Waduh,
proses ngerjainnya sih 2 mingguan.
Lagu itu dipilih oleh Ava. Lalu ide untuk kita ngumpul nih, dari Ade. Sementara
soal konsep musiknya, datangnya dari Arini. Yang bertugas ngebungkus musiknya,
ya gw.
Itu
cerita dari Roedyanto, bassis cum
arranger atawa produser musik. Maka jadilah! Jadi lagunya, rekaman. Kemudian
dijadiin “proyek”. Dipilihlah nama A3R,
yang adalah singkatan nama-nama depan mereka. Ya di atas itu tadi, ada Ade,
Arini dan Ava.Serta Roedyanto.
Adalah
Ade Fabiola. Kelahiran Jakarta pada
29 Oktober 1980. Lha, tanggal lahirnya sama! Sopasti, Scorpio. Ia adalah anak
pertama dari 2 bersaudara, putri dari pasangan alm. Eddy Susilo dan Harijati.
Ade
pernah merilis single, ‘Mana’. Ia juga ada di Fabiolous Oficial Project. Selain itu, kerapkali mendukung pelbagai
pementasan, baik sebagai solo performance,
menjadi bintang tamu di berbagai acara musik. Ataupun mendukung penampilan proyek
solo performers lainnya, sebagai backing-vocal. Ia juga pernah berduet
dengan Dian Pramana Poetra, merilis sebuah single.
Ade
juga suaranya bisa didengar pada beberapa jingle atau musikkomersial, salah
satunya adalah pada iklan tokopedia. Dan ia juga belakangan kerap menjadi vocal
director untuk proyek rekaman penyanyi solo.
Kemudian
Arini Kumara, pemain cello. Ia lahir
di Jakarta, pada 21 April 1983. Kartini yang memegang cello! Arini adalah anak
pertama dari 2 bersaudara, putri pasangan almarhum Alex Kumara dan Lina Kumara.
Cewek
mungil ini tak cuma asyik main cello, tapi juga ia sering bermain juga double-bass atau bass akustik. Sebelum
ini, ia tampil dengan Project solo
electric-cello, HIRA. Ia juga
mendukung Chroma String Quartet dan MusiCater Jazz Band. Arini pernah
menjadi pengajar di Institut Musik Daya, selama 5 tahun-an.
Iapun
tercatat menjadi pendukung, khususnya untuk penampilan pentas dari R2 Disco
Project. R2 adalah side project
dari Syaharani dan Roedyanto, yang sempat merilis album rekaman, di 2 tahun
silam. Selain itu, Arini ikut mendukung rekaman dan pentas dari grup rock Naked Soul Project.
Berikutnya
ada Achdinanti Victoria A. Ia biasa
dipanggil Ava. Juga anak pertama
dari 2 bersaudara, putri dari pasangan Achjuman Achjadi dan Aniesa Achjuman. Ia
lahir di Jakarta pada 23 Mi 1985.
Gadis
manis cerah ceria ini, sejak usia remaja sudah menyukai violin. Ia tercatat
mendukung Kamila-Ava Kustik, juga
tampil dengan Ava Orchestra. Ia juga mendukung Erwin Gutawa Orchestra dan kelompok Keroncong Musyawarah.
Lalu,
sang produser atau aranjernya. Perlu dikenalin lagi? Supaya afdol, harus
diperkenalkan lagi. Paling tidak, disebutkanlah. Roedyanto Wasito,ia lahir di Jakarta
pada 24 Februari 1990 eh 1980. Ah nyang
bener, bro? 1980? Suwer loooo?
Bukannya 1960 gitu? Ah sudahlah biar petugas kelurahan dan kecamatannya dan
dia, serta Tuhan, yang tahu kapan persisnya Roedy lahir.
Roedyanto, belakangan juga kian aktif sebagai produser. Antara lain ia membantu penyanyi-penyanyi dalam merilis single, seperti antara lain ada Helen Koeswoyo, Irma June dan Chicha Koeswoyo. Termasuk juga memproduksi single dari Ade Fabiola. Selain tentu saja, tetap menjadi salah satu motor penting dari kelompok Emerald-BEX.
Permisi
ah, intermezzo sedikit aja. Ini kebetulan atau disengaja? Kok ketiga gadis
penuh vitalitas dan mempunyai semangat bermusik ekstra tinggi itu, sama-sama
datang dari keluarga kecil, dua anak saja yang mana salah satunya ya mereka
masing-masing?
Well
ya soal usia dari “paman” Roedy, kita lewati saja ya. Karena lebih dari perkara
tahun kelahiran, bahwasanya menarik untuk dicermati, geliat dan kegelisahan
kaum muda. Konteksnya adalah, kegelisahan mereka, untuk ikut berperan serta
dalam merayakan hari kemerdekaan bangsa dan negaranya.
Tentu
saja, berangkat dari dunia keseharian mereka saat ini. Bagaimana mereka
menyatakan kegembiraannya dalam hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia
tercinta, lewat kemampuan bermusik mereka.
Sekaligus
adalah juga mewujudkan akan cinta tanah airnya, menghargai betul
ke-Indonesia-an mereka. Memperlihatkan bagaimana kebanggaan mereka sebagai orang Indonesia!
Patriotis? Tak berkeinginan ke sana, karena terpenting adalah mengedepankan
karya lagu indah Indonesia, yang bernuansa cinta tanah air itu.
Sebagai
orang Indonesia, mereka bersama menyatakan kebanggaannya, akan keindahan tanah
tumpah darah mereka. Mereka mencintai betul tanah air. Mereka ingin sekali, apa
yang dilakukannya dapat ikut mengajak publik mencintai tanah airnya.
Sekaligus
menghargai akan kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai tanah tempat mereka
berpijak saat ini. Kira-kira sih begitulah sikap mereka. Mereka ingin berbagi
sedikit saja, semoga bisa berarti untuk masyarakat banyak. Ini single dulu, kata
Roedyanto.
Adapun
single yang mereka pilih untuk diketengahkan pada kali pertama adalah,
‘Serumpun Padi’. Ini karya penulis lagu, R.
Maladi, seorang olahragawan yang juga penulis lagu. Untuk diketahui, Raden
Maladi, sejatinya adalah pemain sepakbola di usia mudanya dulu. Ikut berjuang
masa kemerdekaan dulu.
Lalu
Maladi, menjadi Menteri Penerangan. Setelah itu sempat menjadi Menteri
Olahraga. Raden Maladi kelahiran 31 Agustus 1912, dan berpulang pada 30 April
2001. Salah satu lagu karya mendiang Maladi lainnya adalah,’Di Bawah Sinar
Bulan Purnama’ dan ‘Rangkaian Melati’.
Untuk
Ade, Arini, Ava dan Roedy, mereka menyapakati bahwa jalan hidup mereka memang
asli musik. Bermusik tak bisa lagi sekadar hobi, pengisi waktu luang. Karena
musik, bagi mereka berempat adalah profesi. Bahkan ideologi mereka.
Nah
satu ketika, secara tak sengaja sebetulnya mereka bertemu di sebuah kedai kopi
di daerah selatan ibukota. Dari obrolan santai mereka, tercetuslah ide mencoba
menghasilkan sesuatu, sebagai perwujudan akan cintanya mereka terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pas
kan, menjelang perayaan kemerdekaan pula, di 17 Agustus di tahun ini. Rekaman
dilakukan serius tapi santai. Santai tapi beneran. Dan berlangsung relatif
lancar. Mereka kemudian menemukan semacam kecocokan chemistry satu sama lain.
Dimulai
dengan rekaman satu lagu dulu. Iya single
sebagai permulaan, semoga bisa berlanjut pada lagu-lagu nasional atau lagu-lagu
daerah misalnya, yang kami mainkan bersama lagi, ucap Arini.
Ade
menambahkan, kami kepengen ini bisa berlanjut, ini mulai proses mencari lagu
lainnya. Lagu-lagu Indonesia itu banyak yang indah, penuh kenangan sebetulnya
termasuk lagu-lagu nasional atau lagu daerah, Ava menambahkan.
Rekaman
terawal, sebut saja sebagai langkah pembuka, satu lagu dulu. Yang akan dirilis
sebagai materi recording-digital, dijual melalui
situs penjualan musik. Serta disertakan dalam materi streaming juga.
Syukur-syukur,
langkah awal ini kelak memperoleh respon positif masyarakat ya, harap Roedy. Ya
kami berbuat saja dulu, jalankan, selesaikan, kata Roedy lagi. Lalu ya disebarkan
ke publik, ucap Ava menambahkan.
Rekaman
untuk ikut merayakan hari ulang tahun kemerdekaan negara tercinta, Republik
Indonesia, rasanya adalah kali pertama yang mereka lakukan. Selama ini,
kegiatan mereka masing-masing dalam merayakan kemerdekaan bangsa dan negara
ini, ya aktif ikut upacara bendera tentunya. Terutama di masa sekolah dulu.
Ikutan
aneka lomba, sebagai tradisi yang terus berlangsung saban tahun, waktu mereka
masih kecil. Secara khusus Ava dalam dua tahun terakhir, menggelar upacara
bendera bersama teman-teman sesama penggiat musik. Setelah upacara, mereka
kemudian meneruskan dengan aneka lomba.
Menyoal
pada kemerdekaan bangsanya, Roedy memaknai arti kemerdekaan sebagai saat dimana
semua rakyat bertanggung jawab untuk berperan mengisinya, sekecil apapun, untuk
bersama-sama membangun negeri tercinta ini.
Di
sisi lain, buat Ava, kemerdekaan adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Bebas
berkehidupan, bebas berekspresi dan berkarya, bebas dalam bersosialisasi. Namun
bertanggung jawab terhadap segala konsekuensinya.
Hal
tersebut di atas disetujui baik oleh Ade Fabiola maupun Arini Kumara. Dimana
mereka berdua menambahkan, memang jadi tanggung jawab bersama untuk mengisi
kemerdekaan ini, dengan hal-hal positif, yang bermanfaat banyak bagi
masyarakat.
So,
sebagai insan pelaku musik tanah air, mereka merasa terpanggil untuk
menyebarluaskan hal-hal positif, dalam bentuk musik yang mereka hasilkan,
mainkan. Salah satunya, ya tentu saja A3R ini.
Untuk
langkah berikutnya, mereka segera masuk studio rekaman lagi, untuk dapat
menghasilkan sebuah album. Tetap mengedepankan karya-karya lagu-lagu yang
melegenda, dari para penulis lagu legendaris Indonesia.
Kami
juga siapkan format untuk bisa tampil di atas panggung, tambah Arini. Menurut
Roedy, dalam single mereka yang perdana tersebut, mereka juga didukung drummer,
Yandi Andaputra. Jadi, terbuka kemungkinan
format mereka untuk kebutuhan panggung, akan mengundang peran serta teman-teman
musisi lainnya.
Sekian
dulu, perkenalan dengan mereka ini. Semoga sukses selalu untuk mereka berempat.
Merdeka! /*
No comments:
Post a Comment