Monday, January 15, 2018

Sebuah Konser Berbagi dari Sahabat-sahabat untuk Yockie Suryoprayogo



Adalah sebuah acara musik, mengambil judul Pagelaran Sang Bahaduri – Konser Berbagi untuk Yockie Suryoprayogo. Perhelatan tersebut akan mengambil tempat di gedung megah Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Pada Rabu malam, tanggal 24 Januari 2018.
Yang memiliki ide dan gagasan atas acara konser tersebut adalah lawyer cum rocker, Kadri Mohamad. Dimana ia lantas mengajak serta sahabat-sahabatnya, yang dalam hal ini juga adalah sahabat—sahabat terdekat dari Yockie Suryoprayogo. Mereka adalah bassis dan produser musik, Indro Hardjodikoro. Kemudian juga, musisi dan sound engineer kawakan yang kini lebih dikenal bergiat aktif dengan perusahaan rental tata suaranya, Donny Hardono. Beserta penulis musik dan fotografer, Dion Momongan.
Mereka bersepakat untuk mengajak serta para penyanyi dan musisi yang pernah bersama-sama terlibat dalam rangkaian konser Lomba Cipta Lagu Remaja plus, yang kemudian berlanjut dengan nama konser Badai Pasti Berlalu plus. Rangkaian konser itu, sempat menyinggahi beberapa kota di Jawa, pada tahun 2015 sampai 2017.
Selain itu, Kadri mengajak serta “komunitas” Swara Gembira, yang adalah event organizer muda, yang belakangan tumbuh menjadi organizer khusus acara-acara untuk generasi milenial. Swara Gembira lalu bersedia bekerjasama dan menjadi pihak pelaksana.
Sekedar mengingatkan bahwa, serial konser tersebut semuanya mengetengahkan karya-karya lagu maupun musik dari Yockie Suryoprayogo. Dimana Yockie sendiri yang langsung menjadi music-director, dan menjadi keyboardistnya serta menyanyi.
Para penyanyi dan musisi yang terlibat tersebut lalu menjadi bagian dari Alumni Konser LCLR+ dan BPB+. Yang terdiri dari Tika Bisono, Once Mekel, Nicky Astria, Mondo Gascaro, Louise Hutauruk, Keenan Nasution, Komunitas Musik-ITB & Bubi Sutomo, Glenn Fedly, Gilang Samsoe, Fryda Lucyana, Fariz RM, Fadly PADI, Dira Sugandi, Dhenok Wahyudi, Che Cupumanik.
Selain itu juga ada BonitaBerlian Hutauruk, Benny Soebardja, Ariyo Wahab, Aning Katamsi dan Andy rif. Serta Kadri Muhamad, yang nantinya juga akan tampil sebagai penyanyi. Glenn Fredly uga menyatakan keinginannya untuk ikut tampil.
Akan tampil pula kelompok musik D Masiv. Serta musisi, Debby Nasution dan Windy Setiadi. Musik akan ditangani oleh Indro Hardjodikoro, dengan melibatkan para musisi muda seperti Eggy-Eghay (kibor), Didiet Ardityo (violin), Muhamad Iqbal (drums) dan Yankjay Nugraha (gitar). Beserta dua backing vocals, Mery LC dan Dewi Faradilla. Sementara, Kadri juga akan tampil menyanyi.
Selain itu, Ingrid Wijanarko akan menjadi host. Dan sahabat-sahabat baik sejak lama dari Yockie Suryoprayogo, juga akan ikut tampil seperti Setiawan Djodi, Erros Djarot dan Sys Ns.
Dan konser tersebut nantinya akan memperoleh dukungan pula dari DSS untuk tata suaranya. Serta LemmonID untuk tata cahaya. Sebagai show director adalah Asthie Wendra. Sementara venue, Teater Jakarta, didapat atas bantuan Anto Hoed dengan Dewan Kesenian Jakarta.

Kondisi terakhir Yockie Suryoprayogolah, yang menggerakkan Kadri dan teman-teman untuk berempati atas perjuangan Yockie mengatasi penyakit yang menyerangnya. Yockie sendiri terkena serangan stroke pada awal November 2017. Ia terkulai tak berdaya di rumahnya, padahal saat itu ia baru beberapa hari pulang setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Jadi sakitnya dimulai pada minggu ketiga Oktober 2017, Yockie dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muntah darah, yang menyebabkan kondisi tubuhnya drop. Ditengarai, muntah darah disebabkan oleh penyankit sirosis, yang lama diidapnya. Belum lagi, Yockie pun mengidap penyakit lain, diabetes. Namun setelah dirawat beberapa hari, ia diperbolehkan pulang.
Lantas ia terkena stroke tersebut, ia pun dibawa lagi ke rumah sakit. Di rumah sakit, Yockie sempat mengalami coma, bahkan kritis untuk beberapa hari. Sejak awal Desember silam, tim dokter mengijinkan ia dirawat keluarganya di rumah saja.
Ia kini dirawat di kediamannya, namun tetap dalam penanganan medis. Tubuhnya masih lemah, walau perlahan menampakkan kemajuan. Paling tidak, terlihat tingkat kesadarannya mulai pulih, mulai ada eye contact dan merespon sapaan walau masih sangat terbatas.
Yockie, salah satu legenda musik rock Indonesia, tentunya masih memerlukan rangkaian pengobatan, yang membutuhkan biaya tak sedikit. Untuk itulah, demi membantu meringankan beban keluarga dari Yockie, Kadri dan teman-teman akhirnya memutuskan menggelar sebuah konser amal.






Para artis penyanyi yang tampil serta musisi, telah bersedia untuk mendukung sepenuhnya acara tersebut, secara sukarela. Semuanya berharap, Yockie Suryoprayogo, kelak akan dapat sembuh dan segar kembali. Bahkan juga, mereka merindukan untuk bisa kembali tampil bersamanya di atas panggung.
Yockie Suryoprayogo sendiri adalah kibordis dan salah satu pendiri dari kelompok rock kenamaan, God Bless bersama Achmad Albar dan Donny Fattah, selain nama Ludwig Lemans dan almarhum Fuad Hasan pada 1973.
Sebelum dengan God Bless, Yockie beredar namanya sebagai musisi yng kerapkali meramaikan pesta-pesta rumahan di ibukota. Terutama di kawasan elite, Menteng. Grupnya saat itu antara lain adalah Zonk dan Fancy.
Pada perjalanannya kemudian, iapun keluar-masuk God Bless. Namanya kemudian menjadi populer dan disegani, baik sebagai kibordis, aranjer dan penulis lagu, saat ia berkarir di luar God Bless. Lewat dua buah album fenomenal, Badai Pasti Berlalu dan Lomba Cipta Lagu Remaja dari Radio Prambors.
Keduanya menjadi album, yang beredar di tahun yang sama 1977. Dan kedua album itu dianggap pelopor musik pop yang gagah dan “lebih kompleks”, kemudian ada yang menyebutnya sebagai, pop kreatif.
Dalam Badai Pasti Berlalu, Yockie bekerjasama dengan Erros Djarot, sebagai penulis lagu. Dimana salah satu penyanyinya saat itu, Chrisye. Dan ia juga bertemu lagi dengan Chrisye saat menggarap musik di album Dasa Tembang Tercantik, dari Lomba Cipta Lagu Remaja tersebut.
Kerjasamanya dengan Erros Djarot berlanjut dengan Chrisye, paling tidak pada beberapa solo album terawalnya. Yockie kemudian juga menangani rekaman dari penyanyi-penyanyi lain, sebagian besar berbentuk musik pop, walau ada juga yang rock. Antara lain untuk Dian Pramana Poetra, Andy Meriem Mattalata, Vonny Sumlang, Mel Shandy, Nicky Astria, Ikang Fawzy  dan lain-lainnya.
Ia lantas dicatat sebagai salah satu figur penting di balik kelompok rock, berbalutkan etnik, Kantata Takwa. Perjalanannya yang menyerap dan melakukan eksperimentasi rock dan musik etnik Nusantara berlanjut kemudian dengan kelompok Swami, berlanjut dengan Suket.







Konser terakhirnya, sebelum ia kemudian terhempas karena serangan berbagai penyakitnya adalah konser Menjilat Matahari. Konser yang lebih mengedepankan lagu dan karya musik rocknya, diadakan pada 12 Oktober 2017 di The Pallas, Jakarta. Saat itu, sebetulnya kondisi tubuhnya memang mulai terlihat melemah.
Kadri dan teman-teman, berharap upaya pengumpulan dana lewat acara Pagelaran Sang Bahaduri – Konser Berbagi untuk Yockie Suryoprayogo, akan mencapai hasil maksimal yang dapat membantu Yockie Suryoprayogo menjalani pemulihan atas sakit yang dideritanya tersebut.
Tentunya hasil maksimal dapat tercapai bila saja,para penggemar musik dan publik kebanyakan turut serta menunjukkan kepeduliannya. Dengan datang menyaksikan konser, menikmati lagi kemegahan dan kegagahan lagu-lagu dan musik kreasi Yockie Suryoprayogo, yang telah dikenal luas selama ini  Selain tentu saja ikut mengirimkan doa, agar Yockie dapat melalui masa-masa berat dalam perjuangannya mengatasi penyakit yang menyerangnya.
Musik Indonesia, masih memerlukan ide dan kreatifitasmu mas Yockie. /*





No comments: