Let me go home
I’m just too far from
where you are
I wanna come home
Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
(by
Michael Buble, from It’s Time. 2005. Buble/Alan Chang/Amy
Foster-Gillies)
Saking
kaget dan terperanjat, saya hanya bisa posting status.... Hari ini, malam ini
kayaknya semua orang kehilangan elo, bro.... Gone too soon.
Tapi
begitulah, seperti kata pendeta dalam ibadah penghiburan. ia telah menghibur
dan memberi sukacita kepada begitu banyak orang, selama hidupnya. Tapi Tuhan
begitu merindukannya. Maka Ia-pun memanggilnya pulang....
Terasa
terlalu cepat memang. Tapi umur di tanganNYA.
Kemarin, jadi pada Sabtu malam, Mike tampil di acara perayaan ulang
tahun pernikahan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono.
Siang sebelumnya, meeting untuk
menentukan lagu,untuk pentas di Warsawa, Polandia. Ia dan Dira Sugandhi,
diundang tampil di ibukota Polandia itu, oleh Dubes Peter F. Gontha.
Lagu
‘Home’ di atas itulah, kabarnya yang dipilihnya, untuk nanti dinyanyikannya di
Polandia. Dan sebelum ia perform,
membawakan lagu syahdu itu, iapun mendahului pulang....
Michael Prabawa
Mohede, begitu nama lengkapnya. Lahir pada 7 November
1983. Memang bisa disebut teramat muda. Dan kalau boleh dibilang, ia salah satu
bintang muda generasi 2000-an yang paling menonjol.
Lewat
jang pencarian bakat, Indonesian Idol,namanya
mencuat. Kalau buat saya, Mike Mohede,
begitu nama pop-nya, bisa disebut juara Idol paling populer yang pertama. Walau
ia muncul, dengan Judika sebagai runner-up, di Idol pada tahun kedua.
Tapi popularitasnya, melampaui pencapaian bintang-bintang pemenang Idol tahun
pertama.
Pada
saat Mike Mohede muncul, ajang Indonesian Idol, seperti makin “bergemuruh”.
Sosok Mike, yang sedari dulu sangatlah humble,
friendly, very nice guy, menaklukkan jutaan hati penonton acara tersebut.
Ia bahkan sukses membuat seolah seluruh warga Bintaro Jaya, memilihnya di ajang
tersebut!
Catatan
nih, Bintaro Jaya tuh, perumahan kedua terbesar di Indonesia. Jumlah warganya
itu, saat itu saja, bisa mencapai hampir 100.000... Mike memang, bintang-nya
anak Bintaro. Itu sebelum Idol, sudah terlihat....
Waktu
dia tampil, memang memikat hati jutaan penonton televisi, terutama penyuka program
talent scouting itu. Penampilannya
khas dan....eh,ngegemesin. Badan
relatif subur, bulat. Penuh senyum. Dan, ini terpenting, suara berkarakter
khas, cukup unik dan ekspresif.
Suara
Mike itu empuk. Bulat, agak berat, tapi tak berarti “low banget”. Ga nge-bass sih. Tapi, suara dia dan cara dia bawain
lagu itu, bikin lagu apapun jadi enak didengerinnya. Iya, Mike itu feeling-nya
asyik, bisa bikin nyenengin lagu. Setuju ga? Itu sih penilaian saya ya.
Waktu
Mike nongol, rada fenomenal kan ya, lewat Indonesian Idol. Secara “kebetulan”
ada sosok Rubben Studdard, yang muncul di American Idol, juga di edisi kedua.
Tapi di Amerika Serikat itu, edisi tahun kedua Idol, digelar 2003.
Saya
tuh suka dengan karakter vokal Rubben Studdard itu. Eh lantas muncul Mike. Wah,
di mata dan kuping saya sih, Mike kok ya kayak Studdard? Hahaha. Iya. Tapi ini
bukan bermaksud bilang, Mike meniru Studdard. Ga begitu. Bukan itu maksud saya.
Lebih
pada gini, lihat Mike Mohede, saya jadi teringat Ruben Studdard. Dan keduanya
memang sama-sama bertubuh subur. Doyan mengmbar senyum. Suaranya itu, keduanya
ya, wuiiih.....berkarakter banget.
Paska
Idol, Mike kemudian merilis debut album, bertitel namanya. Kemudian disusul
album Kemenanganku, dirilis 2010. Ia
tahun silam merilis Kedua, di tahun
silam. Dari album-albumnya, ternyata penjualannya bisa dibilang tak meledak.
Walau, ga berarti juga gagal ya. Terutama album perdananya itu.
Musiknya pop. Tapi ia juga seringkali tampil di pelbagai ajang musik, di luar pop. Jazz misalnya. Vokalnya juga empuk bener kalau bermain di musik rada RnB gitu.
Sebelum
album Kedua dirilis, ia melempar beberapa single.
‘Kucinta Dirinya’ dikeluarkan di 2014. Lalu, ‘Tiada Kata’, dimana ia bersama
Mulan Jameela, yang disebarluaskan di radio-radio, pada awal 2015.
Kalau
saya sendiri, mengetahui Mike sudah cukup lama. Sebenarnya beberapa tahun
sebelum ia muncul di Indonesian Idol. Apalagi khususnya di 2003, pada sebuah
ajang kompetisi band, yang dibikin oleh Farabi. Mike muncul menyanyi dengan
band-nya.
Serunya,
di kompetisi yang sama tersebut, tampil juga D Masiv lho. Waktu itu, saya menjadi salah satu juri. Dan saya
sangat setuju ketika dewan juri lantas memilih Mike Mohede menjadi Best Vocalist.
D
Masiv sendiri, ini menurut Rian Eki
Pradipta, vokalisnya, menjadi juara harapan I pada kontes tersebut. Mereka
juga kebagian gelar Lagu Terbaik, lagunya itu karya sendiri. Dan Rian bilang, D
Masiv dan Mike itu ga pernah lupa satu sama lain. Tiap kami ketemuan,
ledek-ledekkan becanda kita itu, ya masih seputar kontes band itu.... Kontes
itu penting buat kami, D Masiv, dan ternyata juga terbilang penting untuk Mike.
Pada
kontes itulah, saya jadi kenal dekat dengan Mike. Ia menjabat erat tangan saya,
ketika saya mengucapkan selamat. Dan waktu itu, ia mengaku bahwa ia sudah tahu
juga tentang saya. Katanya sih, ia pembaca tulisan-tulisan saya. Aha!
Saya
selalu ingat dan ya ga mungkin lupa. Sejak kontes band tersebut, Mike selalu kalau
berjumpa saya, menemui saya. Berjabat tangan erat, berpelukan dan ia memanggil
saya dengan...Bung! Ambon banget ya? Hehehehe. Mike, bisa jadi salah satu
penyanyi, yang selalu dan tak pernah lupa untuk memanggil saya dengan sebutan “bung”
itu. Konsisten dengan sapaan bung itu.
Selain
bung, nah ini ada lagi lainnya. Setiap bertemu, lantas mau berpisah, kami jabat
tangan lagi. Dan ia selalu bilang, God
bless you, bung. Sayapun lantas jadi terbiasa membalasnya, God bless you too, bro. Iya, saya biasa
memanggilnya dengan “bro”.
Terakhir,
saya bertemu Mike di Januari tahun 2015 lalu. Ia menjadi narasumber saya, untuk
program live interview saya, Kita Banget, di Lite FM 105,8. Waktu itu, program Kita Banget dibikin live di luar
studio. Dipilih tempatnya, Batik Lounge, Kemang. Mike menyambut hangat undangan
menjadi narasumber. Ia juga sempat membawakan 2-3 lagu waktu itu.
Seru
sekali obrolan kami berdua waktu itu. Ah kalau saja ya, pihak Lite FM masih
menyimpan rekaman wawancara tersebut. Belum pernah saya tanyain sih. Sayangnya
gini, tapi justru jadi sangat berkesan ya buat saya, karena program Kita Banget
setelah itu malah lantas berhenti. Acara tersebut berusia pas 5 tahun jadinya.
Mulai Februari 2010. Berakhir Jauari 2015 deh.
Pada
kesempatan itu, saya sempat mengingatkan Mike bahwa jaga badan baik-baik. Kalau
bisa, olahraga lah. Biar ga jadi terlalu subur. Baik-baik bro, jangan bertambah
terus berat badanmu. Ia tertawa lebar saja dan jawab, siap bung Dion.
Setelah
Batik Lounge, saya lupa. Mungkin pernah bertemu lagi. Tapi ga inget, ketemu di
mana atau di acara apa. Belakangan dapat kabar, bahwa Mike itu serius mau nurunin
berat badannya. Ia makin langsing kok. Saya senang dengarnya....
Ya
begitulah, sampailah pada sore hari, lepas Maghrib di Minggu 31 Juli kemarin
ini. Tetiba baca berita Mike telah pergi. Di rumah duka, saya dapat cerita
dari mamanya Dennis Junio, itu
saxophonis muda. Dennis ada di sebelah mamanya.
Dennis
yang membuka, ia bilang ia masih bingung dan terasa gimana ya, karena ia
bersama Mike tadi itu ketika Mike meninggal dunia.... Jadi cerita Dennis lewat penuturan mamanya, Mike
lagi kumpul dengan Dennis. Main games.
Dennis pengen bikin kopi. Dennis bergerak ke dapur, Mike pun permisi untuk mau
istirahat sebentar di kamarnya. Mike pun masuk kamarnya.
Tak
berapa lama, Dennis memanggil Mike untuk minum kopi buatannya Ketika dibangunkan, Mike sudah tak bergerak
sama sekali. Ketika dilihat, bibirnya sudah membiru. Iapun panik, memanggil
mamanya Mike. Merekapun memutuskan membawa Mike ke RS terdekat, ya RS Premiere
Bintaro.
Mike
dibawa oleh Dennis, ibunya Mike serta temen cewek terdekat Mike. Sesampainya di
RS, dokter mengatakan, Mike sudah tiada. Sebenarnya Mike sudah pergi, sejak
beberapa saat lalu. Jadi, Mike meninggal saat ia tidur sore jelang malam itu.
Well,
good people, die young. Mike pergi
dengan tenang. Ia juga menampakkan raut muka tenang dan sejuk. Dan, Indonesia
pun terasa menangis. Ya seluruh Indonesia. Karena di semua sosial media, berita
dan ucapan turut berduka, mengucapkan selamat jalan untuk Mike, benar-benar
bertebaran mendominasi. Menjadi trending-topic.
Semua
orang, merasa begitu kehilangan.Ia sosok yang memang dicintai publik. Bahkan
jauh setelah Idol, ajang yang mengangkat begitu tinggi namanya. Popularitasnya
yang menjulang lewat Idol, tidaklah membuatnya berubah sama sekali. Ke semua
orang. Termasuk ke saya, tentunya.
Kau kekuatanku,
semangat hidupku
Tak ada yang bisa
bangkitkanku lagi
Hanyalah DiriMU
sahabat sejati
Kau kemenanganku
ketika ku kalah
Dan tak pernah kau
ingkari janjiMU
Selalu sempurna dan
selesai di hidupku
(‘Kemenanganku’,
Mike Mohede)
/*
No comments:
Post a Comment