-repost n rewrite lil bit-
Adalah
suatu malam, bertempat di RW Lounge, di kawasan Kemang. Ditampilkan Bintang
Indriano Trio, tentu dengan pimpinannya bassis Bintang Indrianto. Gitaris, Denny
Chasmala. Drummer, Mohamad Iqbal.
Tentang mereka, telah saya sering tuliskan sih. Bukan perkara, ga ada yang baru dari trio ini.
Tapi
memang, walau mereka bertiga tetap seru dan ramai, kalau mereka lagi
dikedepankan. Dituliskan lagi. Jangan-jangan pembaca tulisan-tulisan ane beranggapan, ah Dion kurang bahan
banget nih. Kok ngejazz melulu dengan berita itu-itu saja?
Nge
jazz atau tidak jazz, seperti juga rock tapi kurang keras. Kalau sayur itu ga
pake garam, kayak apa? Tapi adalah Joel
Achmad. Yang cowok berambut kriwil ini dulu. Penampilannya malam itu, mengingatkan
kita agak seperti siapa ya? Siapa gitu deh. Tapi ah, ga mirip siapa-siapa juga ga terlalu masalahlah. Yang pasti, anak
muda berlogat kental Surabaya-an ini bisa dibilang, susah dicari dua-nya!
Ngerepotin jack!
Ahay, bukan. Bukan itu! Tapi begini, ia itu dikenal lewat tayangan dangdut
rutin di sebuah stasiun televisi. Memang sih ia acapkali memakai topeng gitu.
Tapi namanya kan disebut? Ia disitu dikenal sebagai Joel Kriwil. Rambutnya memang lurus panjang. Yaaah, kriwil kan
ikal, masak lurus? Seru dan nekad sekaleee wong-e.!
Yang
orang mungkin banyak tidak tahu, Joel Kriwil tak hanya berdangdut! Ia punya
album rekaman sendiri, malah nge-pop dengan sedikit nge-rock! Tapi sebelumnya,
ia tampil...ngagetin! Asli coy, ngagetin banget. Karena ia menyanyi dengan baik di album rekaman Jazzy-Ramadhan bertajuk, Sound of Belief. Album itu beredar
pertama tahun 2004. Lalu di re-released
tahun 2008.
Album
tersebut mendapat respon positif publik, dan banyak yang terkagum-kagum dengan
suara “penyanyi cowok” di situ. Yaaa ini dia, Joel Achmad. Itu suaranya.
Orisinal. Dia sendiri pernah bilang, muke
dangdut tapi gw nge-jazz dengan faseh dong! Artikulasi teks Iggris-nya
terbilang bagus. Maklum, terang Joel, topel
gw lima (maksud dia, toefl! Hah, tapi hanya...5?)
Dan
udah, ntar aja kapan-kapan saya tulis
profil lengkap dia. Sekarang kembali ke duetnya dengan Bonita. Joel agak
sedikit gusar, karena namanya ga ditulis dalam promo. Bintang hanya menulis
“dan ....” Padahal, gw udah siapin
jiwa raga sepenuhnya buat tampil maksimal! Gw latihan 7 hari penuh kemarin ini!
Bonita,
nah ini cewek yang belakangan dikenal dengan grup Bonita & The Husband ini, mengiyakan. “Iya, gw juga latihan
serius. Datang ontime. Malah kayak
diaudisi. Dikerjain melulu. Nyanyi
bagus-bagus diketawain! Dan gw jadi
bingung, ini yang benar yang mana? Mereka bertiga itu, seriusnya mana,
becandanya mana...”
Jelang
hari show kemarin, sehabis latihan, Bonita diminta Bintang membawa setrika-an! Buat apaan mas, tanya
Bonita. Kalau kita main bertiga saja, instrumental, kamu daripada bengong ya setrikain baju siapa kek. Nanti dibantu
Joel, yang bawa kain lap!
Dan
hari show, Bonita kelabakan. Anaknya terkasih, demam dan muntah-muntah. Ia
nyaris tak jadi tampil. Ia karena commit,
tetap berangkat dan siap tampil. “Tapi mas, karena aku kebingungan, setrikanya
lupa bawa!” Ia bilang begitu pada Bintang. Denny yang jawab, oh ga papa, kita
udah nyiapin kok!
Ada
setrikaan? Jangan-jangan pake setumpuk pakaian habis cuci yang perlu disetrika?
Etapi, ini apaan sih sebenarnya. Ada show jazz, atau suasana rumah tangga.
Kalaupun show, suasana dengan setrikaan itu, aduh kelewat jazzy ga sih?
Jadi,
dia nyetrika di atas panggung? Kejadian nyata, tak begitu. Hanya memang, Joel
dan Bonita dapat tempat duduk,di sisi kiri stage, lengkap dengan meja. Mereka
menyanyi dari situ. Bonita duduk, sesekali liat tab-nya untuk baca lirik lagu. Joel juga demikian, tapi Joel sempat
berdiri dan.... berjoget! Dangdut?
Mereka
berdua aslinya memang, “meramaikan” aksi musik Bintang Indrianto Trio. Menjadi
ramai dan....penuh gelak tawa. Sepasang muda-mudi duduk di pojokkan, sampai
tertawa-tawa terus dan langsung tanya, kapan lagi mereka main ya? Sseorang
penonton pria, sambil nge-wine juga
terus terpingkal-pingkal dan pengen liat lagi performance mereka! Tambah lagi aja botolnya pak....
Tunggu
dulu, jadi duet Joel dan Bonita itu, menyanyi atawa...stand-up comedy? Menyanyi dong! Yang stand-up comedy itu malah,
Bintang dan Denny! Ga main musik? Ya mereka tetap main musik kok. Ya “paket”nya
begitulah. Musik, jazz, rock, pop, blues, progressive ah you named it lah, de el el.
Main
bener lho, dan jelas seru! Pakai penyanyi pula, ya Joel dan Bonita. Plus
celetukan-celetukan atau komentar guyonan dari mereka, dari atas panggung untuk
semua penonton yang ada. Malah penonton juga boleh menyela iseng. Panggung jazz
atawa panggung Topeng Betawi?
Duet
itu bawain ‘You Make Me Feel Brand
New’ dengan Joel “mengambil” tone falsetto
khas lagu milik The Stylistic itu. Penuh canda, tapi sesekali serius juga. Dan
Joel memperlihatkan kemampuan vokalnya, lumayan lhooow! Terutama falsetto-nya itu. Lalu ‘Play That Funky Music’,
yang membuat Joel bergoyang. Tidak dangdut kok!
Lantas
‘Highway Star’nya Deep Purple dibawain juga. Tentu lagu-lagu itu di rearansemen
dengan musik yang berbeda banget dari aslinya. Terutama Highway Star yang tidak
lagi hard rock sepenuhnya. Maslh “digabung” dengan teriakan khas yelling Robert Plant di reffrain lagu,
‘Stairway to Heaven’ Led Zeppelin itu.
Trio
juga sempat membawakan lagi, ‘Madu dan Racun’ yang saat Solo City Jazz tempo
hari, sukses “mencairkan suasana” dan membuat mereka disukai penonton. Sebuah
lagu populer, yang dikenal tua muda, tapi diaransemen lagi dengan “usil” tapi
asyik jadinya. Dan langsung akrab dengan kuping penonton!
Langsung
menggelitik kuping, eh sampai hatipun. Ada-ada aja memang. Kalau Bintang dan
Denny so bakudapa, apalagi maen bareng. Akan ada potensi kegilaan lumayan
serius yang bisa terjadi. Ah, bukti banyak momen sudah terlihat kok. Kegilaan
yang mengejutkan, menghenyakkan sekaligus...melenakan!
Usailah
malam jazzy yang berbeda. Ga lagi terlalu jelas, jazz atau bukan. Penuh warna
sebenarnya. Trio saja cukup ramai. Tentu lantaran kwalitas nan mumpuni ketiga
personilnya. Sebenarnya, mereka bermain relatif kencang dan bertenaga. Nafasnya
sesekali malah terkesan rock lho! Plus bonus, ketawa ngakak! Semua puas?
Oh
ya, foto-foto dari duo tersebut, bersama Bintang, Denny dan Iqbal, saya ambil
ga hanya waktu di RW Lounge. Tapi juga saat mereka sempat pula tampil di acara
Jazz Spot di Fourties Kafe, Kemang. Kalau ga salah, persis seminggu kemudian.
Dasar
Bintang, Denny dan Iqbal emang jago pisan euy. Hahaha... emangnya ayam jago? Ada
lawan aduannya ga? Tapi kemasan tampilan mereka, walau dalam skala kecilpun,
terkesan tidak generik. Obat? Maksudnya, tak standar kali ya. Gimana ya,
kemasan yang ada aja kejutan-kejutan menggelitik yang muncul.
Jazz
penuh canda tawa, kan bukannya haram hukumnya toh? Jazz-jazzan tak selalu harus
berarti serius dan lebih serius. Hidup ini bukannya sudah terlalu serius?
Diimbangi dengan sedikit becandaan, mungkin akan membuat otak dan hati kita
lebih fresh?
Bukan
melulu bermain dengan skill, akrobat,
bikin penonton melongo dan takjub. Ya itu sih boleh-boleh saja. Tapi kalau
tetiba ada yang muncul dengan bentuk kemasan berbeda, boleh jugalah? Walau
nanti mungkin penonton terkesima juga, dan bingung, ini jazz atau apa
namanya.... Dan lantas tanya, toilet
dimana ya mas?
Menurut
Bintang, format trio ini memang sengaja dikembangkan dengan melibatkan bintang
tamu vokal. Biar lebih lebar lagi suasana musiknya. Karena ia juga banyak
menerima “pesanan”, pakai vokal dong. Vokal sebenarnya kan penting tidak
penting, “tapi orang-orang minta ya turuti saja deh”, begitu jelas Bintang
lagi. Ah ya, jadi lebih heboh dan tambah seru sih!
Bener
ga, Bintang atau Denny? Iqbal perlu ditanyain juga? Tapi betewe, apa kabar duo “H2A” itu sekarang ini sih? H2A paan tuh?
Hancur Hancur Asyiiiiikz.... Ancur tapi heboh en ngangenin siiih.... /*
No comments:
Post a Comment