Tuesday, September 3, 2019

Nicky Astria, Ternyata kan Masih Bisa Terus Berlari




Nama ini sudah masuk dalam pikiran saya, dalam beberapa tahun terakhir. Paling tidak, sempat terpikir, kemana dan ngapain aja dia sekarang ini? Dan sampai pada satu ketika, di 3 tahun silam, almarhum Yockie Suryoprayogo menyebut namanya. Memilihnya untuk diajak ikut tampil, dalam salah satu pementasannya.
Saat itu Yockie berkeinginan untuk menggelar tontonan konser versi rock, dari karya-karyanya. Ia memilih para musisi, yang rocker. Lalu juga penyanyinya. Salah satunya namanya. Dan malah Yockie secara khusus mengajak saya berdiskusi, bagaimana kalau dia diajak manggung?
Kami berdua bersepakat, ia masih bisa. Pasti mampu. Tetap ngerock, dan tentu saja pas untuk mendukung pementasan versi “rock total”nya Yockie. Waktu itu pementasan itu mengambil judul Menjilat Matahari. Dan kejadian deh!
Ternyata itu merupakan konser terakhir seorang Yockie Suryoprayogo. Dimana beberapa bulan kemudian, mas Yockie menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dan selepas konser, ia mengaku puas dengan penampilan semua musisi dan penyanyi. Termasuk tentu saja, penampilan si “Lady Rocker” satu itu.


Gegara penampilannya bersama almarhum Yockie, saya punya ide untuk menggelar konser solonya. Kan lagi trend-nya konser-konser solo atau konser tunggal, dari grup band atau para penyanyi.Wah, ya nama dia ini, kudu nih dapat kesempatan juga.
Memang sempat ada pertemuan dengan teman saya, memperkenalkan seorang yang berhasrat membuat sebuah konser musik. Tapi harus konser yang megah, kelas premiumlah, sebut saja begitu. Harus dengan orkestra, dan harus di  Plenary Hall, Jakarta Convention Centre. Dia bertanya, siapa kira-kira yang pas ya, dan yang pasti bisa dijual? Alias, pasti bisa mendatangkan banyak penonton....
Saya langsung menyebut namanya. Pertimbangan saya jelas, ia masih mampu. Sangat mampu. Sudah terbukti kok walau kemarin dengan hanya 3 lagu bersama almarhum Yockie, tapi ia memang masih “bisa”. Dan pertimbangan penting lainnya, “kelebihan”nya adalah dia jarang tampil sebenarnya.
Pasti banyak orang yang kangen dong, ya sama kangennya dengan saya! Ia menggangguk setuju. Ok boleh juga. Dan, akhirnya rencana itu....tidak kesampaian deh! Karena suatu dan lain hallah.....


Sampai tetiba dapat info, diperkuat dengan eFlyers yang melintas di akun media sosial saya, eh eh ternyata dia beneran konser lho! Akan konser maksudnya. Wah keren banget, ada yang sama pemikirannya. Kebetulan sama juga, musisi yang dipilih jadi pengiringnya adalah Tohpati. Dengan orkestra pula! Gokil cuy. Pasti seru!
Jelas, saya harus nonton dong! Ga boleh terlewat. Saya yakin, bahwa konsernya pasti akan sukses nanti. Jualan tiketnya, harusnya akan relatif mudah. Kan bener tuh, 2 mingguan sebelum konser, dapat kabar, tiket sudah sold-out! Cakep!
Oh ya,merunut ke belakang. Nama dia, Nicky Astria, saya diperkenalkan oleh teman baik saya, kami satu kantor dulu, almarhum Denny Sabri. Diperkenalkan lewat rekamannya, waktu itu album perdananya,.
Saya ingat, kang Denny Sabri bilang, coba Dion dengerin ini. Dengerin rock juga dong, jangan selalu jazz terus. Waktu itu, saya memang diplot di desk untuk musik jazz, di majalah Vista. Almarhum menyambung, ini pnyanyi baru dari Bandung, keren deh suaranya, dengerin aja....
Usai dengerin, saya mengangguk setuju, emang keren kang. Siapa sih? Nicky namanya, dia itu adiknya rekan kita di sini juga, adiknya Bucky Wikagoe. Oh ya? Iya, adik kandungnya lho. Beberapa waktu kemudian datang kang Buki, lantas almarhum Denny menjelaskan ke kang Bucky itu. Kalau mau tanya lebih jauh ya langsung sama abangnya aja ya....
Itu awal perkenalan saya dengannya.  Perjumpaan bertemu muka, baru beberapa tahun kemudian. Lagi-lagi almarhum Denny Sabri yang memperkenalkan secara tidak langsung, dengan jalan memberi tahu bahwa Nicky akan ada konperensi pers merilis album barunya. Datang aja. Saya datang, almarhum Denny ga ada, hanya ada almarhum Remy Soetansyah.
Remy, seperti juga kang Denny Sabri, juga rekan seperjuangan di Vista. Remy yang memperkenalkan saya. Dan hanya sekelebatan, basa-basi gitu saja. Etapi waktu itu, saya lihat, dia ramah dan baik hatinya.
Tapi terus terang, memang dari pertama dengar suaranya, saya sudah setuju, suaranya keren nih! Setelah berkenalan, ya makin memuji saja. Paling ga, saya mencoba “sok meramal” lah, dia bisa jadi penyanyi bernama besar kelak.



Mungkin sejak saat itu, saya sebut saja, ya saya jadi mengidolakan dia juga. Karena sepengetahuan saya, ia memang terbaik. Memang banyak sebenarnya, penyanyi-penyanyi rock perempuan lain yang bermunculan, tapi Nicky tetap terbaik. Punya ciri tersendiri gitu.
Dan kelebihan lain dari Nicky adalah, ia bak ketiban rezeki. Ia banyak sekali mendapatkan lagu-lagu  bagus, yang lantas menjadi hits. Mengangkat tinggi namanya. Ia menjadi rocker perempuan terpopuler tentu saja. Populer dan punya kwalitas, wuih pas banget!
Saya lantas menonton penampilannya, beberapa kali sih di televisi. Lalu pernah di Jakarta dan Bandung. Saya makin terkagum-kagum saja. Cewek ini rocker tulen, kalau on stage deh! Kagak ada duanyalah.
Suara bagus. Dan ia juga memang terasa supel, ramah dalam bergaul. Karirnya kan kemudian memang lumayan lancar. Predikat terbaiknya, sulit digoyahkan penyanyi-penyanyi rock perempuan lainnya. Kesuksesan penjualan album-albumnya juga jauh di atas penyanyi rock lain, bahkan juga yang lelaki!
Nicky Nastiti Karya Dewi, begitu nama lengkapnya. Kelahiran Bandung, 18 Oktober 1967. Nah namanya melambung tinggi lewat album Jarum Neraka, dirilis 1985. Disambung dengan Tangan Tangan Setan, yang dirilis juga di tahun yang sama.
Berlanjut dengan Gersang, yang dirilis tahun 1986. Terus ke Cinta di Kota Tua, dirilis tahun 1988. Dan ada Bias Sinar, yang dirilis tahun 1990. Dua terakhir, bukanlah solo album lengkap dari Nicky. Ia muncul hanya dengan single, yang dijadikan judul album. Kedua album lebih tepatnya disebut kompilasi, dengan menampilkan beberapa nama penyanyi rock cewek dan cowok lainnya.
Nama Nicky sebagai penyanyi rock, tak bisa dilepaskan dari sosok gitaris legendaris, Ian Antono. Gitaris kelompok God Bless itu mengatakan, ia diperkenalkan kepada Nicky oleh almarhum Nugroho, produser rekaman. Masih SMA kayaknya Nicky waktu itu.



Ian Antono kemudian membesut album Jarum Neraka, dan yang lantas melambungkan tinggi nama Nicky sebagai lady rocker. Menurut Ian,sedari awalnya iatelah melihat Nicky memang punya potensi. Dan punya kemauan kuat. Lalu kebetulan lagu-lagu yang didapatnya, pas dengan karakter suara khasnya.
Nah menyoal pada konser lagi, saya juga terpikir ada kehadiran Ian Antono. Paling tidak sebagai sebagai very special guest. Karena perannya Ian kan penting banget, dalam perjalanan karir Nicky. Eh, pihak promotor ternyata mengajak juga Ian Antono! Pas bangetlah!
Serunya, menurut Ian, kayaknya baru kali ini ia langsung berkolaborasi dengan Nicky. Pertemuan serius di sebuah konser, sebelumnya belum pernah terjadi. Seingat Ian Antono, paling hanyalah Nicky menjadi guest star dengan God Bless. Atau, lanjutnya, tampil di program televisi. Kalau di konser yang beneran, yang relatif besar, kayaknya belum pernah terjadi.
Ya Ian is a Must lah ya, kalo konteksnya Nicky Astria. Kalo saja Yockie masih ada, rasanya juga pantas diajak, walau memang featuring di satu-dua lagu saja. Kenyataannya, konser Nicky kemarin menampilkan eh tepatnya, mengundang penyanyi lain.




Tia AFI, yang memang dahsyat suaranya tetapi seperti “berhenti” di AFI. Aduh, sayang sih. Ada juga Rini Wulandari, dari ajang Indonesia Idol. Rini diduetkan dengan Nicky? Bukan, Tia iya. Rini diplot berduaan dengan NagitaGigiSlavina. Gigi adalah putri Rieta Amalia, buah perkawinannya dengan gitaris Gideon Tengker. Rieta adalah sahabat dekat banget, bahkan kini “rekan kerja”nya Nicky.
Satu lainnya bintang tamu adalah, Furhan Expose, penyanyi muda yang datang dari Malaysia. Cuma penampilan Furhan ini, jadi kayak “basa-basi” gimana gitu. Tidak sepadan kemampuan vokal Furhan dengan Nicky. Berasa jaraknya.... Yang penting, anggap saja dia wakil milleniallah.
Sah jadinya, sebagai sebuah konser lengkap. Dan ada 16 lagu dalam track-list yang dimainkan. Yang menurut Tohpati, jumlah sesuai keinginan Nicky sendiri, yang juga memilih lagu-lagunya. Ada diskusi dengan dirinya, lebih ke bentuk musiknya gimana, tapi pemilihan awal tetap datang dari Nicky sendiri.




Jumlah 16, ya cukup tidak cukup. Mungkin idealnya, 20 ya, eh 21 lagu? Lebih dikitlah, juga ga papa dong. Tapi hasil akhir tetap 16 lagu itu, dengan catatan Nicky rehat di satu lagu, ‘Mata Lelaki’, yang dibawain duet Gigi dan Rini. Eh iya pada lagu, ‘Gelombang Kehidupan’ juga hanya dibawain Tia AFI sendiri.
Penonton, apalagi kalau bener-bener pengagum berat Nicky Astria bisa kenyanglah. Gimana ga kenyang, kalau semua lagu hits idolanya dihambur-hamburkan? Lihat ya, ‘Tangan Tangan Setan’ ada, itu lagu pembuka, nyambung dari overture sebagai opening konser.
‘Lentera Cinta’ ada. ‘Negeri Khayalan’ lalu ‘Misteri Cinta’. Ada juga dong, ‘Gelombang Kehidupan’, setelah ‘Jeritan Anak Manusia’, yang dibawakan Nicky duet dengan Tia AFI. ‘Jarum Neraka’ pasti dong, iya itu masuk di medley penutup, bersambungan dengan ‘Gersang’ dan ‘Uang’, dimana Ian Antono ikut main.
‘Mengapa’, ‘Kau’ dan ‘Bias Sinar’ dibawain juga, secara medley. Ya so pasti ada, ‘Jangan Ada Angara’, ‘Biar Semua Hilang’ dan ‘Cinta di Kota Tua’. ‘Panggung Sandiwara’, ya pastilah ya.
Dijamin dah, semua bisa ikutan nyanyi, hafal ga hafal deh. Fals ga fals, yang penting keluarin aja. Goyang juga boleh. Ngapain deh. Pokoknya bersukacitalah. Seneng-seneng sambil melampiaskan rindu yang terpendam sekian waktu lamanya.





Secara keseluruhan, konsernya asyik. Asyik dan lengkaplah, ya suara Nicky tentu saja. Musiknya yang dibikin Tohpati, ngerock tapi ngepop, ada yang keras tapi tetap enak didengerin. Tohpati itu kan gitaris rock juga adanya....
Suasana megah pada musik, terbangun bagus nyaris sempurna, karena dukungan orkestrasi. Rhythm section, formt bandnya itu pas banget. Dengan diisi oleh Rio Ricardo (keys), Yoiqball (drums), Fajar Adi Nugroho (bass), Yanjay Nugraha (gitar) serta Andi Jibron (keyboard, electricpiano). Tohpati ya main juga dong, jadi double-guitar dengan Yankjay.
Kalaupun ada sedikit kekurangan, lebih pada finishing-touch dari pergelaran itu. Ini masukan, yang kudu dicermati pihak Iwan Kurniawan, sang executive producer sebagai promotor bersama Kolam Ikan Production-nya. Yaitu dari sisi sound, dan terlebih pada soal lighting.
Tata suara dan tata cahayanya, eksekusi akhirnya terasa kurang maksimal saja. Agak sedikit mengganggu, kalau memang dicermai baik-baik. Mungkin untuk sebagian besar penonton sih, bisa jadi dianggap fine-fine aja...
Ncky siap memang, dan itu terbukti kok. Ia selama ini terasa betul menjaga tubuhnya, jogginglah, fitness dan zumba juga ya. Pokoknya relatif bugar. Suara, tak ada penurunan berarti, relatif sama dengan “zaman keemasan”nya dulu.
Yang juga tak berubah, mood-nya yang masih suka naik-turun? Hehehe, itu kata orang-orang terdekatnya. Bisa ya, bisa ga. Tapi kalau saya lihat dan merasakan, Nicky “sangat berhati-hati” jadi kesannya malah kok kurang pede? Karena lama ga tampil, apa masih bisa? Pertanyaan Nicky itu suka gini, emang masih ada gitu yang mau nonton gw?
Padahal ya  bukan sekedar suami budahal.  Nicky siap dan sigap.  Sesigap dia rajin membetulkan hijabnya saat konser kemarin, yang suka bikin gemes penontonnya. Atau dia suka mengaku celana kesempitan, kostumnya kok agak gini gimana gitu.






Eh, nilai tambah satu lagi. Nicky komunikatif lho! Bahkan melihat celotehnya yang riang, mendekati cerewet itu, sesungguhnyalah konser kemarin tidak membutuhkan MC lagi. Ketika MC “berduet” dengan Nicky, mengajak ngobrol Gigi dan Rini, lha MC nya keteter. Jadi saya pikir, MC ga ada ya ga masyalah, bisa diselesaikan dengan baik kok sama seorang Nicky!
Sungguh, itu kejutan buat saya. Nicky bisa selincah itu juga, ngomong-ngemeng di atas panggung? Banyak kebisaannya ternyata! Bisa jadi tambahan inspirasi yang "baik dan benar" dong, untuk para penyanyi muda....
Iya Nicky hadir, sungguhpun terkesan ia seolah tak lagi "perlu-perlu amat" untuk tampil di panggung. Tetapi tetap ada nilai tambah. Anggap saja sebagai hikmah eh apa ya namanya, menginspirasi para kaum muda. Sapa tahu memotivasi bibit-bibit muda untuk berani tampil ke depan. Kan vokalis rock perempuan itu masih sedikit?
Dia sudah kepala 5 sekarang, tepatnya 51 tahun ya? 18 album sudah dihasilkan sepanjang karirnya. Sempat punya band sendiri, yang sekian waktu mendukungnya. Vakum lantas berkonser. Dibarengi rilis new-single, lagu daur ulang milik Dewi Yull. Dengan musik yang jadi lebih enerjik, lebih bersemangat lagi.
Dan judul konsernya diambil dari judul single terbarunya itu.

Ku harus terus berlari.... Dari hari kehari..... Angan dan harapanku ... Luas membentang tinggi.
Kua  kan terus berlari.... dari hari ke hari... Kupacu smangatku....sampai akhir nanti.

Insha Allah teteh Nicky, semesta memberkahi perjalanan karirmu. Apalagi suami merestui dan mendukungmu sepenuhnya, juga anak-anakmu tentu. Ditunggu perhelatan konser berikutnya.
Selamat terus berlari. Jangan lupa banyak minum.... Yang penting kan, berhentilah (makan) sebelum kenyang, kan? /*























No comments: