Tuesday, October 11, 2016

Yo Iqball, Merdeka dalam Berkarya dan Bahagia dalam Bermusik



Muhamad Iqbal, nama lengkapnya.. Panggilannya, Yo Iqball. Sebenarnya itu nama “populer”nya di lingkungan sosial media. Kelahiran Tenggarong, 21 Maret 1992. Masih mudalah. Artinya, umurnya sekarang sudah 24 tahun. Masih atau sudah? Kalau dilihat-lihat umur, pas dibilang...”masih”.
Cuma, kalau diperhatikan kiprahnya di dunia musik, bisa juga lho disebut, “sudah”. Maksudnya adalah, sudah lumayan ia terbang kemana-mana. Ya menyinggahi kota demi kota. Masuk ke band satu ke band lainnya. Bantuin artis penyanyi yang ini dan itu. Lalu mendukung musisi sana dan sini.
Semua musik sih dimasuki, dijalani dan dimainkannya. Well, mumpung masih muda. Enerji masih melimpah. Semangatpun besar, so pasti. Baguslah, bisa kemana-mana. Menambah terus jam terbangnya. Sebagai musisi, ia terkenal juga supel. Peramah, sopan. Rajin menabung juga?
Nah, saya lupa tuh tanya soal menabung. Tapi, kan hari begini ya, musisi pasti punya rekening tabungan dong? Kalau tampil di situ dan di sini, dan dimana-mana. Pasti transferlah,mekanisme pembayarannya? Masak tunai sih, beresikolah ya? Banyak orang usil yang berhati jahat sekarang ini. Sereeeeem!
Dia muda, ya itu pasti. Saking mudanya, ia memanggil saya dengan sebutan, “oom”! Aduh, terasa banget saya jadi segar, sehat, bijaksana. Ga ada hubungannya kok? Yaelllaaaah, ini kan lagi omongin Iqball, bukan omongin saya kan? Hehehe. Pliisss deh, fokuslah.
Selalu saya pahami, lalu ingatkan ke para musisi muda. Skill mumpuni aja seringkali ga cukup. Iya memang begitu. Harus dilengkapi dengan kepandaian bergaul. Kemana-mana deh, berkenalan, ketemu banyak musisi lain. Agar supaya, hidup sebagai musisinya akan jauh lebih berarti.
Artinya juga, pandai=[pandailah jaga diri, jaga sikap, jaga hati juga. Akan positif nanti hasilnya. Seiring dengan kemampuan musikalitas yang kian meningkat, ya pastinya bisa dipanggil sama banyak orang. Karena kan, ketika banyak main, makin sering main, dan main dimana-mana, itu juga jalan buat menambah terus pengalaman. Setuju?
Pengalaman bertambah, pastinya akan sangat berarti untuk peningkatan musikalitas. Maksudnya, lebih afdollah langsung belajar dan praktek. Belajar dan belajar, latihan dan latihan terus, kagak juga perang-perang. Lha, ga guna juga keleeeusss?
Nah Iqball ini, gaul bagus. Main tambah bagus juga. Kepake dah! Sekarang ini aja, ia lumayan sibuknya. Saat tulisan ini dibuat, paling ga ya, setau saya dia ada di grup pengiringnya Iwan Fals! Itu lagi tur ke beberapa kota. Sementara grup duet drumsnya dengan Yandi Andaputra, Duadrum juga lagi jalan.
Eh kalau udah sibuk begitu, kayaknya kudu pinter-pinter untuk jaga kesehatan juga ya? Betul sekali, eh betul banget maksudnya.  Kan perlu stamina yang lumayan prima. Drummer gettoooo lhoooo. Biar selalu siap sedia, diterjunkan di “medan pertempuran” kapanpun dan dimanapun...
Kan biar juga makin banyak pengalaman. Lalu, ketemu banyak penggemar atau fans. Eh apalagi fans-fans cewek, ya ga, ‘bal? Pasti kalau ditanya begitu, ia mesem-mesem. Emangnya ceweknya banyak? Ga sih. Kalau penggemar pastilah banyak. Tapi kalau teman dekat, ah biarlah hanya Iqball dan hape-nya yang tahu....
Ok, ikuti deh perbincangan saya dengan drummer muda enerjik ini. Yang menurut beberapa musisi, mainnya tuh makin asyik. Makin lengkap aja. Tapi juga sekaligus nih, mainnya tambah kencang, tambah bertenaga! Nah lho, makin kenceng? Masalah ga sih?
Pertanyaan saya tuh, yang pertama ya, guru drums pertamamu siapa sih, Iqbal? Kamu sempat masuk sekolah musik ga? Kalo sekolah musik dimana?
Iapun menjawab begini nih, Iya, saya tuh sempat masuk di sekolah musik Chic Rawamangun. Gurunya waktu itu Ossa Sungkar. Juga di Farabi, dimana guru-gurunya adalah Gerry Herb, Eddy Syahroni, alm. Samboedi dan juga diajarin, Taufan Goenarso. Lalu saya juga sempat belajar private class dengan Gilang Ramadhan, almarhum Uce Haryono dan Inang Noorsaid.
Berikutnya pertanyaan saya, siapa pemain drum pertama yang paling membuat tertarik untuk belajar drum?
Iqbal menjawab cukup santai nih, yang membuat saya tertarik main drum yang pertama kali, sebenarnya ya karena papah saya. Tadinya mau banget jadi gitaris, tapi  lantas diarahkan papa untuk jadi drummer
Nih saya terusin tanya jawab dengan dia ya. Jadi yang nanya itu pasti saya. Yang jawab ya Iqball. Iqball ga boleh tanya? Ah nanti aja. Nanti deh,di tulisan saya yang lain aja, dibikinin lagi. Sekarang ini, biar saya aja yang nanya. Plissss deh ah.....


Siapa drummer favoritmu? Kenapa?
Ada beberapa nama. Yang pertama, Keith Carlock, saya suka karakter permainannya, diantara banyak drummer yang kekinian. Keith itu punya warna sendiri...  Lalu juga, Dave Grohl : saya sangat terpengaruh dengan energi nya! Gokil deh! Juga suka banget dengan Mike Portnoy : saya terpengaruh dengan entertainingnya, main musik susah tapi ya kelihatannya, dia bikin ga terlihat susah. Eh iya, saya juga suka banget lho dengan Steve Gadd, William Kennedy, Mark Guilina, Antonio Sanchez. Juga, saya suka dengan semua drummer lokal, teman-teman saya semua!

Apa grup band favoritmu? Kenapa, ‘bal?
Red Hot Chili Peppers, Foo Fighter, Snarky Puppy. Juga almarhum Chrisye. Musik dari mereka sangat berpengaruh dalam perkembangan musikal saya sampai hari ini.... Oh ya, juga Chick Corea and Electric Band! Sama itu, Pat Metheny Group.

Apa yg pertama kali kamu latih, waktu kamu mulai jd drummer?
Yang pertama kali saya latih saat main drum itu adalah memukul panci dan piring ibu saya dengan stick, sampai pada pecah lhooo, hihihi. Barulah kemudian saya dibeliin drums deh, mungkin daripada piring-piring pada habis ya....Hahahaha

Kemudian, pada tahap selanjutnya, apa yang kamu pelajari dan latih?
tahap selamjutnya latihan drum : saya belajar rhtym, karena rhtym adalah tugas wajib & pondasi seorang drummer menjaga rhtym dalam sebuah lagu

Faktor kesulitan apa yg kamu rasakan paling sulit, utk menjadi drummer?
Faktor paling sulit adalah bekerja sama dengan orang, melatih mental bertemu dengan teman bermain baru. Dan harus update ilmu-ilmu serta karya terus ya...Iya harus update, ga boleh ketinggalan.....

Lagu pertama yang bisa kamu mainin, sebagai drummer itu, lagu apa? Kapan? Kenapa lagu itu?
Lagu pertama yang bisa saya mainkan :’Bila kau tak di sampingku’ (Sheila on 7) dan ‘Cemburu’ (Dewa 19). Itu lagu-lagu yang saya ulik pertama kali untuk manggung acara festival band Agustusan dengan band saya di samarinda. Waktu itu seingatku sih, masih 6 tahun umurku.


Saya pertama kali kenal Iqbal dari musisi Bintang Indrianto. Bassis yang produser itu memperkenalkan ke saya, ini ada drummer baru. Semangatnya gede nih. Dia dititipin sama saya,oleh papanya. Dia pengen jadi drummer yang beneran...
Kata Bintang, ya mau jadi drummerkan ga gampang. Harus mau berusaha. Belajar banyak-banyak. Nah saat itu, Iqbal ini masih bolak-balik Jakarta ke Samarinda. Eala, kebolak dong. Samarinda ke Jakarta, pulang lagi Samarinda. Ia tinggal di sana dengan ibunya, Hajjah Elly Norsanti. Dan dengan ayahnya, Wawan Sudiansyah.
Putra sulung dari hanya 2 bersaudara itu, setiap libur sekolah pasti terbang ke Jakarta. Ia itu lulusan SMAN 5 Samarinda. Seingat saya, perjalanan bolak-balik ke Jakarta itu, sudah dilakukannya sejak ia di SMP. Ya di Jakarta, ia belajar dengan oom Bintang nya itu. Lalu juga menyambangi para drummer, untuk belajar privat.

Dengan Bintang, ia memang mendapat gemblengan habislah.Main macam-macam. Dari jazz, keroncong sampai dangdut ke jazz-jazz an. Antara lain, ia diajak main dengan trio Bintang dan oom nya yang lain, Denny Chasmala. Lalu ikut mendukung Akordeon, itu grup yang ada 3 orang bassisnya yaitu Bintang, Rindra Risyanto – nya Padi dan Musikimia serta, Roedyanto dari Emerald BEX.
Dari Bintang, ia kemudian mulai mengembara. Bertemu oom yang lain, misalnya oom Donny Suhendra. Ikut dengan trio, dimana sebenarnya drummernya oom Donny itu adalah Demas Narawangsa. Demas, kebetulan bersekolah di negeri Paman Sam kan. Dari oom Donny, lalu ke oom Indro Hardjodikoro.
Abis itu, ya kemana-mana deh. Antara lain, bersama Indro Hardjodikoro itu, ia jadi drummer untuk konser serial Badai Pasti Berlau+ dan Lomba Cipta Lagu Remaja+, yang menyinggahi beberapa kota.  Ia juga membantu Trisum-nya Dewa Budjana, Tohpati dan Wayan Balawan itu. Selain ikutan mendukung juga salah satu grup solo-nya Tohpati.
Lanjut ya, baca obrolan saya dengan Iqbal lagi. Ok kan? Eh boleh, boleh banget kok, kalau mau sambil minum es teh manis. Minum es sirup, boleh? Iya, tapi jangan keseringanlah, baik-baik nanti kadar gula dalam darah meningkat terlalu tinggi, bisa runyam urusannya. Eh malah ketawa. Bener dong?
Jauh lebih baik, banyak-banyaklah minum air putih saja. Kalau sambil ngemil, gimana? Boleh deh kopi, tapi hati-hatilah dengan kafeinnya ya. Mau ngemil boleh, tapi juga hati-hati, dengan bahan pengawet yang biasa ada di cemilan-cepuluh-cebelas... Eh eh eh, maaf malah ngelantur! Hahahaha, intermezzo, biar santailah.Ingat, pilkada masih jauh. Apalagi, pilpres! Apaan siiih....

Bicara tentang Cita Citata, ealaaaa.... Cita-Citamu nih. Cita-Citamu ke depannya apa, 'bal. Mudah-mudahan bukan mengiringi Cita Citata yaaa?
Cita-cita saya  apa yaaaa.... paling ga sih, bermanfaat untuk banyak orang, memberikan pesan yang baik, positif lewat musik. Semoga saja saya bisa main musik terus. Merdeka dalam berkarya dan bahagia dalam bermusik. Cita Citata itu siapa sih, oom? Belum kenal....Hahahaha.


DuaDrum, menurut kamu sendiri, apa artinya?
DuaDrum adalah ibarat rumah saya, tempat baru saya menemukan ilmu baru dalam dunia musik. Semoga ini akan menjadi seperti rumah tinggal saya sendiri, seterusnya.... Duadrum bukan hanya tempat saya main drum sebenarnya sih. Karena  di grup dengan Yandi itu, saya belajar produce musik, menjadi drummer di depan. Kan biasanya mainnya di posisi belakang tuh. Lalu mengenal industri musik juga. . Wah banyak laahhhh. Duadrum itu kerenlah, hahahaha

Drummer siapa, lokal dan interlokal ealaaa, internasional yang lagi disukai sekarang ini? Misal ya lagi kamu sering denger-dengerinlah...
Kalau lokal, dari dulu sampai sekarang, Gilang Ramadhan. Kalau drummer luar itu, Kaz Rodrigues, Robert Sput dan Luke Holland. Nama-nama yang baru kayaknya, tapi mainnya asyik-asyik semua, tentunya kasih inspirasi juga buat saya.

Eh lantas ya, apa ada pesan dari Gilang yang Iqbal inget? Mungkin juga, pesan penting dari guru-gurumu yang lain dulu itu?
Ya kan aku pernah les privat sama om Gilang.. Aku ingat ya pesannya itu : main drum yang paling asik adalah main drum yang jadi diri sendiri. Nah setiap guru-guru saya pasti bilang tuh, main drum harus tulus, biar orang yang dengerin senang, karena musik itu adalah pesan yang disampaikan ke orang banyak. Itu selalu saya ingat,jadi pegangan saya, oom...


Yak, begitulah obrolan singkat saya dengan Iqbal ini. Ya sudahlah, saya dipanggil oom, saya terima dengan ikhlas, hati terbuka, sabar dan tawakal saja. Saya senang, tulisan ini jadi juga dibikin. Iqbal itu pasti udah lama juga nungguinnya.
Eh tau ga, menulis ini, sampai pernah notebook ku hang. Asli, harus restart! Dan, ah sudah menulis panjang-panjang, hampir selesai ternyata ga ke save! Mau joget ga sih, rasanya....
 Iqbal adalah darah muda segar, di dunia musik Indonesia. Sang living legend saja,kini memerlukan dukungan gebukan-gebukannya, untuk lebih memanaskan musiknya di panggung. Dan yang saya ingat betul ya, Iqbal ini sebenarnya multi instrumentalis. Ia bisa main nyaris semua alat musik. Ia juga bahkan, menulis lagu! Bintang pernah berhasil “memaksa”nya untuk mencoba bikin album rekaman,dimana ia sendiri yang menjadi....penyanyinya! Astaga!!!
Kemana tuh, rekaman percobaanmu itu, ’bal? Simpan baik-baik. Bersejarah lho. Satu ketika, boleh tuh diseriusin, ‘bal. Jarang ada drummer, yang sesungguhnya multi instrumentalis yang sampai bisa nyanyi segala... Jarang banget yang begitu lho. Satu nama yang begitu, sudah dikenal luas, baru Fariz RM! /*






1 comment:

Unknown said...

Josss om Dion! Yo Iqball you raawwkk!!! X)