Masuk
mesin waktu
Balik
ke 90-an
Lantas
inget apaan? Saya tetiba inget beberapa nama. Mungkin ini wakil “sah” 90-an.
Nirvana, itu so pasti lah! Grunge! Sapa lagi? Post grunge, artinya yang lantas
melanjutkan apa yang ditampilkan, disuarakan Nirvana. Foo Fighters lah. Creed
juga. Collective Soul juga. Live, termasuk di dalamnya.
Ya
Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, Stone Temple Pilot, Alice in Chains. Saya juga
ingat pernah kan ya ada, Crash Test Dummies? Tapi saya juga kok teringat, Pulp
misalnya. ‘Common People’ nya. ‘Beautiful Ones’ nya Suede. ‘Come Out and Play’
nya Offspring.
Jangan
lupain, di “kamar” lain itu ada, Red Hot Chili Peppers. Ga lupa dong dengan
Blood Sugar Sex Magik, yang dirilis 1991. Disusul 4 tahun kemudian dengan One
Hot Minute. Album mereka, Californication, juga relatif sukses, itu keluaran
1999.
Yang
lebih ngegedor ada, Rage Against the Machine. Memang mereka grup 1990-an,
karena selftitled albumnya, sebagai debut album, beredar 1991. Disusul Evil
Empire, di tahun 1995. Ada juga, Tool, yang relatif lebih kompleks musiknya.
Jane’s Addiction boleh dimasukkin. R.E.M juga 90’s.
Termasuk
juga Oasis sebetulnya. Sixpence None The Richer. Sonic Youth, rasanya memang 90’s
juga lho. Bahkan sampai gerombolan ska-punk model No Doubt dan The Mighty
Mighty Bosstones.
Di
atas saya sudah mentioned Offspring. Mereka
grup 80-an sebenarnya, tapi baru setelah melansir Smash, tahun 1994, mereka
sukses besar. Nah yang semodel dengan grup asal Huntington Beach, California
itu, ada Weezer. Selain itu ada yang lantas menembus industri, Blink 182 dan
Green Day, membawa apa yang digolongkan sebagai
punk rock, jadi lebih populer. Konotasi lebih populer, ya masuk
industri....
Masih
kurangkah? Era band ya. Faith No More 311 dan Incubus juga bisa masuk. Dengan
musik yang berbeda lagi. Nu Metal, begitu sebutannya. Dari rap metal. Ya itu
termasuk Limp Bizkit juga, selain Korn, Deftones sampai Slipknot. System of A
Down, Papa Roach dan POD, Coal Chambers.
Heavy
Metal juga ga mati. Kalau kita inget aja, Metallica aja. The Black Album nya
itu kan diterbitkan tahun 1991, yang ada, ‘Enter Sandman’, ‘The Unforgiven’ dan
‘Nothing Else Matters’. Metallica menjebol charts, dan becoming idnstry juga.
Masuk jadi musik “mainstream”.
Disusul
dengan Megadeth lewat Countdown to Extinction. Berikutnya, beberapa grup metal “berkembanglah”
menjadi mainstream, setau saya sih seperti Anthrax, Pantera sampai juga
Testament.
Bahan
Van Halen, yang sangat 80-an itu juga, masih terbilang sukses mewarnai 90-an.
Terutama lewat album FUCK (For Unlawful Carnal Knowledge), dirilis1991. Terus
mereka merilis lagi Balance, yang dapat tripleplatinum. Album itu dilepas 1995.
‘Let’s
Get Rocked’ nya Def Leppard, itu juga muncul di 1990-an, dari album Adrenalize.
Album keluaran 1992 itu menjadi salah satu album mainstream (hard) rock yang
mewarnai era 1990-an. Oh ya, album tersebut dikeluarkan paska meninggalnya
gitaris mereka, Steve Clark.
Jangan
juga lupain yang satu ini. Bon Jovi, dimana salah satu album suksesnya, Keep
the Faith dirilis 1992. Inget kan hitsnya, kayak, ‘The the Faith’, ‘Bed of
Roses’ dan ‘In These Arms’. Tiga tahun kemudian mereka menyebarkan These Days,
yang menghasilkan hits,’This Ain’t Love Song’, ‘These Days’ dan ‘Lie to Me’.
Di
sisi lain. Ada pemunculan para cewek nih. Salah satu yang paling fenomenal
tentu saja Alanis Morrisette, dengan Jagged Little Pill yang dirilis resmi
tahun 1995. Sebut juga lainnya, Sheryl Crow. Jangan lupa ada Pink dan Avril
Lavigne. Termasuk Jewel, Kelly Clarkson.
Masuk
yang ke pop nih. Michael Jackson, juga mendulang sukses besar lewat Dangerous,
dirilis 1991. Disusul berikutnya dengan HIStory, tahun 1995. Total penjualan
kedua album Jacko itu, lebih dari 75 juta copies, coy! Ada Michael Jackson, eh
ada The Spice Girls.
Kelompok
girlband ini disebut-sebut sebagai
grup Inggris tersukses kedua, setelah The Beatles, di daratan Amerika. Mereka
ditempel ketat oleh Destiny’s Child yang asli Amrik. Sama-sama seksihnya jack.
Tapi bukan soal seksi semata, mereka punya hits, yang mendunia. Dan tentu,
sangat mewarnai era 1990-an.
Gerombolan
penyanyi cewek dalam girlband begitu, disaingi yang cowok. Inget dong ya sama N’Sync,
98 Degrees sampai juga Backstreet Boys. Eh iya ada Hanson juga, dengan ‘Mmmmmbop...’,
bukan boyband sih, tapi”packaging”nya kan model boyband, iya ga sih?
Oh
ya tapi ada juga “gelombang” lain, yang membuat nostalgia taon 90-an jadi
warna-warni. Itu ikutan dari arus pop di atas. Yaitu era cewek-cewek. Britney
Spears lah yang paling fenomenal. Diikuti kemudian, jadi rival seriusnya,
Christina Aguilera.
Ditambah
lagi dengan Tony Braxton nan sexy itu, lewat ‘Unbreak My Heart’. Atau apa lagi
ya? ‘I Will Always Love You’-nya Whitney Houston juga kan? Oh ya termasuk, ‘Nothing
Compares to You’ nya Sinead O’Connor. Sementara Madonna merilis Erotica, di
tahun 1992, yang kontroversial itu.
Ada
Mariah Carey, dengan Vision of Love. Lainnya banyak juga lho. Lauren Hill
misalnya. En Vogue juga. Selain itu TLC. Termasuk juga Boys to Men, sukses di
1990-an, ingat kan sama, ‘End of the Road’ dan ‘I’ll Make Love to You’.
Ah
banyak lainnya lagi. Mau yang agak ngerock atau pop, termasuk RnB gitu. Sebut
saja, Bryan Adams, ‘(Everything I Do) I Do itfor You’. Coolio dengan, ‘Gangsta
Paradise’. Sampai The Fugees dengan, ‘Killing Me Softly’.
Geser
dikit, yang lebih ngebeat, agak dance tapi masih berkonotasi rada downtempo
gitu. Inget siapa hayo? Maxwell boleh disebut. D’Angelo, termasuk Lauren Hill.
Juga Missy Elliot dan Erykah Badu. Mereka “melahirkan” apa yang lalu disebut
sebagai Nu Soul atau Neo-Soul.
Yang
lebih dance, bisa disebut sebagai “penerus” lagu disko. Jadi, yang mewarnai
diskotik-diskotik di era 90-an. Ada Dr.Dre, Notorius B.I.G, Ludacris, 2Pac, Jay
Z, LL Cool J, ya dalam wilayah hiphop ya. Tapi juga termasuk Mc Hammer, Vanilla
Ice, sampai Arrested Development.
Kalau
yang disko, dalam arti dance music, mungkin masih ingat dengan, Ace of Base.
Juga Los Del Rio dengan, ‘Macarena’ nya.
Aqua, ‘Barbie Girl’. Lainnya, Dee
Lite, ‘Groove is in Your Heart’. ‘ShowMe Love’ oleh Robin S. EMF dengan,’Unbelievable’
misalnya, termasuk lho. Atau, ‘Gettin Jiggy With It’ nya Will Smith. Ada juga
Right Said Fred, Blackbox, Montell Jordan, Naughty by Nature.
Ya
ampuuuun, masih kurang komplit? Saya aja sampai capek juga, inget-inget jaman
90-an itu. Banyak soalnya kan? Soal musik, yang diputerin radio-radio. Termasuk
yang didengerin di clubs, cafe sampai diputar di lantai-lantai dansa. Tahun
90-an itu juga, tahunnya musik Top-40 kan, di kafe-kafe?
Nah
band-band Top-40 itu ya mainin lagu-lagu populer yang seabrek-abrek di atas
itu. Band-band kafe model /rif, the Groove, Caffein, Brown Sugar, utuk menyebut
sedikit di antaranya. Dan banyak yang datangnya dari kota Bandung, yang mana
mereka lantas mejelajah ke berbagai kota. Sebagian di antaranya sukses
melangkah sampai rekaman dan bikin album. Kayak ya /rif dan the Groove itu.
Kalau
fashion-nya. Nirvana dengan grunge-nya, jelas adalah pemicu fashion tersendiri.
Baju kotak-kotak flanel, agak urakan. Simbol anti “mainstream”, melawan
kemapanan, berani melempar kritik sosial, urakan. Agak punk sebetulnya, tapi
apa ya, konotasi sekilas, sedikit lebih “rapi” kali ya? Urakan kok rapi sih?
Madonna,
TLC, Destiny’s Child sampai Spice Girls, memicu bentuk kostum tersendiri di
era90-an, termasuk juga sampai Britney Spears, Christina Aguilera dan Jennifer
Lopez. Trend mode “kuliahan”, dari “anak-anak kost”, Beverly Hilss 90210. Lalu
juga dandanannya Wynona Ryder, yang rada grunge-style itu.
Termasuk
apa yang diperlihatkan oleh Will Smith tuh. Oh ya, belum lagi ada
Supermodel Naomi Campbell, Linda
Evangelista, Cindy Crawford, Christy Turlington. Lalu supermodel lain, Kate
Moss. Lalu juga dandanannya Drew Barrymore, Jennifer Aniston-nya Friends. Gwen Stefani
juga tuh. Juga dianggap menginspirasi dandanan 90-an adalah Liv Tyler nan sexy
itu.
Lalu,
coba deh sekarang gini. Apa yang anda ingat dari 90-an? Eh kalau 90-an,berarti
generasi yang kayaknyalahir di 70-an gitu kan? Jadi pas di era90-an, sudah mau
masuk SMA mungkin atau mulai kuliah? Gitu kan ya? Kalau saya?
Ya
udah dong, itu saya sudah tulis lumejen penjeng keleusss di atas, apa yang saya
inget.
Oh
ya, aktifitas di 90-an ya? Menulis dan memotret, so pastilah itu. Ke cafe? Ada
Jamz di Panglima Polim, juga beberapa kafe jazz lain, Kafe 45 misalnya. The
Harry’s juga ada. Ada gedung konser 21 juga dulu itu. Clubs atau disko, apa ya?
Ebony dong, itu 90-anlah. Zanzibar juga ya? Iya belakangan disusul Zanzibar.
Selain M Club. Mata Bar, belakangan juga ada.
Kalau
soal band, di atas sudah disinggung sedikit kan. Terutama soal /rif, the Groove
sampai oh ya, lupa tuh ditulis di atas, Java Jive! Kahitna pun ngehits mulai
awal 90-an sebenarnya. Dan Kahitna juga awalnya, banyak main di kafe.
Padi
mulai berdiri. Bukannya,mulai menguning ya? He he he, maksudnya ini band Padi.
Jamrud juga ada. Oh ya, yang baru mulai muncul juga Sheila on 7. Yang lalu di
awal banget 2000-an itu, Padi, Jamrud, Sheilaon 7 dan termasuk Slank, jadi grup
band papan atas. Penjualan albumnya sukses-ses, menembus angka penualan sejuta
kopi, bray!
Nah
di Jakarta itu, ada anak muda bernama Ariyo Wahab. Mahasiswa aja, suka
nyanyi-nyanyi, mulai ngeband. Ketemu gitaris, suka musik banget, ide-idenya
juga ajaib-ajaib dan penuh semangat aja. EMIL namanya. Belakangan Ariyo bawa
Arastio Gutomo dan Djoko Sirat, bassis dan drummer. Eh ada anak mudalain, baru
mau kuliah, Chiko.
Jadi
deh, kumpul, ngobrol, nge-band lah ujung-ujungnya! State of Groove namanya.
Eits udahlah, sejarah mereka, silahkan buka-buka halaman lain di blog saya ini.
Sejarahnya EMIL, Ariyo dan SoG, itu singkatan populernya State of Groove, sudah
saya tulis panjang kok.
Angle
nya gitu dong. Masuk dari 90-an.Ini soalnya band 90-an. Walau albumnya sendiri,
dilepas udah di ujung banget 90-an, yaitu di 1999. Dan album itu, menjadi album
satu-satunya mereka.
Singkat
cerita, SoG berhenti. Mati sih ga. Ya berhenti saja. Udah. Males apa capek?
Ribut-ribut ya? Pokoknya, ya mereka selesai sampai sealbum itu aja deh.
Berpencaranlah. Udah sibuk degan kerjaan masing-masing.
Nah
di tahun 2016 ini, ndilala, mereka ketemuan lagi. Ga jelas kenapa-kenapanya.
Kangen? Ya mungkin saja sih. Rindu main musik bareng lagi? Aih kayak, Cinta
Lama Bersemi Kembali gitu?
Main
lah akhirnya sekali, bulan silam. Kemarin ini, 18 Mei, mereka eh main lai untuk
kedua kalinya. Ini temanya memang Sound of 90’s gitu. Penontonnya, sebagian
besar ya paham dan meengerti era 90-anlah. Beredarlah gitu yeee, di tahun 90-an
itu?
Yoih,
semacam itu deh. SoG main deh. Konser kecillah. Seru-seruan sih kayaknya.
Penjajakan, untuk bisa lanjut terus, apa gimana? Well, ya bisa saja. Sayang
sih, kalau cuma kumpul iseng, main sekali, dua, tiga kali. Lalu berhenti lagi.
Itu
mah kayaknya, “terlalu iseng” deh. Bikin album aja lagi kali? Belum tau. Ga
harus album sih. Jangan buru-buru ke situ. Mantapkan hati, emosi, jiwa dan
pikiran saja dulu. Siap komitmen jalan teruskah? Ya, soalnya mereka dasarnya
sih band bagus.Ini suwerrr, jujurlah.
Bukan
yang terbaik sih. Ga papa juga dong. Ga haruskeren gimana lah, yang
penting....ngenakin! Hihihihi. Apanya yang enak? Band ini ga yang terbaik, tapi
emang rasa-rasanya sih, ya buat saya deh, ngangenin dan ngenakin. Lagu-lagu
album bagus, mainin lagu-lagu 90-an juga relatif bagus kok.
Apalagi
kemarin ikut tampil juga Che Cupumanik, Liek FoS, Rival Himran dan Rama
Moektio. Diajakmain juga, jammin’ gitu, Onci Ungu. Sampai Once Mekel. Padahal
masih ada beberapamusisi dan penyanyi lain, yang sengaja datang menonton.
Merekaya nonton saja. Bukan tontonan gratis, harus bayar first drink charge.
Tak ada kompromi!
Seru
ga? Suasana 90-annya dapat. Amosfir konser kecilnya juga asyik kok. Ada
lightingnya juga, ga sempurna tapi ok lah. Memang juga kan, tak bisa juga, main
pasang lampu kanan-kiri, depan-belakang begitu saja. Spotting itu perlu,
coloringnya juga. Tapi ah itu masalah kecil, pasti ga terlalu masalah buat
sebagian besar penonton.
Sound
juga lumayan. Sekali lagi, sound juga belum yang paling sempurna atau paling
idealsih, tapi terbilang enak kok untuk didengerin. Pakai ada pembuka tentang
SoG via video, ya dibiin minimal sebagai pengantar saja untuk mengingat lagi mereka. Harusnya,
bisa digarap lebih keren lagi, dengan saat ditayanginnya, soundnya lebih
bagus.Jadi jelas informasinya.
Tapi
itu mah pernak-pernik kecil “pelengkap” doang lah. Yang perlu dipuji kan,
semangat untuk mengemas sebuah tontonan kelas “konser kecil”. Di kafe kan, ya
kecil-kecilanlah. Tapi digelarnya cukup serius. Ga banyak, grup band yang mau
peduli untuk mengemas konser kecil mereka, dengan diupayakan semaksimal mungkin.
SoG mau perhatiin itu.
90’s
udah lewat. Konsernya SoG juga udah lewat. What’s next, brothers? Terusin aja,
lebih serius lagi. Potensi masih ada kok. Masih asyik. Band-band sejenis memang
relatif banyak sekarang ini. Artinya, saingan ya ada.
Tapiiiiiii,
pertahankan aja. Jadi band yang ngasyikkin, ngangenin dan ngenakin. Kalau terus
bisa begitu, kemane elo-elo pada mau main, pasi diikutin publik. Pasti ditonton
orang.
Nyambung
ga, tulisannya dari atas sampai bawah ini? Era 90-an, bla..bla...bla. Kesana
kemari. Ujungnya SoG. Kan sudah saya bilang, karena SoG ya 90-an. Mereka juga
nyelipin banyak lagu-lagu 90-an kemarin itu, dari era grunge sampai Oasis
segala juga. Cem-macem. Dan itu dia, suasananya lumayan sukses untuk
nostalgia-nostalgiaan.
Cuma kan,mereka
band beneran, punya album. Lagu-lagu relatif bagus. Pastinya, masih punya juga
lagu-lagu bagus lainnya. Please,
jangan berhenti hanya jadi sort of cover
90’s band gitu. Lagu-lagu sendiri mereka, yang dibawain kemarin, toh juga
disambut meriah. Eh, masih banyak juga yang inget....
Udah
ah, segini aja dulu. Sampai ketemu lagi ya, SoG! Tabik! /*
2 comments:
Keep on rawkin' SoG...
Love n respect..
Iya gue setuju SOG segera rekaman dengan warna yg dipertahankan tapi lagu2 yg enak, jangan jadi cover, gue rasa bisa jadi pilihan penikmat musik indonesia. Keep rockin
Post a Comment