He needed to see a warm, affirming
smile where there had not been one before. Song was just his tool for making
that happen
(www.aljarreau.com)
Siapa
vokalis, yang bisa disebut sebagai “guru vokal”nya banyak sekali penyanyi di
era awal 1980-an? Terutama buat male
vocalist. Ga ada yang lain. Hanya ada satu nama doang. Al Jarreau seorang! Hayooooo, ada yang berani membantah ini?
Kalau
ada yang berani-beraninya ngebantah pernyataan di atas, saya pikir kemungkinan
dia memang belum lahir di waktu itu. Lalu berarti, bahan bacaan dan
cerita-cerita yang didenger, belum komplit. Dan, ah bisa jadi sih, sarapan
paginya beberapa waktu terakhir, agak kurang sedap. Kata orang,”kurang
nendang”.
Buka-buka
lembaran jaman 80-an lagi, diinget-ingetin lagi. Al Jarreau itu memang begitu
muncul langsung sukses merampas perhatian, apalagi atensi dari para penyanyi.
Kan waktu itu selain Jarreau, ada George Benson, Gino Vanelli dan Michael
Franks. Mereka bertigalah ya, yang paling populer, dari akhir 1970-an sampai
awal 1990-anlah.
Oh
iya ada banyak nama lain dong. Ya sebut Peabo Bryson, Luther Vandross, Jimmy
Messina, Bill Labounty, Booker T. Jones.. Ya ada juga kayak kelompok vokal
macam Manhattan Transfer kan, selain Rare Silk. Untuk menyebut sedikit saja di
antaranya.
Yang
paling menginspirasi para penyanyi, yang memilih mencoba menyanyikan jazz,
memang Al Jarreau lah yang terdepan. Banyak banget penyanyi di sini yang lantas
cara dan gaya menyanyinya mengikuti Al Jarreau. Kalau mau menyebut ada Jackie Bahasoean, Johan Untung, Hemi Pesolima.
Bahkan hingga Utha Likumahuwa.
Jadi
ingat banget, seputaran 1980-an itu, malam suka plesiran ke Green Pub.
Menghabiskan malam, kongkow, ngabisin
2 atau 3 gelas bir. Yakin lo, cuma 2 atau 3 gelas? Yakin emang cuma bir aja?
Hehehe, iya bir doang, dikitlah. Bagus buat ginjal kan?
Lihat
dan menikmati “Al Jarreau Indonesia”, Jackie Bahasoean. Bawain apa ya, yang
paling saya ingat dan suka itu, ‘Easy’, ‘We’re in This Love Together’. Atau
sampai ‘Roof Garden’ dan tentu saja, ‘Spain’ dan ‘Take Five’. Atau, bosen ke
Green Pub di Djakarta Theatre, Sarinah. Pindah tujuan ke Captain’s Bar,
Mandarin Hotel. Ada Utha Likumahuwa di situ, yang juga banyak membawakan
lagu-lagunya Al Jarreau.
Di
waktu itu coba deh masuk kafe di Surabaya, Jogja. Bandung juga. Apalagi
Jakarta. Kita pasti akan bisa menikmati lagu-lagunya Al Jarreau, dibawain
penyanyi cowok yang sedang perform
reguler di kafe-kafe itu. Jadi, emang gokil bener pengaruh Al Jarreau di sini,
di era itu.
Well, ok then.
Siapa sih Al Jarreau itu? Terlahir dengan nama, Alwin Lopez Jarreau. Ia lahir di Milwaukee, Wisconsin, pada 12
Maret 1940. Bakat menyanyinya datang dari ayahnya, yang aktif menjadi penyanyi
gospel di gerejanya. Sementara ibunya adalah pianis di gereja tersebut.
Al
lulus bachelor of science degree,
jurusan psikologi. Ia menamatkan studinya itu di Ripon College, pada tahun 192.
Lalu ia mengejar master-nya pada bidang Vocational
Rehabilitation, di University of Iowa. Kemudian ia bekerja di San
Fransisco, dan mulailah aktif bernyanyi, di lingkungan clubs.
Lantas
ia berduet dengan gitaris, Julio
Martinez. Ternyata sukses dan berhasil mengumpulkan banyak penggemar, lewat
penampilan reguler mereka berdua di Gatsby, sebuah club di San Fransisco. Mulai
saat itulah, Al memutuskan menjadi penyanyi profesional.
Di
saat sebelumnya, sebenarnya Al pernah menghasilkan sebuah album. Bertitel 1965, dimana ia didukung oleh Cal Bezemer (painis), Joe Abodeely (drummer) dan Gary Allen (bassis). Album tersebut
dianggap adalah album “pure jazz”
pertama dan satu-satunya yang pernah ia hasilkan selama hidupnya.
Tapi
baru 10 tahun kemudianlah, ia menghasilkan album yang tersebar luas. Album
bertitel We Got By. Memuat 9 tracks, yang semuanya ia tulis sendiri
lagunya. Dan memunculkan beberapa hits antara lain, ‘We Got By’dan ‘You Don’t
See Me’.
Lewat
album yang dirilis Reprise tersebut, Al Jarreau makin dikenal luas. Kemampuan berlebihnya
pada penampilan suaranya sebagai penyanyi, langsung disambut hangat dan diakui
oleh penggemar musik.
Album
tersebut juga dapat dihasilkan karena perjumpaannya dengan kibordis Tom Canning. Pada waktu selanjutnya,
Tom Canning adalah seperti kibordis tetapnya, baik di rekaman maupun di atas
panggung.
Kalau
di Indonesia sini, Al baru mulai dikenal lewat album, This Time, yang dirilis tahun 1980. Itu adalah album keempatnya,
setelah Glow, dirilis 1976 dan
diikuti All Fly Home, yang dirilis
pada tahun 1978.
Album Glow, yang
dirilis 1976 mulai terasa lebih light, misalnya pada salah satu hits,
‘Rainbow in Your Eyes’. Al agak bergeser, mulai membawakan ballad, lagu bertema
slow. Apalagi pada lagu, ‘Your Song’ yang adalah karya bersama Elton John dan Bernie Taupin. Lagu ini sendiri dinyanyikan pertama kali oleh Elton
John sendiri, dan masuk di album keduanya, yang dirilis tahun 1970.
Oh
ya, hampir lupa. Ia pernah merilis pula album Live, Look at The Rainbow,
yang dirilis tahun 1977. Album live ini, pernah ditulis sebagai album yang
sangat jazz oriented dari Al yang terakhir.
Sebelum kemudian, ia mulai tampil juga sebagai penyanyi RnB.
Ia
menyanyikan ‘Take Five’ karya
saxophonist, Paul Desmond, yang
dimainkan pertama kali oleh Dave Brubeck
Quartet, di tahun 1959. Masuk di album mereka, Time Out..
Dari
This Time, ada lagu-lagu kayak, ‘Your Sweet Love’ dan ‘(a Rhyme) This Time’,
yang lumayan populer di sini. Karena terbilang ballad yang poppish. Selain itu juga, ‘Distracted’. Dan ‘Spain (I can Recall)’
yang fenomenal itu.
Belok
dikit, permisiii... Menariknya soal ‘Spain’ yang karya Chick Corea itu. Dimainkan pertama kali
oleh Corea, bersama Return to Forever
dalam album Light as a Feather, yang
dirilis tahun 1973. Waktu itu sudah merampas perhatian tuh. Dan lagu itu
kemudian dimainkan dengan berbagai grup band yang dibentuk oleh Corea.
Lagu itu adalah salah
satu masterpiece Corea, yang disebut-sebut ikut mengangkat naik nama si
pencipta lagu. Dan lantas lagu tersebut kian populer, setelah dinyanyikan Al
Jarreau.
Album yang bisa
disebut tersukses Al Jarreau adalah, Breakin’
Away, Dirilis oleh Warner Bros pada tahun 1981, dan sukses menembus charts
di Amerika Serikat dan Inggris untuk kategori pop, jazz dan RnB. Album inilah
juga yang lumayan laris di sini.
Album yang diproduseri
oleh Jay Graydon, lebih dipandang
sebagai album pop dan RnB. Walau pada album ini juga, Al membawakan lagu
“sakti”, ‘(Round, Round, Round) Blue Rondo ala Turk’. Lagu bertempo 9/8 ini
karya Dave Brubeck.
Dan lagu syusyah
itu dimainkan pertama kali oleh Dave Brubeck Quartet, juga dalam albumnya,
rilis pada 1959. Jadi barengan dengan lagu standard, yang seperti “lagu wajib
jazz sedunia”, ‘Take Five’.
Eh tahu ga,
karya-karya lain Graydon yang lumayan populer juga di sini ada antara lain,
‘After The Love is Gone’ (Earth, Wind & Fire), ‘Who’s Holding Donna Now (De
Barge), ‘On the Boulevard’ dan ‘Smile Again’ (Manhattan Transfer). Graydon ini
seringkali menulis lagu bareng David
Foster. Ia juga yang menulis ‘Breakin’ Away’ dan ‘Roof Garden’ berdua Al.
Bisa dibilang, nyaris
seluruh 9 tracks yang ada dalam album ini, lumayan dikenal publik
penggemar jazz di sini. Antara lain adalah, lagu yang pop ballad nan
menghanyutkan , ‘We’re in This Love Together’ dan ‘Our Love’. Eits, jangan lupa
juga ada, ‘Easy’. Termasuk sebuah lagu bertema jazz funk, ‘Roof Garden’. Lagu
lainnya, sentimental ballad standard, ‘Teach Me Tonight’. Dan tentu
saja, ‘Breakin’ Away’.
Di 1983, Al
menghasilkan Jarreau. Album ini juga
lumayan populer dimana-mana, termasuk di Indonesia. Dalam album inilah muncul lagu
“nan sejuk sepoi-sepoi segar di pagi hari sepanjang masa”, ‘Morning’. Lagu ini
karya bareng Al, Jay Graydon dan David Foster.
Lagu-lagu lain yang
lumayan dikenal di sini lainnya adalah, ‘I Will be Here for You (Nitakugodeamilele)’,
‘Black and Blues’, ‘Trouble in Paradise’ dan ‘Love is Waiting’.
Selain itu, ada lagu
berirama upbeat, kalau saat ini masuk kategori classic disco,
‘Boogie Down’. Ini adalah lagu disco pertama dari Al. Ikut masuk menjadi lagu soundtrack
film Breakdance.
Nah di album
berikutnya, Al lantas banyak menyodorkan tema dance, happy, upbeat. Lagu-lagu yang masuk discotheque
lah. Antara lain, ‘Raging Waters’, ‘Imagination’, ‘High Crime’ lalu juga,
‘Let’s Pretend’ dan ‘Sticky Wicket’. Tapi dari album ini muncul juga ballad,
salah satunya yang sangat populer, ‘After All’.
Album bertitel High Crime tersebut tercatat sebagai
studio album ketujuhnya. Dimana sisi musiknya, banyak menyodorkan keriuhan
sound synthesizers, yang membuat lagu-lagu bertempo cepat dan bersuasana riang
itu, menjadi terkesan lebih hangat.
Eh iya, discotheque
itu istilah untuk clubs kalau sekarang mah. Ini penjelasan untuk generasi
1990-an ke sini deh. Karena istilah discotheque, atau diskotik, kan istilah
70-80an tuh. Hehhehehhehe, intermezzo dikit ah.
Salah satu
kolaborasinya, yang diingat banyak penikmat musik jazz(y) di sini adalah dengan
Shakatak. Lewat single, ‘Day By
Day’, kolaborasi jazz fusion itu populer di sini, lewat berbagai album
kompilasi di sini. Kan dulu itu, jaman “kaset bajakan” yang sekaligus berarti,
harga kaset mur-mer bener di sini, pelbagai “label” merilis macam-macam
album model kompilasi begitu.
Sekedar ngingetin aja
nih, ada serial album kayak misal Adult Contemporary, Jazzy Tunes, Jazz Pop,
Jazz Vocal sampai apa lagi ya. Oh ya ada Top of the Pop, Sweet Pop, Car
Audio, Best Slow Charts dan aneka judul lain. Ya macam-macam jenis musik
dibikinin deh album kompilasinya, dari jazz, rock (slow rock, ballad rock,
heavy metal, heavy rock de el el), disco, soul, RnB. Apalagi pop.
Belok dikit ke
Shakatak. Lupa ga sama grup fusion asal Inggris ini? Itu lho, yang dipimpin
duo, Bill Sharpe (kibor) dan Jill Saward (vokalis yang blondie kriwil-kriwil
itu). Mereka kan dikenal di sini lewat ‘Night Birds’. Disusul dengan, ‘Down on
the Street’. Tahun 80-an banget juga.
Saat lagu kolaborasi
mereka dengan Al Jarreau muncul, merekapun lantas makin populer aja. Oh ya,
lagu itu dirilis di album yang sama dengan salah satu hits mereka yang lain,
‘City Rhythm’. Judul album yang dirilis tahun 1985 itu, City Rhythm.
Lanjut ke Al Jarreau lagi
yiuks? Album berikutnya adalah re-released dari album pertamanya, 1965.
Kemudian langsung diikuti dengan L is for Lover, pada tahun 1986. Ada 2
lagu dari album ini yang cukup dikenal di sini yaitu, ‘Tell What I got to Do’
dan ‘L is for Lover’.
Berikutnya ada album Heart’s Horizon, dirilis 1988. Ada lagu
yang lumayan dikenal di sini juga, ‘So Good’. Selain lagu ballad yang menghanyutkan,’More
Love’. Lagu yang dijadikan judul album, juga sebenarnya menarik untuk didengar.
Sayang album ini kurang bunyi di sini. Memang ada kesan, ia mulai agak fading
out, jelang era 1990. Maksudnya, untuk publik di sini ya.
Al menghasilkan Heaven and Earth di tahun 1992. Dari
album ini muncul hits, ‘What You Do to Me’ selain lagu yang dijadikan judul
album. Dan oh ya, setelah merilis album ini, Al Jarreau sempat tampil di Balai
Sidang Senayan Jakarta.
Sambutan waktu itu
terbilang positif. Harga tiket memang ga murah. Tapi tetap mampu mengundang
ribuan penonton. Itu adalah show pertamanya di Jakarta. Ada yang nonton ga?
Kalau nonton, ikutan joged seru ga, waktu Al bawain, ’Boogie Down’ sebagai
penutup konsernya? Oh ya, ia didukung nama-nama musisi papan atas sebetulnya,
saat itu. Antara lain, bassis Jimmy Johnson dan gitaris, Paul Jackson.
Al Jarreau itu
ternyata terbilang salah satu penyanyi yang paling aktif, dalam tur keliling
dunia. Jadi tak heran, iapun sempat mampir di Jakarta. Dimana ia pada kurun
waktu 10 tahun kemudian, kembali tampil di Jakarta. Juga di Balai Sidang
Senayan dan untuk yang kedua kali itu, ia sempat berduet dengan Syaharani. Hayooo, ada yang sempet
nonton ga?
Soal album rekamannya,
ia masih tetap menghasilkan album-album rekaman hingga terakhir My Old Friend : Celebrating George Duke.
Ia memang begitu dekatnya dengan Duke, dimana bahkan ia sudah bermain bersama
di awal karir nyanyinya, di tahun 1960-an. Saat itu Al bermain bersama George
Duke Trio di San Fransisco.
Album itu adalah
persembahannya untuk sahabat lamanya, dengan Stanley Clarke bertindak sebagai produser, dan melibatkan juga
banyak penyanyi dan musisi, yang pernah bekerjasama dengan George Duke. Duke
sendiri wafat pada 5 Agustus 2013. Dan album tersebut dirilis Concord, pada
2014.
Ia juga menghasilkan
album bersama sobatnya, George Benson. Album itu bertitel Givin’ It Up dan menyodorkan hits, lagu-lagu yang pernah
dipopulerkan keduanya masing-masing, ‘Breezin’’ (Bobby Womack) dan ‘Mornin’’(Al
Jarreau, Jay Graydon, David Foster). Album tersebut dirilis Concord pada 2006.
Dalam konser tour
album tersebut di atas, George Benson dan Al Jarreau, sempat menyinggahi
Jakarta. Konser digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Senayan,
pada 14 September 2008. Keduanya didukung antara lain oleh 2 kibordis yang telah
cukup dikenal publik pencinta jazz di sini, Larry Williams dan David
Garfield.
Selain itu, yang
lumayan dikenal luas adalah album livenya yang diedarkan pada tahun 1994, Tenderness. Album itu diproduseri oleh
bassis kenamaan, Marcus Miller. Dengan didukung para musisi kenamaan seperti Eric Gale, Steve Gadd, Michael Brecker,
Joe Sample, Gil Evans.dan David Sanborn.
Dalam album ini Al sempat berduet dengan opera-diva, Kathleen Battle, dilagu, ‘She’s Leaving
Home’ (The Beatles, karya John Lennon-Paul Mc Cartney) dan lagu standard, ‘Summertime’
(George Gershwin, Ira Gershwin, Dubose Hayward).
Al, yang juga makin
dikenal lewat menyanyikan lagu tema serial televisi Moonlighting di era 1990-an,
sempat pula menghasilkan sebuah album unik. Accentuate the Positive..Album itu dirilis GRP pada 2004, dan
diproduseri oleh produser album pertamanya, Tommy LiPuma. Ia menyanyikan
karya-karya lagu dari tahun 1940-an, dalam suasana jazz dan blues yang kental.
Kemampuan vokalnya
yang luar biasa, sepanjang hidupnya telah diganjar dengan 7 Grammy Awards
plus belasan nominasi. Ia menjadi satu-satunya penyanyi dalam sejarah, sejauh
ini, yang sukses merebut grammy awards dari 3 kategori musik berbeda yaitu
jazz, pop dan RnB.
Termasuk di dalamnya
Grammy untuk album suksesnya, Breakin’ Away. Selain album lainnya, Heaven and
Earth. Serta puluhan awards lain, seperti antara lain Echo Awards (Grammy-nya musik Jerman, 1977), Downbeat
(majalah musik jazz ternama, polling dan critic’ poll), Record World, NAACP Image sampai awards tahunan dari majalah Playboy (Best Jazz Vocalist).
Ia dijuluki sebagai
tokoh utama, “The Acrobat of Scat”. The Guardian menyebutnya, the
acrobatically skillful and warmly soulful American singer. Kemahirannya
memang adalah pada sisi scat dan juga sampai disebut, vocal percussion.
Maksudnya, dengan suaranya itu ia mengisi musik sebagai perkusi, karena memang
ia membunyikan aneka bunyian percussion tools lewat mulut.
Al kecil, mulai ikut menyanyi di koor anak-anak
di gereja orang tuanya, sejak umur 4 tahun. a lantas aktif menyanyi terus di
gereja, saat remaja. Baru pada saat menjelang usianya 30-an sebenarnya, ia
lantas memutuskan untuk memilih menyanyi sebagai dunianya.
Dan sampailah kemudian
dengan kegiatan padat tournya dari awal 2017 ini. Lanjutan tournya dari tahun
silam. Di saat itulah dikabarkan Al dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan.
Akhirnya, pada 12 Februari 2017 dunia dikejutkan dengan berita kepergiannya
untuk selama-lamanya.
Ia meninggal di sebuah
rumah sakit di Los Angeles, di jam 06 pagi. Dengan dikeliling anak-anak, istri
tercinta dan kerabat atau keluarga dekatnya. Penyebab kematiannya sendiri tidak
diungkapkan. Namun pada 2 hari sebelum meninggal, ia sempat menyatakan kepada
menejer dan keluarganya, ia akan pensiun dari dunia menyanyi.
Al Jarreau adalah
fenomena dunia tarik suara, talentanya memang sangat khas dan luar biasa.
Dianggap akan sulit menemukan penyanyi lainnya, dengan talenta kemampuan vokal
seperti dirinya. Ia mendunia dan akan terus dikenang sebagai penyanyi jazz terpopuler, yang
sangat bersahabat ke semua orang...
Buat para penyanyi
dimana-mana, apalagi di Indonesia, sosok Al Jarreau adalah guru vokal dan
panutan utama. Tehnik menyanyinya menjadi bahan pelajaran, acuan buat penyanyi,
terutama cowok dan yang kepengen menjadi penyanyi jazz.
Selamat jalan maestro,
guru dan penyanyi jazz terbaik....!
Please find
any artistic thing that you can do with passion, and do it. With art in
your life, you will be a better family member, neighbor, friend, and citizen – Al Jarreau.
/*
1 comment:
Al Jarreau - We're In This Love Together
https://www.youtube.com/watch?v=ApM_g4nWCt4
Post a Comment