitulah, sang gitaris bernama lengkap Totong Wicaksono. Ia ingat, menurut pembicara dalam seminar itu, jangan pikirkan untuk berbuat baik terhadap orang lain. Tidak ada orang yang tidak bisa melakukan bekam terhadap orang lain. Jalani saja, lakukanlah. Berikan pertolongan pada orang lain.”
Iapun lantas mempelajari lebih dalam mengenai bekam. Ia telusuri sejarah bekam dan pandangan Islam terhadap bekam tersebut. Bekam itu masuk dalam hadits. Antara laindari Ibnu Abbas, Rasullulah berkata, ”kesembuhan itu terdapat dalam tiga hal : sayatan alat bekam dan sundutan besi panas. Namun aku melarang umatku berobat dengan sundutan besi panas.” (HR. Bukhari).
Lalu hadits lain, berupa wasiat Malaikat kepada Rasulullah : Aku tidak berjalan di hadapan sekelompok  malaikat pada malam ketika aku di-isra’-kan. Kecuali mereka berkata, ”Wahai Muhammad, perintahkanlah umatmu agar berbekam.”(Shohihul Jami’ : 5671). Definisi lain dari bekam,menurut Ibnul-Qayyim Al-Jauzuyyah adalah : Hijamah adalah pengeluaran darah dari permukaan kulit perifer (Zadul Ma’ad, 4/53)
Menurut Wicaksono, dari yang ia pelajari mengenai bekam maka cara bekerjanya, terbagi dalam beberapa cara. Pertama, menghisap dengan tekanan negatif. Manfaatnya adalah menghilangkan keluhan dan anti radang lokal.  Kedua, membiarkan gelas dalam tekanan negatif, manfaatnya adalah,  untuk anestesi, filtrasi darah atau pemisahan darah dan ekskresi  atau pengeluaran toksin. Kemudian ketiga, pengeluaran darah dengan jarum (menusuk) dan dengan pisau bedah (menyayat). Manfaatnya adalah, sistem Imunitas, sistem Endokrin Hormonal. Dan kempat adalah, memilih titik-titik yang tepat.
Adapun definisi dari Al Hijamah atau Bekam adalah, berasal dari bahasa Arab yang berarti, pelepasan darah statis. Dalam bahasa Inggris disebut, Blood Cupping. Nah dalam bahasa Melayu, dikenallah sebagai Bekam  Di Indonesia sendiri,dikenal juga sebagai pengobatan “kop”atau “cantuk”.
Tehnik pengobatannya sendiri adalah proses membuang darah statis (toksin atau racun yang berbahaya dari dalam tubuh, melalui permukaan kulit). Toksin adalah endapan racun atau zat kimia yang tak dapat diuraikan oleh tubuh kita. Toksin bisa dibilang ada di semua orang, karena datang karena pencemaran udara, makanan yang mengandung zat-zat berbahaya semisal zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis buatn, pestisida.
Ia lantas mengungkapkan bahwa sudah hampir setahun ini ia mengobati orang dengan bekam. Ia berniat serius untuk meneruskannya. Maka ia dan istrinya, Mita Wicaksono, membangun Klinik Pengobatan Bekam sendiri, Al-Syifa, di salah satu sudut kediaman mereka di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mnurutnya lagi, bekam itu bisa menyembuhkan segala penyakit. Pengobatan yang tetap up to date hingga saat ini dan aman kok.
Lantas, bagaimana dengan musik jazz? Jadi, Totong Wicaksono sebenarnya adalah musisi. Ia lumayan dikenal para sesama musisi, sebagai salah satu gitaris jazz senior yang tetap intens di jalur jazz. Ia saat ini mempunyai kelompok bandnya sendiri, membawakan karya-karya sendiri. Ia telah merilis debut solo album beberapa tahun silam.
Ia dikenal sebagai salah satu pendiri kelompok jazz, Canizzaro. Yang di saat pertengahan 1980-an silam, bisa dibilang langganan juara pelbagai kompetisi band di Jakarta, bahkan Jawa. Setiap kali mereka mengikuti kontes band, mereka selalu menjadi juara pertama dan menyabet nyaris semua penghargaan instrumentalis terbaik. Totong Wicaksono ini, best guitarist pada banyak kompetisi band. Termasuk antar SMA dan antar kampus..
Salah satu gelar gitaris terbaik bergengsi yang ia raih adalah pada ajang kompetisi band terpandang di era 80-an, Band Explosion. Kontes itu, sebelumnya bernama Light Music Contest. Bisa dibilang “kawah candradimuka”nya musisi-musis jazz muda terpandang, yang sebagian besar saat ini menjadi musisi-musisi papan atas. Ia merenggut gitaris terbaik di tahun 1988, saat itu ia menjadi gitaris Ransiki Band. Band ini dibentuk oleh Totong Wicaksono bersama pencipta lagu ‘Burung Camar’ yang adalah kibordis, Aryono Huboyo Jati.  
Canizzaro sendiri sempat merilis dua album rekaman, pada tahun 2000 dan 2002. Setelah itu vakum. Dan kini kelompok tersebut melakukan reuni lagi. Namun yang kembali berkumpul lagi adalah formasi terawal mereka yang terdiri dari Deri Iskandar (kibor), Ilyas Muhadji (bass), Tb. Hendy Pratama (drums), Agus Windiarto (perkusi), serta dengan duo vokalis, Kemala Ayu dan Syarief Soekarno.
Perlu diketahui, formasi Canizzaro terawal ini,menurut Totong Wicaksono, sebenarnya praktis hanya sempat main bareng sekitar 2-3 tahun saja. Setelah itu, yang bertahan tinggal Totong Wicaksono dan Deri Iskandar. Canizzaro akhirnya kejangkitan penyakit bongkar pasang personil. Sampai mereka di tahun 2000, bisa merilis album dengan formasi selain Totong dan Deri, ada Adhen Bahri (saxophone), Dhadhi Sufiyadi (drums) dan Aditya Pratama (bass).
Kelompok Canizzaro formasi 1985 ini, saat ini, sebulan sekali kumpul dan main bareng lagi di Komunitas Cafe & Lounge di bilangan Fatmawati Raya, Jakarta Selatan. Totong Wicaksono, sekaligus bertindak sebagai koordinator acara untuk program rutin di cafe milik vokalisnya, Syarief Soekarno itu. Program itu bernama, Jazz Reunion. Bintang utama, Canizzaro 1985 dan membuka kesempatan siapapun untuk bisa tampil di acara tersebut.

Selanjutnya, sembari ia mulai sibuk menangani pasien-pasien bekam nya, ia mencoba menyiapkan rekaman solo keduanya. “Tapi ga keburu-buru. Aku sih menikmati prosesnya saja. Pelan tapi pasti. Maunya sih, tahun depan aku bisa merilis solo album keduaku ini. Tapi nanti lihat deh,” Selain itu, ia juga berharap bisa mendapatkan kesempatan lagi tampil memeriahkan Java Jazz Fesival di 2014, selain tampil di acara festival jazz lain.
Lalu, adakah hubungannya jazz dengan bekam? Totong hanya tertawa lebar. “Hubungannya ada. Itu adalah hari-hariku saat ini. Pengobatan bekam itu adalah sosial sifatnya, aku bersedia menolong sipapun yang membutuhkan. Nah musik jazz dengan gitarku, itu spirit hidupku.”
Oh ya, Totong Wicaksono dan istrinya, menyatakan tidak pernah menentukan tarif untuk pengobatan bekamnya. “Sukarela saja kok. Ini memang niatnya menolong orang-orang lain”,ucapnya menutup perbincangan  /




No comments: