20
Tahun! Eh, sudah dekat ke usia 20 tahun. Kalau 17 tahun, usia masuk remaja
mateng. Jelang dewasa. Kalau jelang 20? Sudah dewasa pastinya. Apa sebutan yang
cocok ya kira-kira? Dewasa muda? Di jaman sekarang,usia segitu, banyak yang
sudah bisa punya penghasilan sendiri!
Gimana
kalau dengan sebuah kelompok musik? Bukan “grup band biasa”. Maksudnya gini,
ini terdiri dari tak hanya 5 pemain saja, bukan juga 4 orang musisi dan
penyanyi, apalagi 3! Ini ada 8 orang, yang menjadi penghuni tetap. Mirip kayak
sebuah rombongan kecil kali ya?
Rombongan
atau kelompok musik, 8 orang dan kini sudah 20 tahun umurnya. Oho, sudah pasti
akil-baliqlah ya. Lalu mau ngapain lagi? Eh tunggu dulu, sebenarnya
pertanyaannya gini yang paling bagus, sudah ngapain aja? Sejatinya, 20 tahun
bukanlah umur yang singkat, apalagi buat sebuah grup musik, mana isinya 8 orang
lagi. Dengan hanya mengalami “sedikit” bongkar pasang personilnya. Nah, itu
catatan prestasi penting tersendiri tuh.
Catat
aja ini, ga banyak grup musik yang bisa bertahan lumayan panjang waktunya,
dengan hanya mengalami sedikit perubahan anggota band-nya. Mereka tercatat,
satu dari sedikit band yang bisa meraih prestasi itu. Mantap dong?
4
album sudah mereka hasilkan selama ini kan? Well, jumlah itu bisa sedikit, bisa
juga terhitung cukup. Soalnya gini, ga ada “ukuran” ideal bahwa sebuah grup
band harus bisa menghasilkan album rekaman setiap 2 tahun sekali, 4 tahun
sekali ataupun setahun sekali. Ah, tidak ada aturan begitu. Prinsipnya, udah
asik, pengen, ya bikin deh. Dan, jadiin aja. Ukurannya bukan jumlah,
tapi....kesiapan kan?
Untuk
mereka, yang datangnya dari Bandung ini. Yang isinya 8 kepala ini. Mungkin
terpenting adalah, nikmatilah enerji yang mereka ledakkan melalui musik mereka.
Ekstrim sekaleee. Enerji positif yang mereka salurkan lewat bunyian musik
mereka. Nikmatilah. Lebih lembut kan ya? Padahal, sesungguhnyalah, musik mereka
terasa seolah meledakkan panggung dimanapun mereka tampil. Setuju ga?
Sepanjang
20 tahun usia kebersamaan mereka, asli lumayan panjang ya, satu hal terpenting
yang telah mereka ciptakan adalah bagaimana mereka memperkenalkan sebuah jenis
musik, yang sebelumnya belumlah akrab di kuping dan hati banyak orang.
Bagaimana kenekadan mereka untuk memilih musik yang belum populer itu, buat
pengunjung kafe!
Bagaimana
mereka lantas begitu populer, paling tepat haceppp
kalau di panggung-panggung kafe. Bagaimana pula mereka malah jadi semacam
pencipta trend baru di dunia musik. Ya format rombongannya, ya musiknya yang
rame dan belum populer itu. Ada band dengan perkusionis yang atraktif dan
pandai menyanyi, ada duet cowok dan cewek di latar depan yang tak cuma mahir
menyanyi eh pintar pula bergoyang! Nendang banget!
See... There are
something! What do you think, peeps?
19
Tahun sih tepatnya, 4 album rekaman. Bagusnya memang ada lagi satu album
perayaan 17 tahun usia mereka. Tapi itu sudah lewat sih. Ga masyalah besarlah.
Yang penting, eksis! Percayalah, momen terbaik akan datang pas betul dengan
emang waktu yang terbaik! Insya Allah....
Dan
ini dieee... sebuah catatan “di balik panggung” sepanjang perjalanan bermusik
bareng mereka! Catatan yang bercerita lengkap, seperti apa romantikanya sebuah
grup band dibentuk, dijalankan, dipelihara dengan sebaik mungkin, menjaga
perasaan satu sama lain, membentuk sebuah “rumah” tak hanya sebuah band semata.
Dan
dilengkapi lagi, bagaimana cerita-cerita dari mereka ber-8 itu lalu diramaikan,
dibikin jadi lebih seru, lebih warna-warni gimana gitu, oleh teman-teman dekat,
sahabat, orang-orang yang pernah berjalan bareng mereka, mengetahui cukup
banyak tentang mereka. Ya sebagai grup band di Indonesia, ah ini sih sebetulnya
romantikanya band. Pasti ada berantem-berantem lucunya. Ada personil diganti.
Eala, sampai menejernya pun berganti!
Ini
memang semacam paket kumplit-plit, yang moga-moga aja bisa membuat fans mereka
jadi tambah sayang. Kan tak kenal maka tak sayang? Kalau makin kenal, jadi tahu
banyak, bukannya jadi bisa tambah sayang? Tambah sayanglah, soalnya makin
kerasa, kok ngangenin ya? Ngangenin karena bikin nyaman? Ceillleeeeee...
Atau
mungkin, bisa saja orang yang tak mengenal banyak mereka, dan belum terlalu
suka. Jadi bisa paham mereka lebih banyak dan jadi...suka banget! Bahkan, boleh
dong yang ga tahu mereka, lantas jadi tahu dan langsung bersedia menjadi fans
setia mereka? Sok atuh, mangga...
Dari
Satu Mimpiku Dahulu sampai menjadi Khayalan, misal jadi Pangeran dan Putri.
Sampailah pada... Katakan Dengan Cinta, karena kan Kusambut Hadirmu. Apalagi
dong berikutnya? Ga sabaran kan nungguinnya?
Dan
mereka malah menegaskan saat ini, mereka tak lagi hanya berisikan 8 anggota
saja, malah ya sempat menjadi 9 personil tetapnya! Wah! Makin heboh dong? Kafe
ke kafe pun telah membentuk mereka, membina mereka, men-drillmereka,
secaranyaris....sempurnaaa! Melangkah kaki ke rekaman,membuat mereka tambah
asoy geboy, tak perlulah sampai letoy harusnya!
Letoy,
apanya lebay? Ah tapi mereka mah ga letoy. Semangat mereka, menjadi vitamin
penambah darah dan tenaga buat mereka kok. Untuk selalu aktif menggoyang
penonton, dimanapun mereka tampil. Dan seiring berjalannya waktu, well...the
Groove, More Funkier than ever.
Would you welcome....
theGROOVE, Forever You’ll Be Mine! Peoples
in da house.....Screammmm!!!
Oh
ya, mau tahu ga, apa kata orang-orang terdekat mereka, tentang mereka itu?
Bentar yaaaa, saya pilihin dulu orangnya. Siapa kira-kira ya. Ok then, gimana kalau Andien Aisyah? Coba kita baca, apa komentar
si kenes, Andien Aisyah....
Jika ditanya mengenai The Groove, mungkin saya bisa bercerita lebih banyak ketimbang
anak-anak seumuran saya sekarang. Karena pada saat pertama kali saya menjadi
fans setia The Groove, saya ingat bagaimana menjadi yang paling kecil di baris
depan...
Flashback ke
belakang, tahun 1998, waktu itu mau merayaakan ulangtahun yg ke-13. Nyari-nyari
deh konsep ulang tahun.. Research
(gaya banget) ke temen-temen, dan ternyata ada salah satu band yg lagi ngetop
banget. Namanya The Groove yang waktu itu lagi main reguler setiap Jumat di NYC. Ternyata salah satu personil The
Groove yang mana adalah Bang Deta adalah keponakan Alm. Bang Elfa, mentor vokal
saya pada saat itu. Bang Elfa bilang "Udah nanti abang bilangin ke Deta.
Tapi kamu harus undangnya The Groove yah, jangan band lain. Karena mereka bagus
banget, jazz anak muda berkualitas".
Lalu tiba hari H ulangtahun saya, di NYC yg pada
malam hari itu aku tutup khusus untukku. Jatuh cinta pada pendengaran dan
pandangan pertama. Ternyata seperti ini band yang sedang booming ituu. Saya sempet nyumbang 1 lagu pada malam hari itu
"Because You Love Me", itu pertama kali jamming dengan The Groove.
Di malam2 berikutnya, saya jd sering banget nonton
The Groove, dengan pengorbanan yg sangat besar; kabur dari papah. Karena waktu
itu baru umur 13, dan nggak boleh pulang lewat dari jam 12 malam. Sementara
kalo pulang dari taman ria atau kafe tenda semanggi selalu di atas jam 2 malam.
Akhirnya krn keseringan pulang pagi.. Papah ngelarang. Saya punya ide. Kalo gitu daripada saya yg nyamperin The Groove, kenapa nggak saya minta papah aja untuk mengundang The Groove di cafe keluarga saya. Akhirnya papah mengundang The Groove beberapa kali di cafe milik keluarga saya untuk perform di sana. Dan keluarga saya pun merasa The Groove menjadi bagian dr mereka juga.
Akhirnya krn keseringan pulang pagi.. Papah ngelarang. Saya punya ide. Kalo gitu daripada saya yg nyamperin The Groove, kenapa nggak saya minta papah aja untuk mengundang The Groove di cafe keluarga saya. Akhirnya papah mengundang The Groove beberapa kali di cafe milik keluarga saya untuk perform di sana. Dan keluarga saya pun merasa The Groove menjadi bagian dr mereka juga.
Saat itu saya ngefans sekali dengan Yuke. Saya ingat pertama kali cium pipi kanan kiri ama Yuke, dan saya nggak mau ngapus, kesenengan nggak bs tidur. Nah loh hahaha. Waktu itu para personil The Groove masih menetap di Bandung, jadi mereka harus sering mondar mandir Jakarta Bandung. Papah menawarkan rumah yang tidak dipakai di deket rumah yg kami sekeluarga tinggali, untuk dipakai kapan saja oleh semua anggota The Groove. Sehingga bener2 bonding antara The Groove dan keluarga saya. Apalagi Mas Yuke yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Papah. Kalo ngenalin ke orang-orang, "ini kakaknya Andien"
Tidak lama kemudian saya terpilih di ajang Asia Bagus
mewakili Indonesia. Dan lagu Indonesia yg saya pilih waktu itu bukanlah lagu yg
umum. Lagu "Mama" ciptaan Rieka Roslan!
Nah ketika usia 15 tahun, the Groove kembali saya
undang perform di ulang tahun saya. Semakin dekat, semakin akrab.. Apalagi
dengan mbak Rieka. Pernah dalam suatu waktu, mbak Rieka selalu jd panutan saya
dalam fashion. Kebetulan mbak Rieka dulu punya sebuah butik yang namanya Moi. Dan saya rasa saya adalah
pelanggan paling setia di sana. Heheheh.. Sampai sekarang masih ada 1 baju
rancangan mbak Rieka yang masih muat di saya, dan masih sering saya pakai.
Nggak disangka setelah beberapa tahun kemudian saya
bisa menjadi sahabat mereka, bahkan menjadi partner bermusik. Mbak Rieka, Ali Akbar,
Ari Firman, siapa yang nyangka suatu hari seperti sekarang ini malahan kita
bisa bertukar pikiran tentang musik.
The Groove has been my favourite band ever since. A pioneer. Kalo nggak ada the Groove, mungkin nggak akan ada
band-band dengan aliran musik serupa, ataupun penyanyi-penyanyi yang mencipta
lagu seperti mereka. - Andien Aisyah
No comments:
Post a Comment