Monday, March 28, 2016

O M N I, Musiknya Memperlancar Peredaran Darah dan Denyut Jantung

-rewrite-
OMNI, bisa diartikan sebagai semua atau seluruh. “All” atau “Every”. Medulla Oblongata bukan berarti merk kaos oblong, apalagi t-shirt. Tapi artinya adalah, bagian belakang otak yang berhubungan dengan sumsum tulang belakang, mengendalikan pernafasan dan denyut jantung. Musiknya?
Musiknya adalah OMNI. Ya memang nama kelompok ini, Omni. Ada empat kepala di dalam OMNI, Amank Syamsu (vocal), Ryan Bamiftah (drums), Rully Worotikan (gitar elektrik) dan Romy Sophiaan (bass elektrik). Empat saja, sudah pas. Ga perlu nambah. Karena ketika mereka berempat kumpul, lantas ngeband bareng, pendengar musiknya langsung kayak dibawa keliling “toko grosir besar”!
Saya tempo hari eh diundang syukuran dengan potong tumpeng, di kediaman Romy Sophiaan di kawasan Bintaro, siang hari. Tak banyak tamu, hanya ada kerabat terdekat, sahabat dan tim produksi album. Potong tumpeng, nasi kuning yang tidak lantas menggambarkan orientasi politik mereka. Yang penting doa dan nikmati makan siang.
Kemudian bersama-sama mendengarkan ke 12 tracks dalam debut album mereka ini. Prosesnya sudah mulai dikerjakan sejak September tahun silam. Selesainya baru pada 7 Desember 2013. Waktu lumayan panjang. Bukan lumayan lagi kaleee. Tapi memang mereka seperti “menyediakan” kendaraan, lucu juga kalau model golf-car, untuk muter-muter sebuah toko hypermart gede gitu ya.
Analoginya seperti itu. Tapi yang sangat tersembul dengan nyata, tersembul apa terasa sih enaknya ya, ok begitulah. Bahwa enerji mereka berempat ini. Keluar seperti meledak dan…. Menimbulkan ”hujan abu” dimana-mana. Erupsi OMNI yang lantas mengganggu kuping masyarakat. Erupsi setelah enerji mengendap sekian lama, di balik dinding studio rekaman. Atawa, mungkin mengendap dan lantas sedikit diutak-atik di laptop atau personal-computer?
So, OMNI mensyukuri perkenanNYA sehingga album perdana mereka bisa juga dirilis. Mereka sendiri adalah grup yang menurut Romy via whazzapp, sepakat kumpul bareng di 8 April 2012. Awalnya sih bikin “sekedar” a tribute-band, untuk Lenny Kravitz. Band tribute itu awalnya sih drummernya Marcell H.Siahaan, Cuma karena jadwal Marcell lumayan padat, ga bisa ketemu-ketemu juga.
Langsung dengan formasi ini, mereka jalan. Malah akhirnya pada kepengen nerusin band “iseng” ini. Sampai merancang rekaman segala. Mulai bikin lagu, baik sendiri-sendiri, ataupun keroyokan dan memang beneran, ya rekaman! Dari banyak lagu yang mereka sudah kumpulin, terpilihlah 12 lagu.
‘Padamu Negeri’, ‘Generasi Pemenang’, ‘Mono’, ‘Culas, ‘Berhala Layar Kaca’, ‘P.E.N.T.A’, ‘Spektrum’, ‘Lost’, ‘Tuan Anarki’, ‘Rahasia Semesta’, Bebas dari Propaganda’ dan ‘Politik Ini Untukmu Saja’. Melibatkan beberapa teman terdekat untuk kolaborasi. Antara lain ada Marcell, Aria Baron, Indra Qadarsih, John “Sweet Martabak’ Parapat dan Random.

Musiknya asli jack, cem-macem. Alas dasar sebagai fondasi memang rock. Tapi rocknya itu, ya ada sedikit 80-an, banyak rada aroma 90-an, juga terselip yang rada masa sekaranglah gitu. Menyebar merata di semua lagu. Bahkan pada setiap lagu, bisa tertangkap bunyian aroma “lintas jaman”. Entah pada pola tarikan vokal, raungan gitar, dentaman bass dan bebunyian ketukan drums.
Lumayan lengkap memang. Dan rada ngagetin juga. Apalagi kalau sempat perhatiin lirik-lirik lagu mereka. Oho. Kalau untuk NM sih, seru saja. Ini kan semacam angle atau point of interest masyarakat terhadap apapun yang terjadi dewasa ini, ya masalah apapun. Atas nama demokrasi rasanya, sah saja. Jaman sekarang gitu lho, mengungkapkan pendapat, masak sih salah?
Tinggal cara menyampaikannya saja. Itu aja titik utamanya. Kalau dibungkus lagu, rock sekalipun, sindiran ataupun masukan ataupun kritikan terhadap jaman, ditangkapnya bukan semata-mata oleh hati dan pikiran. Tapi justru menggerakkan otot-otot kaki dan tangan! Maksudnya?
Kita akan bergoyang, mungkin melompat-lompat. Berteriak keras, asal jangan lupa lihat jam saja. Well, yang jelas sih OMNI memberikan bentuk music cadas warna-warni yang cukup hangat. Pas bener kalau didengerin pas musim hujan begini. Enerji mereka untuk melampiaskan kreatifitas bermusik mereka, itu yang NM lihat sebagai nilai lebih. Apalagi, waktu mengerjakannya setahun lebih!
Mereka berempat, sejatinya musisi yang cukup menimbun pengalaman bermusik. Menimbun dimana? Paling tidak di tulisan kan? Amank Syamsu, vokalisnya yang berambut gimbal misalnya. Dia menimbun eh maksudnya sebelumnya ia adalah vokalis Mahaya, Tequila. Saat ini ia masih tergabung pula dalam The Rocket, selain backing vocal untuk Dewa 19 dan Triad. Selain itu rapper di Mahadewi, dan duo rapper The Law.
Rully Worotikan, yang sebetulnya lebih sering jadi produser untuk banyak rekaman. Antara lain, Armada, Aura Kasih, Marcell, Konspirasi, Senjakala dan Druva. Hingga saat ini, ia juga masih menjadi gitaris kelompok The Chemistry. Ryan Bamiftah adalah juga drummer Druva, Senjakala. Selain kerapkali menjadi additional-drummer untuk Roxx, Zi Factor dan Marsmellow.
Sementara Romy Sophiaan, sebelumnya menjadi bassis New Haven di Sydney, Australia, tahun 1996. Mendukung Noble, dalam album Peri Mimpi, di tahun 2004. Lalu mendukung Tata & The Blackleaf, untuk mini-album bertajuk Ternyata di tahun 2009. Ikut mendukung pula Mass Romantic, album Indonesia yang Baru, dirilis 2011.
Romy juga dikenal sebagai bassist kelompok Acid Speed-tribute to Rolling Stones, selain Yellow-Sub sebuah tribute band the Beatles. Gruptribute to Beatles lainnya adalah Crabalocker. Ia ikutan kelompok Konspirasi, dalam album Teori Konspirasi, yang diedarkan di tahun silam.
Uniknya, mereka sempat merilis single, ‘P.E.N.T.A’ setahun lalu, juga di tanggal “cantik” yaitu 10.11.2012. Nah lantas mereka tumpengan, karena album telah selesai dan segera disebarluaskan, kemarin juga di tanggal cantik, 11.12.13. Album mereka langsung mereka kirimkan langsung pada pemesan pre-order, dilengkapi tandatangan keempat personil.
Albumnya bernuansa ungu, lalu di dalamnya ungu kehitam-hitaman. Terus terang, pilihan warnanya buat ane seh cukup mengagetkan! Menyengat mata, bro! Tapi memang catchy dan beda. Apalagi penonjolan logo OMNI yang terkesan simple tapi berarti.
Well, inilah a simple introduction about OMNI. Akhirul kata, mari mendoakan kesuksesan mereka dalam memanaskan musik rock tanah air. Makin semangat dong, dengan album di tangan?! Haruslah. Direncanakan mereka akan melakukan show dalam rangka album ini, pada 11 Januari mendatang di Jakarta.
Dan pada perjalanan seterusnya, mereka terhitung lumayan aktif juga, menghangatkan skena musik cadas tanah air. Ini bahasanya, bahasa koran bingits yeee. Saya tertarik dengan konsep mereka, menggelar secara keliling, OMNI Ngamen.
Bikin event relatif kecil, karena di kafe, ajak beberapa temen “seperjuangan” main bareng. Barengan bikin “kerusuhan yang menyenangkan”. Berisik-berisik asyik. Keras tapi nyegerin. Bikin deh, satu, dua, tiga. Di sana, sebelah sana, di sini. Dimana-mana.
Menyebarluaskan dengan aktif dan penuh semangat. Musik keras nan enerjiknya mereka. Tapi mau berbagi juga dengan “rekan-rekan sejawat” sesama rocker atawa rock-band. Biar sama-sama dikenal gitu kan?
Dalam setiap show mereka, Alvin Worotikan, menjadi gitaris kedua mereka. Ini juniornya Rully Worotikan. Jadi, sound gitarnya lebih tebal dan tambah nyaring. Tambah seru pastinya. Saya sih denger dan liatnya begitu.
Ok deh kakaaakkk.... Tambah semangat. Teruskan saja semangat...Padamu Negeri, untuk menghasilkan...Generasi Pemenang! Ditunggu album berikutnya, bray! /*






No comments: