Well,
ini macam superband. 4 orang isinya, dengan jam terbang lumayan tinggi. Dan
masing-masing telah memiliki grup band sendiri, yang rata-rata eksis, dan
dikenal luas, punya penggemarnya sendiri-sendiri.
Kalau
superband, so hasilnya sound yang super-duper? Saya suka. Subyektif ya ga sih.?
Ah tapi ga juga. Mereka menyenangkan kalau disimak, dinikmati Termasuk ditonton, kalau lagi beraksi di atas
panggung. Enerjik.
Alias,
enerjinya meletup-letup. Sedap. Mantap. Itulah saya bilang menyenangkan. Saya terimbas
dengan enerjji mereka. Hati senangdong jadinya. Otot-otot muka jadi kencang.
Mudah-mudahan mengencangkan otot-otot perut juga....
Rock,
so pasti. Grunge? Begitulah memang
maunya mereka. Jadi ceritanya memang denger-denger sih begitu. Bagaimana
gitaris, Edwin Marshal Syarif
berinisiatif mendirikan band ini. Dasarnya memang sengaja dipilih grunge.
Edwin
mengajak Marcell, yang adalah teman
lamanya di Bandung, saat baru melangkahkan kakinya di dunia musik, di era 1990-an.
Vokalis diajaklah Che alias Chandra Johan.
Dan bassis adalah Romy Sophiaan.
Edwin
sudah nyaman rasanya di Cokelat nya. Romy Sophiaan dengan beberapa band
kumpul-kumpulnya, satu yang terkesan lebih serius ada OMNI. Che, oho makin buanyaaak penggemarnya lewat
keterlibatannya sebagai vokalis Cupumanik Band. Nah, Cupumanik tuh grunge juga.
Sementara
Marcell, eh di sini ia drummer. Masa dulunya memang drummer. Walau belakangan
ia lebih eksis sebagai penyanyi, dengan perjalanan karir yang terbilang sudah “nyaman
tentram”.
Mungkin
saja analoginya, mereka sudah punya rumah masing-masing, tapi sehat juga kalau
main-main di luar, mungkin nongkrong,kongkow-kongkow di satu tempat. Tempatnya
tetap. Lebih untuk brain storming lah, diskusi aneka masalah yang terjadi di
masyarakat, di negerinya, di dunia ini.
Membahas
grup-grup musik kesukaan. Jadi menemukan suasana lain, yang pastinya diharapkan
memberi motivasi sekaligus ide-ide yang nyegerin
mereka, dan sangat beraedah untuk mereka bila kembali ke rumahnya
masing-masing.
Grunge
memang mempersatukan mereka, itu aktor terpenting juga. Yang akhirnya, di 200
pun mereka bersepakat ngeband bareng. Namanya Konspirasi. Dan eh eh sudah 10
tahun aja usianya.
Kemarin
ini mereka menggelar sebuah showcase seru, di sebuah clubs di kawasan Kemang. Penonton, notabene rata-rata adalah fans
mereka, ada juga sahabat-sahabat baik mereka, lumayan padat.
Oh ya, mereka juga didukung Marco Kaunang, "darah muda". Putra bassis legendaris, Arthur Kaunang. Membuat musik Konspirasi menjadi terasa lebih tebal dan menyengat. Lebih "nendang" gitu kali? Boleh juga disebut begitu.
Diawali
2 grup band, yang adalah teman-teman baik Konspirasi juga, sebagai opening act.
Ada Captain Jack. Disambung oleh Alien Sick. Yang pas sebagai warming up, menyipakan hati dan telinga
untuk menyambut Konspirasi.
Captain
Jack dan Alien Sick asyik membuka acara. Ada selinga semacam talkshow”, yang so
sorry, sayang rada kelamaan. Agak jadi “kurang penting” karena mungkin aktor
moderatornya yang kurang begitu lincah sebagai moderator? Mungkin saja. Tapi ya
sudahlah.... Yang penting, sabar saja untuk kedatangan menu utamanya.
Konspirasi, 10 Tahun Melawan Rotasi Itu judul acaranya, dengan mencantumkan single mereka. Yang mana ‘Melawan Rotasi’
itu, lumayan nyaring bunyinya sebagai single pertama mereka. Membuat Konspirasi
langsung merampas perhatian.
Saya
senang penampilan mereka. Makanya, saya merasa perlu menulis tentang mereka
sedikit. Karena juga di acara itu, saya ya senang juga memotret mereka. Kebawa
suasana. Terasa mood jadi terbentuk dengan perfectly. Enak aja memotret.
Silahkan saja dilihat-lihat, karya jepret-jepret iseng saya.
Catatan
saya adalah, saya rasa kita kekurangan grup-grup band rock sejatinya. Rock yang
bukan heavy metal ya. Rock , ya seperti grunge gitu, yang memberi alternatif
bunyian “keras” yang menyenangkan.
Yang
baik dan perlu untuk ditonton. Bisa jadi, juga memberi motivasi bagi grup-grup
rock lain, untuk bisa bersemangat berkarya, tampil ke depan,dan menghibur. Saya
pribadi menganggap gup-grup dengan pilihan rock “berbeda” seperti Konspirasi,
ga banyak. Padahal penting. Penting karena sehat. Sehat, berarti umur panjang.
Korelasinya kok kemana-mana?
Percayalah,
musik yang baik, bila terus menerus ditonton, didengar, dinikmati, berpotensi
serius untuk melegakan pembuluh darah. Mencegah penyempitan di sana-sini.
Ujung-ujungnya, bikin awet muda sih.
Bagus
dong, Edwin, Marcell, Che dan Romy jadi awet muda, punya “playground” yang
menyegarkan hati dan pikiran mereka. Begitupun halnya dengan penonton mereka.
Itulah kenapa saya sebut di atas, bahwa Konspirasi tak hanya bagus, tapi juga
penting. Kalau bagus sudah “berkawan karib” dengan penting, itu jadi alasan
paling masuk akal sih, untuk jangan sampai ga dengerin mereka.
Setujukah?
Saya percaya banyak yang setuju. Eh bukan hanya sebatas ans mereka belaka
lho.... Sementara yang namanya penggemar mereka itu, pastinya jumlahnya
lumayan. Lha, mereka masing-masing kan punya “rumah” yang fansnya banyak.
Saya
hanya berpikir, maksudnya sih berpesan, ada baiknya lebih banyak tampil.
Dimana-mana. Supayan enerji positif yang mereka hasilkan dan semburkan ke
khalayak, bisa dirasakan dan diterima lebih banyak lagi orang.
Sound
rock seperti Stone Temple Pilot, Pearl Jam, Soundgarden sampai Nirvana, pada
perjalanannya kan pernah mewarnai dengan lebih jelas, dunia musik. Menginspirasi
begitu banyak orang dimana-mana. Di seluruh dunia. Termasuk Indonesia.
Kalau
lantas timbul dengan lebih bersemangat, dengan pola reinterpretasi yang “berbeda”,kayaknya
ga ada salahnya. Ya pasti ga salahlah. Malah lebih bagus dong. Saya lihat sisi
positifnya adalah, so pasti musik-musik alternatif bertumbuhan, bermunculan dan
memperkaya khasanah musik.
Fans
musik jadi memperoleh lebih banyak pilihan. Yang pasti, tantangan terberat buat
keempatnya adalah, perkara menyiasati waktu, perhatian, konsentrasi mereka
kepada Konspirasi dan grup ataupun karir musik mereka yang lain. Itu sih
kasarnya ya, “problem lo”. Problem?
Saya
ragu dong, kalau lantas Konspirasi menjadi problem untuk mereka masing-masing?
Kalau jadi problem, maksudnya malah menambah persoalan, mereka kayaknya ga
mungkin bisa menapai umur sampai 10 tahun. Bener ga?
Saya
pengen bisa menulis mereka dengan lebih daleeem
lagi. Tapi nantilah. Akan ada waktunya. Tapi eh itu seru juga ya, bisa
menulis atau bercerita lebih panjang tentang mereka. Tentang single-singlenya.
Tentang album-albumnya. Tentang rencana-rencana mereka 10 tahun kemudian.
Bahkan 15 tahun nanti. Atau, bahkan sampai 20-an tahun lagi.
Good Luck
Konspirasi! Keep rockin, dude.... /*