-rewrite-
OMNI,
bisa diartikan sebagai semua atau seluruh. “All”
atau “Every”. Medulla Oblongata bukan berarti merk kaos oblong, apalagi t-shirt. Tapi artinya adalah, bagian
belakang otak yang berhubungan dengan sumsum tulang belakang, mengendalikan
pernafasan dan denyut jantung. Musiknya?
Musiknya adalah OMNI. Ya memang nama kelompok ini, Omni. Ada
empat kepala di dalam OMNI, Amank Syamsu
(vocal), Ryan Bamiftah (drums), Rully Worotikan (gitar elektrik) dan Romy Sophiaan (bass elektrik). Empat
saja, sudah pas. Ga perlu nambah. Karena ketika mereka berempat
kumpul, lantas ngeband bareng,
pendengar musiknya langsung kayak dibawa keliling “toko grosir besar”!
Saya tempo hari eh
diundang syukuran dengan potong tumpeng, di kediaman Romy Sophiaan di kawasan
Bintaro, siang hari.
Tak banyak tamu, hanya ada kerabat terdekat, sahabat dan tim produksi album.
Potong tumpeng, nasi kuning yang tidak lantas menggambarkan orientasi politik
mereka. Yang penting doa dan nikmati makan siang.
Kemudian bersama-sama mendengarkan ke 12 tracks dalam debut album mereka ini.
Prosesnya sudah mulai dikerjakan sejak September tahun silam. Selesainya baru
pada 7 Desember 2013. Waktu lumayan panjang. Bukan lumayan lagi kaleee. Tapi memang mereka seperti
“menyediakan” kendaraan, lucu juga kalau model golf-car, untuk muter-muter
sebuah toko hypermart gede gitu ya.
Analoginya seperti itu. Tapi yang sangat tersembul dengan
nyata, tersembul apa terasa sih enaknya ya, ok
begitulah. Bahwa enerji mereka berempat ini. Keluar seperti meledak dan….
Menimbulkan ”hujan abu” dimana-mana. Erupsi OMNI yang lantas mengganggu kuping
masyarakat. Erupsi setelah enerji mengendap sekian lama, di balik dinding
studio rekaman. Atawa, mungkin mengendap dan lantas sedikit diutak-atik di
laptop atau personal-computer?
So, OMNI mensyukuri perkenanNYA sehingga album perdana
mereka bisa juga dirilis. Mereka sendiri adalah grup yang menurut Romy via whazzapp, sepakat kumpul bareng di 8
April 2012. Awalnya sih bikin “sekedar” a
tribute-band, untuk Lenny Kravitz. Band tribute itu awalnya sih drummernya Marcell H.Siahaan, Cuma karena jadwal
Marcell lumayan padat, ga bisa
ketemu-ketemu juga.
Langsung dengan formasi ini, mereka jalan. Malah akhirnya
pada kepengen nerusin band “iseng”
ini. Sampai merancang rekaman segala. Mulai bikin lagu, baik sendiri-sendiri,
ataupun keroyokan dan memang beneran,
ya rekaman! Dari banyak lagu yang mereka sudah kumpulin, terpilihlah 12 lagu.
‘Padamu Negeri’, ‘Generasi Pemenang’, ‘Mono’, ‘Culas, ‘Berhala
Layar Kaca’, ‘P.E.N.T.A’, ‘Spektrum’, ‘Lost’, ‘Tuan Anarki’, ‘Rahasia Semesta’,
Bebas dari Propaganda’ dan ‘Politik Ini Untukmu Saja’. Melibatkan beberapa
teman terdekat untuk kolaborasi. Antara lain ada Marcell, Aria Baron, Indra Qadarsih,
John “Sweet Martabak’ Parapat dan Random.
Musiknya asli jack,
cem-macem. Alas dasar sebagai fondasi
memang rock. Tapi rocknya itu, ya ada sedikit 80-an, banyak rada aroma 90-an,
juga terselip yang rada masa sekaranglah gitu. Menyebar merata di semua lagu.
Bahkan pada setiap lagu, bisa tertangkap bunyian aroma “lintas jaman”. Entah
pada pola tarikan vokal, raungan gitar, dentaman bass dan bebunyian ketukan
drums.
Lumayan lengkap memang. Dan rada ngagetin juga. Apalagi
kalau sempat perhatiin lirik-lirik lagu mereka. Oho. Kalau untuk NM sih, seru
saja. Ini kan semacam angle atau point of interest masyarakat terhadap
apapun yang terjadi dewasa ini, ya masalah apapun. Atas nama demokrasi rasanya,
sah saja. Jaman sekarang gitu lho, mengungkapkan pendapat, masak sih salah?
Tinggal cara menyampaikannya saja. Itu aja titik
utamanya. Kalau dibungkus lagu, rock sekalipun, sindiran ataupun masukan
ataupun kritikan terhadap jaman, ditangkapnya bukan semata-mata oleh hati dan
pikiran. Tapi justru menggerakkan otot-otot kaki dan tangan! Maksudnya?
Kita akan bergoyang, mungkin melompat-lompat. Berteriak
keras, asal jangan lupa lihat jam saja. Well, yang jelas sih OMNI memberikan
bentuk music cadas warna-warni yang cukup hangat. Pas bener kalau didengerin
pas musim hujan begini. Enerji mereka untuk melampiaskan kreatifitas bermusik
mereka, itu yang NM lihat sebagai nilai lebih. Apalagi, waktu mengerjakannya
setahun lebih!
Mereka berempat, sejatinya musisi yang cukup menimbun
pengalaman bermusik. Menimbun dimana? Paling tidak di tulisan kan? Amank
Syamsu, vokalisnya yang berambut gimbal misalnya. Dia menimbun eh maksudnya
sebelumnya ia adalah vokalis Mahaya,
Tequila. Saat ini ia masih tergabung
pula dalam The Rocket, selain
backing vocal untuk Dewa 19 dan Triad. Selain itu rapper di Mahadewi, dan duo rapper The Law.
Rully Worotikan, yang sebetulnya lebih sering jadi
produser untuk banyak rekaman. Antara lain, Armada, Aura Kasih, Marcell, Konspirasi, Senjakala
dan Druva. Hingga saat ini, ia juga
masih menjadi gitaris kelompok The Chemistry.
Ryan Bamiftah adalah juga drummer Druva,
Senjakala. Selain kerapkali menjadi additional-drummer untuk Roxx, Zi Factor dan Marsmellow.
Sementara Romy Sophiaan, sebelumnya menjadi bassis New
Haven di Sydney, Australia, tahun 1996. Mendukung Noble, dalam album Peri
Mimpi, di tahun 2004. Lalu mendukung Tata
& The Blackleaf, untuk mini-album
bertajuk Ternyata di tahun 2009.
Ikut mendukung pula Mass Romantic,
album Indonesia yang Baru, dirilis
2011.
Romy juga dikenal sebagai bassist kelompok Acid Speed-tribute to Rolling Stones, selain Yellow-Sub sebuah tribute
band the Beatles. Gruptribute to Beatles
lainnya adalah Crabalocker. Ia
ikutan kelompok Konspirasi, dalam
album Teori Konspirasi, yang
diedarkan di tahun silam.
Uniknya, mereka sempat merilis single, ‘P.E.N.T.A’
setahun lalu, juga di tanggal “cantik” yaitu 10.11.2012. Nah lantas mereka
tumpengan, karena album telah selesai dan segera disebarluaskan, kemarin juga
di tanggal cantik, 11.12.13. Album mereka langsung mereka kirimkan langsung
pada pemesan pre-order, dilengkapi
tandatangan keempat personil.
Albumnya bernuansa ungu, lalu di dalamnya ungu
kehitam-hitaman. Terus terang, pilihan warnanya buat ane seh
cukup mengagetkan! Menyengat mata, bro! Tapi memang catchy dan beda. Apalagi penonjolan logo OMNI yang terkesan simple tapi berarti.
Well, inilah a simple
introduction about OMNI. Akhirul kata, mari mendoakan kesuksesan mereka
dalam memanaskan musik rock tanah air. Makin semangat dong, dengan album di
tangan?! Haruslah. Direncanakan mereka akan melakukan show dalam rangka album
ini, pada 11 Januari mendatang di Jakarta.
Dan pada perjalanan seterusnya, mereka terhitung lumayan
aktif juga, menghangatkan skena musik cadas tanah air. Ini bahasanya, bahasa
koran bingits yeee. Saya tertarik
dengan konsep mereka, menggelar secara keliling, OMNI Ngamen.
Bikin event relatif kecil, karena di kafe, ajak beberapa
temen “seperjuangan” main bareng. Barengan bikin “kerusuhan yang menyenangkan”.
Berisik-berisik asyik. Keras tapi nyegerin. Bikin deh, satu, dua, tiga. Di
sana, sebelah sana, di sini. Dimana-mana.
Menyebarluaskan dengan aktif dan penuh semangat. Musik
keras nan enerjiknya mereka. Tapi mau berbagi juga dengan “rekan-rekan sejawat”
sesama rocker atawa rock-band. Biar sama-sama dikenal gitu kan?
Dalam setiap show mereka, Alvin Worotikan, menjadi gitaris kedua mereka. Ini juniornya Rully
Worotikan. Jadi, sound gitarnya lebih tebal dan tambah nyaring. Tambah seru
pastinya. Saya sih denger dan liatnya begitu.
Ok deh kakaaakkk.... Tambah semangat. Teruskan saja
semangat...Padamu Negeri, untuk menghasilkan...Generasi Pemenang! Ditunggu
album berikutnya, bray! /*