Membuat
darah seperti mengalir dengan lancarnya, dan otot-otot menjadi lebih lentur.
Menghadapi sebuah tantangan itu adalah memacu, semangat cum kreatifitas.
Merangsang otak kita bekerja dengan sebaik-baiknya. Katanya, kalau otak bekerja
dengan baik, maksudnya dipakai terus, membuat kita jadi awet muda!
Nah
jadi begitulah. Melakukan kreatifitas, lantas meng-adjustment suatu konsep
tertentu selalu adalah hal unik dan menarik. Kudu baik dan benar dalam, mencoba
menerapkannya. Dan itu harus dimulai dengan,meyakinkan semua pihak!
There’s no business
like show business kan? Tapi biar bagaimanapun,show-business itu adalah sebuah ladang
yang selalu menggiurkan banyak orang. Memadukan antara bisnis dengan pleasure. Antara itung-itungan untung
rugi serta hiburan.
Menyoal
seorang perempuan manis, bernama lengkap Irma
Ivonne June Kairupan. Iya istri dari Martin
Luther Joshua Lengkey. Sekaligus ibu dari Gloria Bendict Lengkey dan Martin
Joshua Lengkey, Jr. Nah, saya sih sudah ceritakan selengkapnya sepak
terjangnya kan? Coba baca-baca tulisan saya di website ini deh.
Mulai
dari kepengen kembali, back for sure,
ke pentas musik. Lumayan lama memang menghilang, dari gemerlap dan hiruk
pikuknya panggung musik. Lalu menbuat sebuah single, setelah berhasilmenemui
seorang produser musik, yang juga penulis lagu.
Jadilah,
‘it’s Me!’. Single yang bernuansa dance.
Berbeda dan terkesan fresh, cukup
cocok untuk penampilannya kembali. Dan syukurlah, single itu lumayan berbunyi
di beberapa radio di beberapa kota.
Setelah
single, dilempar ke radio-radio “terpilih”. Lalu, show! Yak, supaya mempertegas
akan kembalinya dia lagi kan? Gimana sih suaranya, gimana penampilannya saat
ini? Adakah yang berbeda, ada ga yang berubah?
Maka,
lain padang lain belalangnya. Lain rekaman, itupun baru single saja nan semata
wayang. Lain pula soal show. Tantangannya beda lagi. Keunikannya lain lagi nih.
Sama-sama menuntut kreatifitas dan...memancing adrenalin! Hehehehe.Udah kayak
mau naik superduper jet-coaster aja?
Atau
seperti mau masuk rumah hantu? Ah, rumah hantu mah ga serem keleussss. Kelihatan bo’ongannya. Mana kita ngeri? Takut
kagak, ketawa malah iya. Bukan ngeri, malah geli! Hahahahayyyy. Hush, ini jadi melenceng....
Begitulah,
maka dibentuklah a very small team. Small but ok laaah. Kutak-katik. Saya
sendiri memang berangkatnya begini deh. Saya mau bantu, saya mau mikirin. Eits,
bukan cuma bantu promoin single dan bikin sekali show doang. Ah, ga worth it lah kalau segitu doang.
Kalau
hanya mau tembak-tembak sporadis, biasanya hanya menguras waktu, tenaga dan,
apalagi, dompet. Buang-buang kesempatan begitu aja. Ga bisa hanya segitu aja.
Ga lagi jamannya, “sekedar” bikin single lantas show. Kenapa? Saingan banyak!
Lihat
deh, berapa banyak penyanyi-penyanyi muda yang bermunculan. Rata-rata bagus.
Konsepnya lumayan matang, maksudnya konsep musik dan lagunya. Ga semua bagus
dan memang siap menjadi penyanyi sih. Ya ada dong yang rada nekad, cuma biasanya
kalau kelewat nekad, umur karirnya ga akan bisa panjang.
Saya
pribadi mengenal Irma June, begitu nama panggungnya, sejak 1990-an. Saya tahu
kemampuannya, lagu-lagu dan albumnya. Juga kenal pergaulannya. Irma bergaul
dengan sangat baik, di era itu. Alhasil, lagu-lagunya terbilang matang dalam
musiknya.
Musiknya
bagus-bagus deh. Ia punya kecenderungan pada jazz(y), walau dalam rekamannya
memang pop banget. Tapi sekali lagi, ia punya talenta, ia punya semangat,
dimana ia terasa mau berjuang.
Ia
lantas memang beringsut mundur. Menghilanglah dari “peredaran”. Sayang juga ya?
Saya tidak melihat hal itu sebagai hal yang patut “disayangkan”. Itu kan
episode hidupnya. Saat itu, memang ia harus mundur? Mungkin sudah begitu
jalannya...
Iya
itu penting, jangan lagi kelamaan lihat ke belakanglah. Ke depan dong, itu
lebih penting. Artinya, ok sekarang bagaimana? Kamu mau maju lagi? Kamu masih
punya kemampuan itu? Nah, saya masuk dengan konsep, bukan pritilan per-“project”.
Saya kasih pandangan, untuk ke depan.
Ia
kembali karena, ia akan pindah ke USA. Sudah ada 3 pihak, label company di sana, yang menawarkan kesempatan untuknya untuk
bergabung. Bagusnya, ia tak mencari-cari. Malah pihak sanalah yang
menghubunginya. Ada ketertarikan serius kelihatannya. Itu membuat Irma June
sekeluarga melihatnya, ini prospek bagus.
Semoga
Tuhan berkati! Sejauh dilakukan dengan semangat, penuh syukur dan tetap ada
kehati-hatian, maka semoga segala sesuatunya kelak lancar. Amin,
saudara-saudara?
Point
terpenting adalah, bagaimana pihak Irma June sendiri, memahami akan kemana
langkah mereka. Itu terutama. Lalu, apakah mereka memahami peta permusikan,
terutama showbiz di sini, bahkan internasional, saat ini? Jadi idealnya, mereka
harus bagaimana nah di titik itulah saya masuk memberi pandangan...
Advis
atawa saran. Nah arahan itu, kudu hati-hati, karena satu persatu dan biasanya “unik”.
Uniknya gini, ya ini memang sangat khasnya dunia showbiz, yang seringkali
banyak metode-metode yang bisa diterapkan di bisnis lainnya, tak berlaku di
musik!
Maka
begitulah, show setelah rekaman. Menjelang pindah melanglang buana, ke negeri
nun jauh di sana. Saya pikir, ga boleh hanya jangka pendek. Itu harus dirancang
jangka panjang. Baik untuk karirnya ke depannya nanti, baik ketika ia jadi
pindah ke USA. Ataupun juga bagus, untuk imagenya
di negerinya sendiri.
Pendeknya
ini bukan sekedar jual single atawa album semata, ataupun show dan konsernya.
Tak hanya itu dong.Lebih sebagai brand-image. How to build that. Itu jauh lebih
berarti, bagi seorang penyanyi dengan jam terbang relatif tinggi seperti Irma
June. Itu diharapkan membuat come-backnya akan berarti.
Boleh
ke luar negeri, apalagi Amerika coy, tapi pasar yang potensial dan terasa lebih
supel, sebenarnya tetaplah pasar di negerinya sendiri! Jangan-jangan ya,
nantinya pihak USA sana, malah juga membidik pasar di sini? Intinya adalah,
publik di negeri sendiri, ga boleh dilupain...
Maka
Irma June, kembali lagi. Mengandalkan, sebagai starting-point, single terbarunya itu. Yang adalah karya Roedyanto, dengan lirik yang positif
dari Irma June sendiri. Lalu kemarin, showcase
pun bisa digelar. Hasilnya adalah, sebuah kesempatan manggung pertama kali lagi
bagi seorang Irma June.
Setelah
belasan tahun lho! Dan, beberapa suara memang beredar, menyebutkan bahwa sungguh
ga mudah ya untuk comeback hari ini?
Dengan situasi pasar musik tak menentu. Dan dengan keadaannya juga sudah
berbeda.
Tim
kecil yang mendampingi Irma adalah dari JC
Production, sahabat lama Irma yang bertemu kembali. Merekalah yang siap
mendampingi Irma. Tentu saja dengan sang suami terkasih, Martin Lengkey dong
yang juga total mendukung.
Saya
memilih, mendukung dari kejauhan saja. Dengan memberikan arahan “secukup”nya.
Sekali lagi, bukan untuk seketika sih. Sulit kalau berharap yang instant hari ini kan?
Kan
yang dikenal instant hari ini hanyalah kopi-kopian, teh sachet juga. Cuma itu. Kalau popularity,
oho...kudu ada proses. Proses dengan perjuangan dan...doa! Doa itu tetap
penting dong.
Bagusnya,
Irma June setuju. Begitupun sang suami. Untuk tetap jalan dengan konsep
tertentu. Yang ga bisa dilupakan adalah, modal tenang, sabar dan terus...penuh
pengharapan.
Tengah
dipersiapkan beberapa hal yang semoga membedakan Irma dengan yang lain.
Misalnya, ia telah memperkenalkan produk parfum it’s Me by Irma June! Oho. Kerenlah. Apalagi?
Nghh...saya
pilih main rahasia-rahasiaan ah. Gini deh, pokoknya follow saja Irma June di twitter,
instagram dan Facebook. Ikuti terus
update news dari Irma sendiri. Itu
semua akun, dijalani langsung oleh Irma June lho! Parfumnya nanti juga akan
dilaunching resmi, dalam waktu dekat ini.
Ia
juga menyiapkan untuk bisa meneruskan showcasenya. Maksudnya telah menyiapkan
diri untuk tampil di kota-kota lain, selain Jakarta. Dalam waktu dekat ini,
tengah digodok untuk bisa mengunjungi kota Bandung. Tunggu saja kabarnya ya.
Nah
kemarin di Lefty Suites, Foodism Kemang, Irma June memperkenalkan diri secara
resmi dan dengan keyakinan penuh. Dengan showcase yang saya pilih nama, an Intimate it’s Me! Live. Dan dengan subtitle, Next Chapter to the World. Acara digelar persis di hari pertama
bulan Maret 2017.
Irma
tampil menyuguhkan 10 repertoar. Sebagian diambil dari hits-nya di masa mudanya dulu. Eh sekarang juga masih terlihat muda
kok. Apalagi semangatnya, yang muda-muda sih, bisa kalah!
Ia
tampil meyakinkan! Ia memang...”masih ada”. Ia membawakan beberapa hits dari
penyanyi idola utamanya, Whitney Houston, ‘I Wanna Dance with Somebody medley
dengan How Will I Know’. Juga, ‘And I am Telling You dan I Have Nothing’.
Lagu
dari almarhumah Whitney Houston itu, mampu dinyanyikan dengan baik sekali.
Mempertontonkan kelebihan tehnik vokalnya. Yoih, belum lupa lah! Ia juga
membawakan lagu bagus lain, jadi cover
juga, ‘Hello’ dari Adele.
Hits
lamanya yang disuguhkannya kepada penonton adalah, ‘Egidio’, Datanglah’, ‘Kristal
Kristal Cinta’. Lalu lagu, ‘Kan Selalu’. Ia juga menyelipkan ‘Lay Me Down’, sebuah
ballad yang populer dari Sam Smith. Dan tentunya, ditutup dengan single-nya itu,
‘it’s Me!’.
Well,
it really you, ma’m! Dan sebagailangkah terawal, masih di pembukaan, sudah sah
lah kembalinya IrmaJune ke pentas musik. Hasil akhir, bagus untuk penampilannya
dan suaranya.
Kemarin
itu, Irma didukung 4 musisi muda berbakat. Tommy
Octariza pada kibor, Oscar Ciptajaya
sebagai gitarisnya. Lalu ada Yehezkiel
Dave Sumarauw, drummer. Sementara bassisnya adalah, Vincent Nathaniel Kurniawan. Band muda yang bagus dan pas!
Masih
ditambah deretan backing vocals. Terdiri dari, Elvis Wenno, David Beckenbouer,
Verry Sihombing dan satu penyanyi
perempuan, Eunice Evy. Mereka
berempat relatif sukses dan juga pas, dalam menemani Irma June. Tampilan vokal
jadi “tebal dan lebar”.
Akhirul
kata, tentunya ditunggu oleh publk dimana-mana, akan kelanjutan aktifitas
kembalinya Irma June di dunia tarik suara. Pastinya, masih banyak yang ingat
dengan baik nama dan suaranya. Mereka menunggu dengan penuh harap, untuk bisa
menonton lagi, langsung dan dari dekat, penyanyi idolanya di masa-masa
90-an....
Begitulah.
Bersiaplah. Dan untuk sista Irma June, sukses selalu! People still loves, God loves. God Bless You..../*
No comments:
Post a Comment