Wednesday, May 29, 2019

Journey of David Manuhutu, a Jazz Moment




Pada suatu ketika, saya jadi teringat lagi dengan seorang pianis muda. Penuh talenta. Dan talentanya itu berasal dari keluarga musisi. Adalah sang ayah, yang saya kenal lama, seorang tokoh musik kota kembang, Bandung.
Venche Manuhutu, sang ayah. Dikenal juga sebagai gitaris yang sekaligus instruktur gitar. Mengajari langsung ataupun menjadi inspirasi bagi banyak gitaris ataupun musisi Bandung.
Sang anak, David Manuhutu. Berkesempatan menimba ilmu di sekolah musik kenamaan, Berklee College of Music, Boston. Ia menjadi salah satu dari lumayan banyak musisi Indonesia, yang mengenyam ilmu di sekolah musik tersebut.
Sejak sekitar pertengahan 1980-an, musisi kita satu persatu pergi ke Boston. Dan sekembalinya mereka ke tanah air, merekapun lantas meramaikan musik Indonesia. Saat 1980-an itu, alumnus Berklee seperti menggairahkan musik Indonesia.
Saya kok jadi teringat beberapa nama alumnus Berklee yang saya kenal, misalnya generasi paling awal ada Aminoto Kosin, Rezky Ichwan, Eramono Soekaryo. Lalu Rita Silalahi, alm. Narendra. Dan banyak lagi lainnya.
Sampai yang berangkat ke sana di era 1990-an akhir dan juga 2000-an, seperti misalnya Andi Rianto, Erucakra Mahameru, Angga “Mr.Ang” Tarmizi. Nial Djoeliarso, Andezzz. Terakhir ini, dari beberapa situs, saya mendapat info ada nama-nama muda seperti Ghanaru Tranggono dan Laurentia Editha.



Sementara itu, David Manuhutu, menurut pengamatan saya sekilas, lumayan rajin untuk tampil. Di pelbagai festival jazz, dalam dan luar negeri. Termasuk juga tampil di beberapa gig, beberapa konser di kafe-kafe.
Karena ia bertalenta, ia muda, maka seorang David Manuhutu harusnya memperoleh leboh banyak kesempatan. Untuk membunyikan musiknya, menyalurkan segenap enerji positifnya, bagi khalayak penggemar musik umumnya, publik penggemar jazz pada khususnya.
Adalah album bertajuk Journey to the Magical Island, yang dirilis sekitar penghujung 2018 silam. Itu sebuah ealase bermusik David Manuhutu. Semakin mempertegas akan kemampuannya, terasa ia makin beranjak dewasa.
 




Dan saya suka dengan musiknya, selain permainan musiknya. Saya suka dengan repertoar yang ditulisnya. Saya menikmati betul, sebuah kesempatan menikmati langsung pementasannya, dalam acara launching albumnya itu.
Ia bermain dengan menyenangkan bersama Barry Likumahuwa, Grady Boanerges, Bastian sax. Dipermanis penampilan vokalis seperti Nesia Ardi, Bubu Anggraini dan Matthew Sayersz.
Ada suasana ke-Indonesia-annya dalam musiknya. Membuat kenikmatan menyimak musiknya secara langsung, membuat saya jadi ikut mengagumi tanah air. Dan lantas menjadi bangga atas ke-Indonesia-an saya.
Sering-sering main ya, dan kabar-kabarilah bro David. Salam hangat untuk ayah dan ibumu. GBU, Bro! /*








No comments: