Friday, February 17, 2017

Guru Vokal itu Telah Pergi....


He needed to see a warm, affirming smile where there had not been one before. Song was just his tool for making that happen
(www.aljarreau.com)

Siapa vokalis, yang bisa disebut sebagai “guru vokal”nya banyak sekali penyanyi di era awal 1980-an? Terutama buat male vocalist. Ga ada yang lain. Hanya ada satu nama doang. Al Jarreau seorang! Hayooooo, ada yang berani membantah ini?
Kalau ada yang berani-beraninya ngebantah pernyataan di atas, saya pikir kemungkinan dia memang belum lahir di waktu itu. Lalu berarti, bahan bacaan dan cerita-cerita yang didenger, belum komplit. Dan, ah bisa jadi sih, sarapan paginya beberapa waktu terakhir, agak kurang sedap. Kata orang,”kurang nendang”.
Buka-buka lembaran jaman 80-an lagi, diinget-ingetin lagi. Al Jarreau itu memang begitu muncul langsung sukses merampas perhatian, apalagi atensi dari para penyanyi. Kan waktu itu selain Jarreau, ada George Benson, Gino Vanelli dan Michael Franks. Mereka bertigalah ya, yang paling populer, dari akhir 1970-an sampai awal 1990-anlah.
Oh iya ada banyak nama lain dong. Ya sebut Peabo Bryson, Luther Vandross, Jimmy Messina, Bill Labounty, Booker T. Jones.. Ya ada juga kayak kelompok vokal macam Manhattan Transfer kan, selain Rare Silk. Untuk menyebut sedikit saja di antaranya.
Yang paling menginspirasi para penyanyi, yang memilih mencoba menyanyikan jazz, memang Al Jarreau lah yang terdepan. Banyak banget penyanyi di sini yang lantas cara dan gaya menyanyinya mengikuti Al Jarreau. Kalau mau menyebut ada Jackie Bahasoean, Johan Untung, Hemi Pesolima. Bahkan hingga Utha Likumahuwa.
Jadi ingat banget, seputaran 1980-an itu, malam suka plesiran ke Green Pub. Menghabiskan malam, kongkow, ngabisin 2 atau 3 gelas bir. Yakin lo, cuma 2 atau 3 gelas? Yakin emang cuma bir aja? Hehehe, iya bir doang, dikitlah. Bagus buat ginjal kan?
Lihat dan menikmati “Al Jarreau Indonesia”, Jackie Bahasoean. Bawain apa ya, yang paling saya ingat dan suka itu, ‘Easy’, ‘We’re in This Love Together’. Atau sampai ‘Roof Garden’ dan tentu saja, ‘Spain’ dan ‘Take Five’. Atau, bosen ke Green Pub di Djakarta Theatre, Sarinah. Pindah tujuan ke Captain’s Bar, Mandarin Hotel. Ada Utha Likumahuwa di situ, yang juga banyak membawakan lagu-lagunya Al Jarreau.
Di waktu itu coba deh masuk kafe di Surabaya, Jogja. Bandung juga. Apalagi Jakarta. Kita pasti akan bisa menikmati lagu-lagunya Al Jarreau, dibawain penyanyi cowok yang sedang perform reguler di kafe-kafe itu. Jadi, emang gokil bener pengaruh Al Jarreau di sini, di era itu.


Well, ok then. Siapa sih Al Jarreau itu? Terlahir dengan nama, Alwin Lopez Jarreau. Ia lahir di Milwaukee, Wisconsin, pada 12 Maret 1940. Bakat menyanyinya datang dari ayahnya, yang aktif menjadi penyanyi gospel di gerejanya. Sementara ibunya adalah pianis di gereja tersebut.
Al lulus bachelor of science degree, jurusan psikologi. Ia menamatkan studinya itu di Ripon College, pada tahun 192. Lalu ia mengejar master-nya pada bidang Vocational Rehabilitation, di University of Iowa. Kemudian ia bekerja di San Fransisco, dan mulailah aktif bernyanyi, di lingkungan clubs.
Lantas ia berduet dengan gitaris, Julio Martinez. Ternyata sukses dan berhasil mengumpulkan banyak penggemar, lewat penampilan reguler mereka berdua di Gatsby, sebuah club di San Fransisco. Mulai saat itulah, Al memutuskan menjadi penyanyi profesional.
Di saat sebelumnya, sebenarnya Al pernah menghasilkan sebuah album. Bertitel 1965, dimana ia didukung oleh Cal Bezemer (painis), Joe Abodeely (drummer) dan Gary Allen (bassis). Album tersebut dianggap adalah album “pure jazz” pertama dan satu-satunya yang pernah ia hasilkan selama hidupnya.
Tapi baru 10 tahun kemudianlah, ia menghasilkan album yang tersebar luas. Album bertitel We Got By. Memuat 9 tracks, yang semuanya ia tulis sendiri lagunya. Dan memunculkan beberapa hits antara lain, ‘We Got By’dan ‘You Don’t See Me’.

Lewat album yang dirilis Reprise tersebut, Al Jarreau makin dikenal luas. Kemampuan berlebihnya pada penampilan suaranya sebagai penyanyi, langsung disambut hangat dan diakui oleh penggemar musik.
Album tersebut juga dapat dihasilkan karena perjumpaannya dengan kibordis Tom Canning. Pada waktu selanjutnya, Tom Canning adalah seperti kibordis tetapnya, baik di rekaman maupun di atas panggung.
Kalau di Indonesia sini, Al baru mulai dikenal lewat album, This Time, yang dirilis tahun 1980. Itu adalah album keempatnya, setelah Glow, dirilis 1976 dan diikuti All Fly Home, yang dirilis pada tahun 1978.
Album Glow, yang dirilis 1976 mulai terasa lebih light, misalnya pada salah satu hits, ‘Rainbow in Your Eyes’. Al agak bergeser, mulai membawakan ballad, lagu bertema slow. Apalagi pada lagu, ‘Your Song’ yang adalah karya bersama Elton John dan Bernie Taupin. Lagu ini sendiri dinyanyikan pertama kali oleh Elton John sendiri, dan masuk di album keduanya, yang dirilis tahun 1970.
Oh ya, hampir lupa. Ia pernah merilis pula album Live, Look at The Rainbow, yang dirilis tahun 1977. Album live ini, pernah ditulis sebagai album yang sangat jazz oriented dari Al yang terakhir. Sebelum kemudian, ia mulai tampil juga sebagai penyanyi RnB.
Ia menyanyikan ‘Take Five’ karya saxophonist, Paul Desmond, yang dimainkan pertama kali oleh Dave Brubeck Quartet, di tahun 1959. Masuk di album mereka, Time Out..
Dari This Time, ada lagu-lagu kayak, ‘Your Sweet Love’ dan ‘(a Rhyme) This Time’, yang lumayan populer di sini. Karena terbilang ballad yang poppish. Selain itu juga, ‘Distracted’. Dan ‘Spain (I can Recall)’ yang fenomenal itu.
Belok dikit, permisiii... Menariknya soal ‘Spain’ yang karya Chick Corea itu. Dimainkan pertama kali oleh Corea, bersama Return to Forever dalam album Light as a Feather, yang dirilis tahun 1973. Waktu itu sudah merampas perhatian tuh. Dan lagu itu kemudian dimainkan dengan berbagai grup band yang dibentuk oleh Corea.
Lagu itu adalah salah satu masterpiece Corea, yang disebut-sebut ikut mengangkat naik nama si pencipta lagu. Dan lantas lagu tersebut kian populer, setelah dinyanyikan Al Jarreau.
Album yang bisa disebut tersukses Al Jarreau adalah, Breakin’ Away, Dirilis oleh Warner Bros pada tahun 1981, dan sukses menembus charts di Amerika Serikat dan Inggris untuk kategori pop, jazz dan RnB. Album inilah juga yang lumayan laris di sini.
Album yang diproduseri oleh Jay Graydon, lebih dipandang sebagai album pop dan RnB. Walau pada album ini juga, Al membawakan lagu “sakti”, ‘(Round, Round, Round) Blue Rondo ala Turk’. Lagu bertempo 9/8 ini karya Dave Brubeck.
Dan lagu syusyah itu dimainkan pertama kali oleh Dave Brubeck Quartet, juga dalam albumnya, rilis pada 1959. Jadi barengan dengan lagu standard, yang seperti “lagu wajib jazz sedunia”, ‘Take Five’.
Eh tahu ga, karya-karya lain Graydon yang lumayan populer juga di sini ada antara lain, ‘After The Love is Gone’ (Earth, Wind & Fire), ‘Who’s Holding Donna Now (De Barge), ‘On the Boulevard’ dan ‘Smile Again’ (Manhattan Transfer). Graydon ini seringkali menulis lagu bareng David Foster. Ia juga yang menulis ‘Breakin’ Away’ dan ‘Roof Garden’ berdua Al.
Bisa dibilang, nyaris seluruh 9 tracks yang ada dalam album ini, lumayan dikenal publik penggemar jazz di sini. Antara lain adalah, lagu yang pop ballad nan menghanyutkan , ‘We’re in This Love Together’ dan ‘Our Love’. Eits, jangan lupa juga ada, ‘Easy’. Termasuk sebuah lagu bertema jazz funk, ‘Roof Garden’. Lagu lainnya, sentimental ballad standard, ‘Teach Me Tonight’. Dan tentu saja, ‘Breakin’ Away’.
Di 1983, Al menghasilkan Jarreau. Album ini juga lumayan populer dimana-mana, termasuk di Indonesia. Dalam album inilah muncul lagu “nan sejuk sepoi-sepoi segar di pagi hari sepanjang masa”, ‘Morning’. Lagu ini karya bareng Al, Jay Graydon dan David Foster.
Lagu-lagu lain yang lumayan dikenal di sini lainnya adalah, ‘I Will be Here for You (Nitakugodeamilele)’, ‘Black and Blues’, ‘Trouble in Paradise’ dan ‘Love is Waiting’.
Selain itu, ada lagu berirama upbeat, kalau saat ini masuk kategori classic disco, ‘Boogie Down’. Ini adalah lagu disco pertama dari Al. Ikut masuk menjadi lagu soundtrack film Breakdance.
Nah di album berikutnya, Al lantas banyak menyodorkan tema dance,  happy, upbeat. Lagu-lagu yang masuk discotheque lah. Antara lain, ‘Raging Waters’, ‘Imagination’, ‘High Crime’ lalu juga, ‘Let’s Pretend’ dan ‘Sticky Wicket’. Tapi dari album ini muncul juga ballad, salah satunya yang sangat populer, ‘After All’.
Album bertitel High Crime tersebut tercatat sebagai studio album ketujuhnya. Dimana sisi musiknya, banyak menyodorkan keriuhan sound synthesizers, yang membuat lagu-lagu bertempo cepat dan bersuasana riang itu, menjadi terkesan lebih hangat.
Eh iya, discotheque itu istilah untuk clubs kalau sekarang mah. Ini penjelasan untuk generasi 1990-an ke sini deh. Karena istilah discotheque, atau diskotik, kan istilah 70-80an tuh. Hehhehehhehe, intermezzo dikit ah.
Salah satu kolaborasinya, yang diingat banyak penikmat musik jazz(y) di sini adalah dengan Shakatak. Lewat single, ‘Day By Day’, kolaborasi jazz fusion itu populer di sini, lewat berbagai album kompilasi di sini. Kan dulu itu, jaman “kaset bajakan” yang sekaligus berarti, harga kaset mur-mer bener di sini, pelbagai “label” merilis macam-macam album model kompilasi begitu.
Sekedar ngingetin aja nih, ada serial album kayak misal Adult Contemporary, Jazzy Tunes, Jazz Pop, Jazz Vocal sampai apa lagi ya. Oh ya ada Top of the Pop, Sweet Pop, Car Audio, Best Slow Charts dan aneka judul lain. Ya macam-macam jenis musik dibikinin deh album kompilasinya, dari jazz, rock (slow rock, ballad rock, heavy metal, heavy rock de el el), disco, soul, RnB. Apalagi pop.
Belok dikit ke Shakatak. Lupa ga sama grup fusion asal Inggris ini? Itu lho, yang dipimpin duo, Bill Sharpe (kibor) dan Jill Saward (vokalis yang blondie kriwil-kriwil itu). Mereka kan dikenal di sini lewat ‘Night Birds’. Disusul dengan, ‘Down on the Street’. Tahun 80-an banget juga.
Saat lagu kolaborasi mereka dengan Al Jarreau muncul, merekapun lantas makin populer aja. Oh ya, lagu itu dirilis di album yang sama dengan salah satu hits mereka yang lain, ‘City Rhythm’. Judul album yang dirilis tahun 1985 itu, City Rhythm.
Lanjut ke Al Jarreau lagi yiuks? Album berikutnya adalah re-released dari album pertamanya, 1965. Kemudian langsung diikuti dengan  L is for Lover, pada tahun 1986. Ada 2 lagu dari album ini yang cukup dikenal di sini yaitu, ‘Tell What I got to Do’ dan ‘L is for Lover’.
Berikutnya ada album Heart’s Horizon, dirilis 1988. Ada lagu yang lumayan dikenal di sini juga, ‘So Good’. Selain lagu ballad yang menghanyutkan,’More Love’. Lagu yang dijadikan judul album, juga sebenarnya menarik untuk didengar. Sayang album ini kurang bunyi di sini. Memang ada kesan, ia mulai agak fading out, jelang era 1990. Maksudnya, untuk publik di sini ya.
Al menghasilkan Heaven and Earth di tahun 1992. Dari album ini muncul hits, ‘What You Do to Me’ selain lagu yang dijadikan judul album. Dan oh ya, setelah merilis album ini, Al Jarreau sempat tampil di Balai Sidang Senayan Jakarta.
Sambutan waktu itu terbilang positif. Harga tiket memang ga murah. Tapi tetap mampu mengundang ribuan penonton. Itu adalah show pertamanya di Jakarta. Ada yang nonton ga? Kalau nonton, ikutan joged seru ga, waktu Al bawain, ’Boogie Down’ sebagai penutup konsernya? Oh ya, ia didukung nama-nama musisi papan atas sebetulnya, saat itu. Antara lain, bassis Jimmy Johnson dan gitaris, Paul Jackson.
Al Jarreau itu ternyata terbilang salah satu penyanyi yang paling aktif, dalam tur keliling dunia. Jadi tak heran, iapun sempat mampir di Jakarta. Dimana ia pada kurun waktu 10 tahun kemudian, kembali tampil di Jakarta. Juga di Balai Sidang Senayan dan untuk yang kedua kali itu, ia sempat berduet dengan Syaharani. Hayooo, ada yang sempet nonton ga?

Soal album rekamannya, ia masih tetap menghasilkan album-album rekaman hingga terakhir My Old Friend : Celebrating George Duke. Ia memang begitu dekatnya dengan Duke, dimana bahkan ia sudah bermain bersama di awal karir nyanyinya, di tahun 1960-an. Saat itu Al bermain bersama George Duke Trio di San Fransisco.
Album itu adalah persembahannya untuk sahabat lamanya, dengan Stanley Clarke bertindak sebagai produser, dan melibatkan juga banyak penyanyi dan musisi, yang pernah bekerjasama dengan George Duke. Duke sendiri wafat pada 5 Agustus 2013. Dan album tersebut dirilis Concord, pada 2014.
Ia juga menghasilkan album bersama sobatnya, George Benson. Album itu bertitel Givin’ It Up dan menyodorkan hits, lagu-lagu yang pernah dipopulerkan keduanya masing-masing, ‘Breezin’’ (Bobby Womack) dan ‘Mornin’’(Al Jarreau, Jay Graydon, David Foster). Album tersebut dirilis Concord pada 2006.
Dalam konser tour album tersebut di atas, George Benson dan Al Jarreau, sempat menyinggahi Jakarta. Konser digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Senayan, pada 14 September 2008. Keduanya didukung antara lain oleh 2 kibordis yang telah cukup dikenal publik pencinta jazz di sini, Larry Williams dan David Garfield.
Selain itu, yang lumayan dikenal luas adalah album livenya yang diedarkan pada tahun 1994, Tenderness. Album itu diproduseri oleh bassis kenamaan, Marcus Miller.  Dengan didukung para musisi kenamaan seperti Eric Gale, Steve Gadd, Michael Brecker, Joe Sample, Gil Evans.dan David Sanborn. Dalam album ini Al sempat berduet dengan opera-diva, Kathleen Battle, dilagu, ‘She’s Leaving Home’ (The Beatles, karya John Lennon-Paul Mc Cartney) dan lagu standard, ‘Summertime’ (George Gershwin, Ira Gershwin, Dubose Hayward).
Al, yang juga makin dikenal lewat menyanyikan lagu tema serial televisi Moonlighting di era 1990-an, sempat pula menghasilkan sebuah album unik. Accentuate the Positive..Album itu dirilis GRP pada 2004, dan diproduseri oleh produser album pertamanya, Tommy LiPuma. Ia menyanyikan karya-karya lagu dari tahun 1940-an, dalam suasana jazz dan blues yang kental.
Kemampuan vokalnya yang luar biasa, sepanjang hidupnya telah diganjar dengan 7 Grammy Awards plus belasan nominasi. Ia menjadi satu-satunya penyanyi dalam sejarah, sejauh ini, yang sukses merebut grammy awards dari 3 kategori musik berbeda yaitu jazz, pop dan RnB.
Termasuk di dalamnya Grammy untuk album suksesnya, Breakin’ Away. Selain album lainnya, Heaven and Earth. Serta puluhan awards lain, seperti antara lain Echo Awards (Grammy-nya musik Jerman, 1977),  Downbeat (majalah musik jazz ternama, polling dan critic’ poll), Record World, NAACP Image sampai awards tahunan dari majalah Playboy (Best Jazz Vocalist).
Ia dijuluki sebagai tokoh utama, “The Acrobat of Scat”. The Guardian menyebutnya, the acrobatically skillful and warmly soulful American singer. Kemahirannya memang adalah pada sisi scat dan juga sampai disebut, vocal percussion. Maksudnya, dengan suaranya itu ia mengisi musik sebagai perkusi, karena memang ia membunyikan aneka bunyian percussion tools lewat mulut.
Al kecil, mulai ikut menyanyi di koor anak-anak di gereja orang tuanya, sejak umur 4 tahun. a lantas aktif menyanyi terus di gereja, saat remaja. Baru pada saat menjelang usianya 30-an sebenarnya, ia lantas memutuskan untuk memilih menyanyi sebagai dunianya. 
Dan sampailah kemudian dengan kegiatan padat tournya dari awal 2017 ini. Lanjutan tournya dari tahun silam. Di saat itulah dikabarkan Al dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan. Akhirnya, pada 12 Februari 2017 dunia dikejutkan dengan berita kepergiannya untuk selama-lamanya.
Ia meninggal di sebuah rumah sakit di Los Angeles, di jam 06 pagi. Dengan dikeliling anak-anak, istri tercinta dan kerabat atau keluarga dekatnya. Penyebab kematiannya sendiri tidak diungkapkan. Namun pada 2 hari sebelum meninggal, ia sempat menyatakan kepada menejer dan keluarganya, ia akan pensiun dari dunia menyanyi.
Al Jarreau adalah fenomena dunia tarik suara, talentanya memang sangat khas dan luar biasa. Dianggap akan sulit menemukan penyanyi lainnya, dengan talenta kemampuan vokal seperti dirinya. Ia mendunia dan akan terus dikenang sebagai penyanyi jazz terpopuler, yang sangat bersahabat ke semua orang...
Buat para penyanyi dimana-mana, apalagi di Indonesia, sosok Al Jarreau adalah guru vokal dan panutan utama. Tehnik menyanyinya menjadi bahan pelajaran, acuan buat penyanyi, terutama cowok dan yang kepengen menjadi penyanyi jazz.
Selamat jalan maestro, guru dan penyanyi jazz terbaik....!

Please find any artistic thing that you can do with passion, and do it.  With art in your life, you will be a better family member, neighbor, friend, and citizen – Al Jarreau.
/*  








1 comment:

rynasafitri said...

Al Jarreau - We're In This Love Together
https://www.youtube.com/watch?v=ApM_g4nWCt4