CHASEIRO memang tak lagi "lengkap". Helmie Indrakesuma, meninggalkan kita semua di tahun 2013. Duta besar untuk India, Rizali Indrakesuma, tak bisa ikut bergabung karena kesibukannya di New Delhi.
Tapi tak lantas CHASEIRO menjadi Caseio kok.
Karena lantas mereka menyertakan beberapa bintang tamu.
Penyanyi muda berbakat, Teza Sumendra yang jebolan
Indonesian Idol 2006 itu. Tompi, juga ada. Ucie Nurul juga diajak serta.
Belum lagi ada backing vocal Belagro, 3 cewek dan
1 cowok itu.
Belum lagi bintang tamu lain semisal horn-section
dari KSP-Bandung. Ada juga Riza Arshad dengan akordeonnya.
Belum lagi, perkusionis yang sangat dekat dengan
Chaseiro, bahkan sejak masa awal mereka menapaki karir musiknya, dr. Iwang Gumiwang.
Grup band-nya juga memadukan para musisi berbakat,
lintas usia. Krisna Prameswara, Wandi, Ilyas Muhadji, Aisyah Adjani, Disto dan
Dinda Soenjoto.
Tontonan terbilang lancar, nyaman diliat dan
dinikmati. Tata panggung enak ditangkap mata. Tata suara juga nyaman disantap
telinga.
Penonton lumayan banyak, bisa dibilang mungkin
hampir90% teater Nusa Indah di Balai Kartini itu, terisi penonton.
Ada dukungan sponsor, ada juga
"penggalangan" penonton via ikatan alumni kampus mereka. So, tontonan
"sehat dan segar" jadinya.
Penonton rasa-rasanya puas, pulang ke rumah dengan
sukacita. Chaseiro pun, harusnya sukacita, tontonan konser mereka mendapat
apresiasi sangat baik. Untung ga ya? Harusnya sih begitu....
Panityanya lumayan banyak, tim stage dan show juga
ditangani baik kelihatannya. Banyak anak-anak mudanya juga lho....
Memang sehatlah nampaknya. Semua pasti
"Sehat"! Dan sebuah tontonan konser dari kelompok yang sudah lebih
dari 30-an tahun eksis, yang lumayan sukses....
Seperti lagu pembuka dan penutup mereka...'Ceria'.
Tontonan lain di waktu mendatang, bagaimana? Ditunggu kiprah mereka berikutnya. Lagu-lagu baru, demi menunjukkan mereka tak kering ide kreatifitasnya, perlu dan tak perlu.
Karena kreatifitas bermusik juga bisa ditunjukkan
lewat, bagaimana mereka menyiapkan konser, bagaimana mereka kemudian membesut
lagu demi lagu mereka, sebagai sajian asyik pada konser mereka. Alias,
aransemen. Itu juga perlu kreatifitas tersendiri.
"Boyband" 70-an Chaseiro ini memang tetap ada, tetap mempertahankan eksistensinya, tetap punya gaya tersendiri. Tak terlalu old-school kok.... Ga juga out of date.
Selamat ya kakak-kakak Nchas.
No comments:
Post a Comment