Monday, August 1, 2016

Rest in Peace, Bro MIKE MOHEDE


Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home

Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
(by Michael Buble, from It’s Time. 2005. Buble/Alan Chang/Amy Foster-Gillies)

Saking kaget dan terperanjat, saya hanya bisa posting status.... Hari ini, malam ini kayaknya semua orang kehilangan elo, bro.... Gone too soon.
Tapi begitulah, seperti kata pendeta dalam ibadah penghiburan. ia telah menghibur dan memberi sukacita kepada begitu banyak orang, selama hidupnya. Tapi Tuhan begitu merindukannya. Maka Ia-pun memanggilnya pulang....

Terasa terlalu cepat memang. Tapi umur di tanganNYA.  Kemarin, jadi pada Sabtu malam, Mike tampil di acara perayaan ulang tahun pernikahan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono. Siang sebelumnya, meeting untuk menentukan lagu,untuk pentas di Warsawa, Polandia. Ia dan Dira Sugandhi, diundang tampil di ibukota Polandia itu, oleh Dubes Peter F. Gontha.
Lagu ‘Home’ di atas itulah, kabarnya yang dipilihnya, untuk nanti dinyanyikannya di Polandia. Dan sebelum ia perform, membawakan lagu syahdu itu, iapun mendahului pulang....

Michael Prabawa Mohede, begitu nama lengkapnya. Lahir pada 7 November 1983. Memang bisa disebut teramat muda. Dan kalau boleh dibilang, ia salah satu bintang muda generasi 2000-an yang paling menonjol.
Lewat jang pencarian bakat, Indonesian Idol,namanya mencuat. Kalau buat saya, Mike Mohede, begitu nama pop-nya, bisa disebut juara Idol paling populer yang pertama. Walau ia muncul, dengan Judika sebagai runner-up, di Idol pada tahun kedua. Tapi popularitasnya, melampaui pencapaian bintang-bintang pemenang Idol tahun pertama.
Pada saat Mike Mohede muncul, ajang Indonesian Idol, seperti makin “bergemuruh”. Sosok Mike, yang sedari dulu sangatlah humble, friendly, very nice guy, menaklukkan jutaan hati penonton acara tersebut. Ia bahkan sukses membuat seolah seluruh warga Bintaro Jaya, memilihnya di ajang tersebut!
Catatan nih, Bintaro Jaya tuh, perumahan kedua terbesar di Indonesia. Jumlah warganya itu, saat itu saja, bisa mencapai hampir 100.000... Mike memang, bintang-nya anak Bintaro. Itu sebelum Idol, sudah terlihat....
Waktu dia tampil, memang memikat hati jutaan penonton televisi, terutama penyuka program talent scouting itu. Penampilannya khas dan....eh,ngegemesin. Badan relatif subur, bulat. Penuh senyum. Dan, ini terpenting, suara berkarakter khas, cukup unik dan ekspresif.
Suara Mike itu empuk. Bulat, agak berat, tapi tak berarti “low banget”. Ga nge-bass sih. Tapi, suara dia dan cara dia bawain lagu itu, bikin lagu apapun jadi enak didengerinnya. Iya, Mike itu feeling-nya asyik, bisa bikin nyenengin lagu. Setuju ga? Itu sih penilaian saya ya.


Waktu Mike nongol, rada fenomenal kan ya, lewat Indonesian Idol. Secara “kebetulan” ada sosok Rubben Studdard, yang muncul di American Idol, juga di edisi kedua. Tapi di Amerika Serikat itu, edisi tahun kedua Idol, digelar 2003.
Saya tuh suka dengan karakter vokal Rubben Studdard itu. Eh lantas muncul Mike. Wah, di mata dan kuping saya sih, Mike kok ya kayak Studdard? Hahaha. Iya. Tapi ini bukan bermaksud bilang, Mike meniru Studdard. Ga begitu. Bukan itu maksud saya.
Lebih pada gini, lihat Mike Mohede, saya jadi teringat Ruben Studdard. Dan keduanya memang sama-sama bertubuh subur. Doyan mengmbar senyum. Suaranya itu, keduanya ya, wuiiih.....berkarakter banget.
Paska Idol, Mike kemudian merilis debut album, bertitel namanya. Kemudian disusul album Kemenanganku, dirilis 2010. Ia tahun silam merilis Kedua, di tahun silam. Dari album-albumnya, ternyata penjualannya bisa dibilang tak meledak. Walau, ga berarti juga gagal ya. Terutama album perdananya itu.
Musiknya pop. Tapi ia juga seringkali tampil di pelbagai ajang musik, di luar pop. Jazz misalnya. Vokalnya juga empuk bener kalau bermain di musik rada RnB gitu.
Sebelum album Kedua dirilis, ia melempar beberapa single. ‘Kucinta Dirinya’ dikeluarkan di 2014. Lalu, ‘Tiada Kata’, dimana ia bersama Mulan Jameela, yang disebarluaskan di radio-radio, pada awal 2015.
Kalau saya sendiri, mengetahui Mike sudah cukup lama. Sebenarnya beberapa tahun sebelum ia muncul di Indonesian Idol. Apalagi khususnya di 2003, pada sebuah ajang kompetisi band, yang dibikin oleh Farabi. Mike muncul menyanyi dengan band-nya.
Serunya, di kompetisi yang sama tersebut, tampil juga D Masiv lho. Waktu itu, saya menjadi salah satu juri. Dan saya sangat setuju ketika dewan juri lantas memilih Mike Mohede menjadi Best Vocalist.
D Masiv sendiri, ini menurut Rian Eki Pradipta, vokalisnya, menjadi juara harapan I pada kontes tersebut. Mereka juga kebagian gelar Lagu Terbaik, lagunya itu karya sendiri. Dan Rian bilang, D Masiv dan Mike itu ga pernah lupa satu sama lain. Tiap kami ketemuan, ledek-ledekkan becanda kita itu, ya masih seputar kontes band itu.... Kontes itu penting buat kami, D Masiv, dan ternyata juga terbilang penting untuk Mike.
Pada kontes itulah, saya jadi kenal dekat dengan Mike. Ia menjabat erat tangan saya, ketika saya mengucapkan selamat. Dan waktu itu, ia mengaku bahwa ia sudah tahu juga tentang saya. Katanya sih, ia pembaca tulisan-tulisan saya. Aha!
Saya selalu ingat dan ya ga mungkin lupa. Sejak kontes band tersebut, Mike selalu kalau berjumpa saya, menemui saya. Berjabat tangan erat, berpelukan dan ia memanggil saya dengan...Bung! Ambon banget ya? Hehehehe. Mike, bisa jadi salah satu penyanyi, yang selalu dan tak pernah lupa untuk memanggil saya dengan sebutan “bung” itu. Konsisten dengan sapaan bung itu.
Selain bung, nah ini ada lagi lainnya. Setiap bertemu, lantas mau berpisah, kami jabat tangan lagi. Dan ia selalu bilang, God bless you, bung. Sayapun lantas jadi terbiasa membalasnya, God bless you too, bro. Iya, saya biasa memanggilnya dengan “bro”.
Terakhir, saya bertemu Mike di Januari tahun 2015 lalu. Ia menjadi narasumber saya, untuk program live interview saya, Kita Banget, di Lite FM 105,8. Waktu itu, program Kita Banget dibikin live di luar studio. Dipilih tempatnya, Batik Lounge, Kemang. Mike menyambut hangat undangan menjadi narasumber. Ia juga sempat membawakan 2-3 lagu waktu itu.
Seru sekali obrolan kami berdua waktu itu. Ah kalau saja ya, pihak Lite FM masih menyimpan rekaman wawancara tersebut. Belum pernah saya tanyain sih. Sayangnya gini, tapi justru jadi sangat berkesan ya buat saya, karena program Kita Banget setelah itu malah lantas berhenti. Acara tersebut berusia pas 5 tahun jadinya. Mulai Februari 2010. Berakhir Jauari 2015 deh.


Pada kesempatan itu, saya sempat mengingatkan Mike bahwa jaga badan baik-baik. Kalau bisa, olahraga lah. Biar ga jadi terlalu subur. Baik-baik bro, jangan bertambah terus berat badanmu. Ia tertawa lebar saja dan jawab, siap bung Dion.
Setelah Batik Lounge, saya lupa. Mungkin pernah bertemu lagi. Tapi ga inget, ketemu di mana atau di acara apa. Belakangan dapat kabar, bahwa Mike itu serius mau nurunin berat badannya. Ia makin langsing kok. Saya senang dengarnya....

Ya begitulah, sampailah pada sore hari, lepas Maghrib di Minggu 31 Juli kemarin ini. Tetiba baca berita Mike telah pergi. Di rumah duka, saya dapat cerita dari  mamanya Dennis Junio, itu saxophonis muda. Dennis ada di sebelah mamanya.
Dennis yang membuka, ia bilang ia masih bingung dan terasa gimana ya, karena ia bersama Mike tadi itu ketika Mike meninggal dunia.... Jadi  cerita Dennis lewat penuturan mamanya, Mike lagi kumpul dengan Dennis. Main games. Dennis pengen bikin kopi. Dennis bergerak ke dapur, Mike pun permisi untuk mau istirahat sebentar di kamarnya. Mike pun masuk kamarnya.
Tak berapa lama, Dennis memanggil Mike untuk minum kopi buatannya  Ketika dibangunkan, Mike sudah tak bergerak sama sekali. Ketika dilihat, bibirnya sudah membiru. Iapun panik, memanggil mamanya Mike. Merekapun memutuskan membawa Mike ke RS terdekat, ya RS Premiere Bintaro.
Mike dibawa oleh Dennis, ibunya Mike serta temen cewek terdekat Mike. Sesampainya di RS, dokter mengatakan, Mike sudah tiada. Sebenarnya Mike sudah pergi, sejak beberapa saat lalu. Jadi, Mike meninggal saat ia tidur sore jelang malam itu.
Well, good people, die young. Mike pergi dengan tenang. Ia juga menampakkan raut muka tenang dan sejuk. Dan, Indonesia pun terasa menangis. Ya seluruh Indonesia. Karena di semua sosial media, berita dan ucapan turut berduka, mengucapkan selamat jalan untuk Mike, benar-benar bertebaran mendominasi. Menjadi trending-topic.
Semua orang, merasa begitu kehilangan.Ia sosok yang memang dicintai publik. Bahkan jauh setelah Idol, ajang yang mengangkat begitu tinggi namanya. Popularitasnya yang menjulang lewat Idol, tidaklah membuatnya berubah sama sekali. Ke semua orang. Termasuk ke saya, tentunya.

Kau kekuatanku, semangat hidupku
Tak ada yang bisa bangkitkanku lagi
Hanyalah DiriMU sahabat sejati

Kau kemenanganku ketika ku kalah
Dan tak pernah kau ingkari janjiMU
Selalu sempurna dan selesai di hidupku
(‘Kemenanganku’, Mike Mohede)
/*









No comments: