Bersiaplah
menikmati suguhan musik yang relatif berbeda, dari yang apa yang biasa ditemui,
dalam show-show musik lain. Beberapa penyanyi, beserta para musisi, yang
rata-rata berjam terbang lumayan tinggi, akan tampil bersama.
Nama-nama
mereka yang mendukung acara ini adalah Doddy Katamsi, Hans Marcus Bartels, Ivan
Nestorman, Dika Aleandra dan Kadri Mohamad. Serta, penyanyi cewek
satu-satunya, Netta Kusuma Dewi. Dan
satu nama lagi, Restu Fortuna.
Dengan
didukung para musisi berpengalaman seperti Canga
Anton (drummer), Djoko “SOG” Sirat (bass), Dandy Lasahido
(kibor), Andy Gomez Setiawan
(piano/kibor). Lalu juga, Zulkarnain
Joel (bass). Juga akan ikut tampil nanti, Devian Zikri (saxophone) dan Diddi
Agephe (kibor/synthesizer/soundscaping).
Dan dengan perkusionis, Rizky Tenri.
Well bro and sis,
tak pelak lagi, adalah seorang Alwin
Lopez Jarreau, yang dapat disebut salah satu penyanyi yang paling
berpengaruh ke semua penyanyi di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia,
tentunya. Nama Al Jarreau, adalah sosok penyanyi yang mungkin paling
menginspirasi banyak penyanyi di sini.
Terisitimewa
di era 1980 hingga 1990an, begitu banyak hits yang dinyanyikan Al Jarreau lumayan populer di sini, memang
sejak rilisnya album hitsnya, Breaking
Away di tahun 1981. Dalam albu ini muncul lagu-lagu “evergreen” milik Al Jarreau seperti, ‘Easy’, ‘We’re in This Live
Together’, ‘Our Love’.
Dalam
album itu juga terdapat sebuah lagu funk
yang menggairahkan, ‘Roof Garden’. Selain tentunya, lagu “jagoan”nya yang
dijadikan judul album, ‘Breakin’ Away’. Setelah itu, Al Jarreau menghasilkan
lagi Jarreau. Antara lain berisikan
lagu manis banget, ‘Morning’, ‘I Will be Here for You’. Lalu juga, ‘Trouble in
Paradise’. Ada juga lagu yang bertempo upbeat,
‘Boogie Down’.
Disusul
berikutnya, sebagai studio albumnya yang ketujuh, High Crime. Dari album tersebut muncul hits seperti, ‘Let’s
Pretend’, ‘Raging Waters’, ‘Imagination’, ‘Sticky Wicket’. Rata-rata bertemu mid dan upbeat. Relatif lebih ceria dan menggoyang. Dan tentu lagu, ‘High
Crime’, yang dijadikan judul albumnya.
Setelah
melakukan rilis ulang album jazz pertamanya, 1965, yang memang dirilis pertama
kali tahun 1965 itu, Jarreau lalu melepas L
is for Lover. Dalam album ini muncul, ‘Tell Me What I Got to Do’ dan ‘L is
for Lover’.
Kemudian
memasuki 1990-an, Al Jarreau merilis Heart’s
Horison disusul berikutnya, Heaven
and Earth. Nah di tahun 1994, ia merilis sebuah album live Tenderness. Ini juga menjadi salah satu
album paling populer dari Al Jarreau dimana-mana, termasuk tentunya di
Indonesia.
Mungkin
masih ada yang ingat, Al Jarreau telah menyinggahi Jakarta untuk melakukan
konser, beberapakali selama hidupnya. Antara lain di sekitar 1992. Berikutnya
ia datang lagi di sepuluh tahun kemudian. Konsernya kembali diadakan di Balai
Sidang Senayan, sekarang bernama Jakarta Convention Centre Lalu selepas album
duetnya dengan George Benson, Givin’ It
Up, Al Jarreau dan sobatnya George Benson itu menggelar konser juga di
Jakarta, pada tahun 2008.
Terakhir,
Al Jarreau sempat pula memeriahkan Java Jazz Festival di tahun 2012. Ia tampil
bersama George Duke dengan format trio-nya. Dan tentu saja, menjadi salah satu highlight terpenting di pergelaran jazz
berformat festival yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia itu.
Yang
sangat menarik dari sosok Al Jarreau dan suara khasnya, ia memang master
vocalist tulen. Dikarenakan ia sukses menjadi tokoh yang inspiratif bagi para
penyanyi, terutama penyanyi pria, iapun menjadi seakan guru bagi begitu banyak
penyanyi.
Dan
keistimewaannya yang luar baiasa adalah, sepanjang hidupnya
telah diganjar dengan 7 Grammy Awards plus belasan nominasi. Ia menjadi
satu-satunya penyanyi dalam sejarah, sejauh ini, yang sukses merebut grammy
awards dari 3 kategori musik berbeda yaitu jazz, pop dan RnB.
Termasuk di dalamnya
Grammy untuk album suksesnya, Breakin’ Away. Selain album lainnya, Heaven and
Earth. Serta puluhan awards lain, seperti antara lain Echo Awards (Grammy-nya musik Jerman,
1977), Downbeat (majalah musik jazz ternama, polling dan critic’
poll), Record World, NAACP Image sampai awards tahunan dari
majalah Playboy (Best Jazz
Vocalist).
Dan begitulah Al
Jarreau. Lantas sebagian kecil penggemarnya, terbilang fanatik, memperoleh inspirasi
untuk menginisiasi sebuah pementasan musik. Kecil tapi diharapkan akrab, mesra,
menghibur dan bersahabat. Kira-kira begitulah konsep dasar yang diinginkan.
Jadinya adalah sebuah sajian
malam tribute to. Dengan didukung para penyanyi dan musisi yang
sama-sama memberi respek dan apresiasi yang tinggi kepada mendiang Al Jarreau.
Mereka itulah yang nama-namanya disebutkan di atas.
Sejatinya ada
“komunitas” yang belum resmi, Al is for
Lover sebagai penyelenggara. Yang sebenarnya dibentuk ramai-ramai oleh para
pendukung acara ini. Dengan dipimpin seorang jazz-lover, penggemar
fanatik Al Jarreau, Hendra Sinadia.
Beserta seorang penyanyi yang juga guru vokal, yang mengaku pula sebagai fans
fanatik Al Jarreau, ya yang akan tampil juga nantinya, Restu Fortuna.
Acara
ini bertajuk 100 Hari Al Jarreau,
Reinterpretasi. Memang akan diselenggarakan pada Kamis, 18 Mei 2017, yang
mana hanya beberapa hari saja sebelum pas 100 hari kepergian sang maestro itu.
Seperti diketahui, Al Jarreau berpulang pada 12 Februari 2017 karena sakit.
Dan
karena sepanjang perjalanan hidupnya, penyanyi istimewa yang dianggap master
untuk “The Acrobat of Scat” itu, sebenarnyalah penyanyi dalam berbagai aliran
musik, tak hanya jazz. Maka pendukung acara nanti di Lefty’s Suites, Foodism
Kemang, memang berasal dari berbagai aliran musik.
Mereka
masing-masing, para penyanyi didukung para musisi, akan melakukan upaya
reinterpretasi atas karya-karya lagu yang dipopulerkan sang mendiang maestro
itu. Tentu saja, hal itu yang semoga saja menjadikan acara ini spesial dan
beda.
Diharapkan
para penggemar Al Jarreau, akan dapat terpuaskan kerinduannya untuk menikmati
lagi lagu-lagu hits almarhum. Dalam suatu acara musik berbentuk konser kecil,
yang mana akan didukung pula oleh sound engineer,
Deni Yunindra.
Serta
bakal ditangani dengan konsep hidangan musik yang juga istimewa oleh, Gideon Momongan, dari indiejazzINDONESIA. Dan dibantu
sepenuhnya oleh dukungan ekstra tata-cahaya oleh LemmonID, dengan “juragan”nya, Lemmy
Ibrahim.
Oh
ya, acara akan ditutup oleh penampilan disc-jockey,
DJ Jobby resident-DJ dari Lefty’s
Suite, yang khusus memainkan lagu-lagu hits Al Jarreau dan lagu-lagu hits lain
di era 1980-an, dalam bentuk dance remix
yang di-compiled khusus untuk acara
ini.
Bakal
menjadi malam yang tak akan terlupakan, tentunya. Diharapkan para penggemar Al
Jarreau dan musik-musik 1980-an, tak akan melewatkan begitu saja acara ini. So,
plisss jangan sampai kelewatan. Catatlah baik-baik tanggalnya! Sekali lagi deh
diingetin, Kamis malam 18 Mei, mulai jam 21.00-an./*****
No comments:
Post a Comment